Ric lumayan berguna. Dia benar bahwa aku terlalu terbawa perasaan dan kesedihan akibat kehilangan. Itu sebabnya aku tak dapat berpikir dengan jernih. Aku terlalu mengikuti alur permainan yang sengaja Gerald buat untukku. Aku tak tahu apa rencana Gerald Cherubic. Namun sepertinya dia sudah tahu jenis kekuatanku dan mewaspadaiku.
"Kamu harus meredam lagi sinyal angelfort kamu, Lea."
"Iya." Jawabku datar.
"Senyumnya mana?"
"Iya, Ric." Aku tersenyum semanis dan setulus mungkin. Namun berakhir dengan jitakan di kepala.
"Ric!!! Jangan jitak kepala aku. Kamu tuh cuma manusia rendah!!!"
Ric tertawa.
"Sekarang saya tahu kenapa saya selalu kayak liat orang lain di diri kamu. Karena selama ini kamu nggak tulus bersikap manis ke saya. Sekarang ayo lebih natural lagi, Lea. Biar rencana kita bisa terlaksana dengan baik."
Aku mengangguk. Kini benarbenar tulus. Meskipun aku tidak merasakan terharu atau perasaan ingin menangis karena ada yang perhatian padaku atau semacamnya, tapi aku tahu caranya berterimakasih.
"Thanks, Ric."
Ric mengusap rambutku.
"Angelfort itu jahat atau baik?"
"Apaan sih?" Aku mendelik.
"Menurut cerita Sarah, Cherubic itu sangat baik dan bijaksana. Tapi bagaimana bisa semuanya terjadi? Lebih masuk akal kalau kalian yang memusnahkan Cherubic." Pendapat Ric tidak salah. Hanya saja memang tidak tepat. Aku mendengus.
"Tunggu sampe kamu ketemu salah satu Cherubic. Kamu bakal tau jawabannya." Aku bangkit dan berniat untuk istirahat. Rasanya sangat melelahkan. Aku bahkan tak dapat memusatkan pikiranku untuk mendeteksi aura Gerald apakah masih berada di bumi atau tidak. Ric memintaku untuk tak membuat pergerakan apapun yang mencurigakan. Aku pun terpaksa mengikuti perkataannya. Sarah sedikit tak terima aku masih tinggal bersama dengan Ric. Tapi kami tak memiliki pilihan. Sarah harus menjaga rumahnya dan aku tak mungkin tinggal bersama Sarah. Terlalu mencolok. Lebih tak mungkin lagi kami tinggal bertiga di sana. Satu manusia saja aku sudah sangat kerepotan. Apalagi ada dua manusia yang memiliki hubungan khusus dan selalu menciptakan suasana mendayudayu. Aku bisa mati sebelum membalas dendam. Rasanya muak sekali.
Aku merebahkan kepalaku. Kembali mengenang seluruh keluarga dan klanku. Aku harus bertahan demi mereka. Sampai detik ini aku tidak tahu apa yang terjadi pada Lady Moura. Dan aku yakin dia tak akan mudah terbunuh.
Ponselku bergetar.
Ric
Jangan banyak pikiran. Saya khawatir.😇
Tolong bilang dia lagi bercanda!!!
Alea
😲
Ric
I know you're not okey.
Alea
Yeah
Ric
Night, Lea.😇
Alea
Yuck
Aku menbanting ponselku dan buruburu tidur. Ric seperti sedang keracunan makanan. Apa yang merasukinya?
Biasanya dia selalu mengeluh soal biaya rumah dan gaji aku yang sedikit. Sekarang dia sangat perhatian dan seolah ingin melindungiku dari Cherubic. Manusia memang rumit.No! Shit!
Gaji? Kerja?
Aku baru ingat kalau hari ini aku tidak bekerja dan tidak ijin kepada Mrs. Boo.Oh, I'am in trouble. Big trouble.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Angel; The Angelfort
FantasyFANTASY-ROMANCE Aku adalah Alea Angelfort dari Klan Angelfort. Saat kehancuran terjadi di seluruh Angel Metropolis karena pertempuran antara Angelfort dan Cherubic, aku terlempar hampir lima kilometer dari tempat meledaknya bangunan suci milik Klan...