Ric dan Sarah mematung di pintu masuk begitu melihat Key dengan pakaian Angelfort. Terlihat sangat tampan dan mempesona. Sama seperti saat aku terjatuh di hadapan Ric berbulanbulan yang lalu. Aku masih mengenakan pakaian Angelfort. Namun dia tak mempermasalahkan karena dianggapnya aku adalah orang aneh yang kelaparan.
"Dia Key." Ucapku memecah keheningan. Sarah terlihat berusaha untuk tersenyum. Walaupun Key hanya mengangguk dengan ekspresi wajah yang dingin. Ric memberi tatapan seolah ingin berbicara padaku. Dia memberikan isyarat untuk aku agar mengikutinya keluar.
"Key siapa?"
"Angelfort."
"Maksudnya, siapanya kamu? Kemarin kamu cerita soal Dave. Tapi yang dateng justeru Key."
Aku memegang bahu Ric.
"Ada yang harus dibicarain sama dia. Penting. Dan nyawa kamu sama Sarah dalam bahaya. Aku nggak bisa ninggalin kalian. Dan Key bersikeras nggak bisa ninggalin aku."
Aku sungguhsungguh. Kali ini terserah jika Key menganggap aku terlalu memakai perasaan. Aku hanya tak bisa meninggalkan mereka. Ric mengusap wajahnya frustasi.
"Satu Angelfort kayak kamu aja udah ngerepotin banget. Sekarang ada dua? Dan masih banyak lagi? Shit!"
Aku dan Ric terperanjat saat Key tibatiba muncul.
"Alea, kita nggak punya banyak waktu."
Key menggiring aku dan Ric untuk masuk ke dalam apartemen.
"Ric, Key mengajakku pergi bersamanya ke tempat persembunyian Angelfort yang dilindungi oleh kekuatan Lady Moura. Agar kami tidak terlacak. Aku nggak bisa ninggalin kalian berdua dalam bahaya. Karena kemungkinan besar, penyebab semua kekacauan ini adalah aku. Dan Cherubic tak akan segan menculik kalian sama kayak yang mereka lakuin ke ayah kamu, Sarah. Mr. Hansel."
"Alea, kamu terlalu banyak bicara." Tegur Key. Aku jengah dengan sikap dingin Key. Apakah itu juga yang dirasakan oleh Ric jika menghadapiku?
"Sorry. Intinya, aku mau kalian ikut aku."
Sarah menggenggam erat jemari Ric. Ric mengusapnya menenangkan. Kemudian mengangguk dan tersenyum.
"Saya nggak bisa pergi sama kamu. Sarah dan saya akan tinggal di sini."
"Tapi, Ric..."
"Alea, selesaikan masalah kalian. Dan bawa ayah Sarah pulang. Saya dan Sarah akan berhatihati."
"Ric... masalahnya adalah..."
"Alea!"
Key menyadarkanku. Aku merasakan sesak. Tak terasa airmataku turun begitu saja. Membuat Key terperangah. Suasana di ruang tv mulai gelap dan suhunya semakin dingin. Aku marah. Sangat marah. Mengapa segala sesuatunya masih belum terlihat jelas? Mengapa harus sampai membahayakan Ric dan Sarah?
"ALEA!" Ric berteriak saat perlahan bendabenda ringan mulai berterbangan. Aku tak bisa mengendalikannya. Sarah mengkerut di rangkulan Ric. Tangisanku semakin pecah. Key masih belum mampu menguasai dirinya melihatku menangis.
"Alea, please..." Sarah memelas dan memegang jemariku lembut. Aku marah atas semua yang terjadi. Juga atas semua ketidaktahuanku. Dan yang terpenting adalah aku tidak ingin pergi. Aku ingin bersama dengan Ric dan Sarah.
"Maaf, aku harus membawa Alea sebelum Gerald datang ke sini." Key bangkit dan memelukku. Kami berteleportasi. Seketika Ric dan Sarah lenyap dari pandanganku. Mereka hilang. Aku memejamkan mataku.
Aku kehilangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Angel; The Angelfort
FantasyFANTASY-ROMANCE Aku adalah Alea Angelfort dari Klan Angelfort. Saat kehancuran terjadi di seluruh Angel Metropolis karena pertempuran antara Angelfort dan Cherubic, aku terlempar hampir lima kilometer dari tempat meledaknya bangunan suci milik Klan...