You and Coffee #6

3.4K 310 38
                                    



*Ruang makan*


Taeyeon POV


Kami makan malam berdua. Sambil mengunyah spageti buatan Tiffany, aku sesekali melirik si pembuat makanan ini. Dibalik sikapnya yang terkadang jual mahal dan ceroboh, gadis ini memiliki kepribadian yang hangat. Sudah sangat lama aku tidak bertemu seseorang sepertinya.

Terakhir kali yaitu dengan ... Ah sudahlah. Aku tidak perlu mengingatnya lagi, hanya buatku kesal dan sakit hati. Karenanya, aku menjadi seorang Kim Taeyeon yang sekarang. Susah membuka hati pada seseorang, dan lebih suka "bermain" kesana-kemari. Sekedar melampiaskan nafsuku, tanpa pernah memakai hatiku.

Suasana benar-benar hening, hingga ia mulai bersuara.

" apa masakanku gak enak, Tae? "

" emmm.. Gak juga, enak kok. Pas di lidah gue "

" terus kenapa kamu diam terus? ", ia mengernyitkan dahinya. Ekspresi yang lucu, membuatku tersenyum.

" gak apa-apa. Gue cuma keinget sesuatu doang "

" tentang apa? "

" gak perlu dibahas "

" ah, mianhe ", dia menunduk. Apa jawabanku sedikit kasar.

" gak perlu minta maaf kok. Gue cuma belum pengen cerita aja, gak usah pasang ekspresi takut gitu dong. Hahaha ", aku tertawa lalu mengacak-acak rambutnya dengan lembut. Dan dia pun tersenyum. Ya ampun, sekali lagi, senyumnya membuat jantungku berdetak kencang. Seperti genderang mau peraaaang, *eh. 😅

" emmm...ngomong-ngomong, apa kamu gak dicariin siapa-siapa ? Dari tadi siang kamu ada disini dan aku gak ngeliat kamu gelisah sama sekali. Apa gak masalah ? "

" gue emang kabur kok "

" what?! Kabur ? Serius ? Kenapa ? Kok bisa ? ", aku bingung dengan serbuan pertanyaan darinya.

" ya bisa dong. Kalo nanya jangan kayak popcorn yang baru mateng kenapa. Bingung gue "

" ehehehe mian. Aku cuma penasaran ", dia tersenyum lagi. Saat tersenyum atau tertawa, bola matanya benar-benar menghilang. Apa saat dilahirkan dulu, dia tidak kebagian bola mata ya. Bisa hilang seperti itu kalau sedang tertawa. Tapi justru hal itu yang membuatnya menjadi lebih cantik.

" gue capek batin. Tertekan sama kesibukan gue. Apalagi proses pembuatan album gue yang sekarang. Benar-benar menguras jiwa raga gue. Sampe-sampe gue sempet diinfus karena kelelahan "

" oh My God. Tapi kamu sekarang udah sehat kan? ", Tiffany terlihat sangat khawatir.

" iya gue udah gak apa-apa kok. Udah ayo diabisin dulu makannya. Ntar dimakan macan loh kalo gak di abisin "

" eh, emang iya? "

"iya, udah cepet abisin ", aku heran, kenapa dia percaya sih. Cantik-cantik tapi agak ogeb memang.

Setelah makanan di piring kita habis. Dia mencucinya di dapur. Aku mengekor di belakangnya.







Tiffany POV



Saat aku mau mencuci piring kami, aku menoleh ke belakang, dan dia sedang berjalan kemari. Aku benar2 gugup, sejak dia mengacak-acak rambutku tadi. Tangannya benar-benar hangat. Dan sentuhan itu bisa membuatku tenang.

Once In A Lifetime [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang