10. Perhatian

2.8K 100 4
                                    


"Semakin lama rasa ini semakin dalam, aku takut rasa ini membuat ku tenggelam. Ini murni rasa penasaran atau yang lain?
Tolong yang mengetahui cara memecahkan misteri tentang rasa ini, bantu aku."




Tubuh Pelangi sangat lelah saat ini, pagi tadi ia belum sempat sarapan karena Pian sudah datang duluan. Kondisi badan Pelangi saat ini sangat lemah, bahkan untuk berjalan menuju kelasnya saja ia sudah tidak kuat lagi.

Tanpa sepengetahuan Pelangi, Langit mengikuti Pelangi dari belakang. Langit punya prasangka tidak enak. Dan benar saja tepat saat Pelangi melintasi kelas sepuluh IPS Pelangi tak sadarkan diri. Untung saja tubuh Pelangi belum jatuh ke lantai, karena dengan gerakan secepat kilat Langit bisa menangkap tubuh Pelangi.

"Git.. Git bangun." Langit memanggil nama Pelangi, namun Pelangi tidak membalas panggilan Langit. Langit yang diserang rasa panik buru-buru membawa Pelangi ke ruang uks.

Sesampainya di uks, Pelangi langsung diperiksa oleh dokter yang berjaga. Pelangi dibawa keruang khusus pemeriksaan. Tak lama dokter itu keluar dari ruangannya dan menghampiri Langit.

"Gimana keadaan Pelangi dok?" tanya Langit dengan nada cemas. Ia sangat cemas dengan keadaan Pelangi. Pasalnya ia belum pernah sepanik ini, ia pun tidak tahu kenapa ia disergap rasa panik.

"Dia hanya kelelahan, sepertinya dia belum sarapan pagi dan tubuhnya yang diforsir tenaganya membuat ia tak sadarkan diri. Saya sarankan nanti setelah dia sadar, kamu ajak dia untuk makan ya." ucap dokter yang tingginya melebihi Langit 5 mm.

Langit menganggukan kepalanya dan mengucapkan terima kasih pada dokter itu lalu bergegas ke dalam ruangan dimana Pelangi berada saat ini.

***

Pian berjalan menuju lapangan, tapi saat sampai lapangan Pian tidak menemukan keberadaan Pelangi dimana pun. Ponsel Pian bergetar lalu ia membaca sebuh pesan masuk yang berasal dari langit.

Langit Riski : Yan, ke uks sekarang, Pelangi pingsan.

Alpian Hendra : otw.

Pian langsung pergi ke uks untuk melihat keadaan Pelangi. Tidak biasanya Pelangi pingsan, yang ia tahu Pelangi adalah anak perempuan yang kuat. Mungkin saja kondisi nya sedang tidak fit.

"Lang kenapa Pelangi bisa Pingsan?"

"Lang kenapa lo tau Pelangi pingsan?"

"Lang kenapa Pelangi bisa pingsan sama lo?" Pian yang baru saja sampai di uks langsung memborbardir pertanyaan pada Langit.

"Yan, lo dateng-dateng udah kayak wartawan. Gue bingung mau jawab pertanyaan lo yang mana dulu."

Pian pun tertawa kecil. "Sori Lang, gue panik banget pas baca pesan dari lo kalo Pelangi pingsan. Kenapa Pelangi bisa pingsan sama lo?"

"Jadi gini ceritanya, Gue mau ke kelas, gue jalan dibelakang Pelangi. Pelangi jalannya tuh dah loyo banget pas gue liat, pas dia lewat kelas sepuluh IPS dia pingsan. Gue panik Yan, langsung gue bawa Pelangi ke uks. kata dokternya Pelangi kelelahan, dia juga gak sarapan pagi." Jelas Langit dengan mata yang sedari tadi masih memandangi Pelangi yang sedang tertidur di bangkar uks.

"Astagfirullah. Lo tolong jagain Pelangi dulu ya Lang. gue mau ke kelas minta izin ama mak lampir dan ngambil kotak bekal biru yang ada dikolong."

Kotak bekal biru? Jadi pelangi udah tau?

"Iya."

***

Pian sekarang sedang berhadapan dengan mak lampir, ia sebenarnya pun takut menghadapi bu Rati. Tapi demi Pelangi ia akan lakukan apa saja, termasuk meminta izin pada bu Rati yang sudah Pian perkirakan tidak diperbolehkan.

Ketika Pelangi Mencintai LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang