"Kok?" Olin bingung sekaligus khawatir, wajahnya panik sedikit.
"Kok?" Tanya balik Alan serak, berusaha untuk menyentuh rambut lurus Olin.
Olin memukul lengan kekasihnya itu sidikit dengan tenaga.
"Muka lu bonyok, sakit ga?"
"Awwhh."
"Eh?kenapa?" Tanya Olin dikit was-was.
"Tadi kepentok tembok." Alan terkekeh pelan.
Olin menganga, kesal.
"Bego. Ayo, obatin."
"Gamau."
Tidak menyahut, Olin membantu Alan berdiri.
"Ni cewek lagi pms kali yak, sensi banget. Ah untung cinta gue lin."batin Alan menggerutu.
Mereka berdua naik ke mobil.
"Lama amat, lu ngapain aja sih?" Tanya Devan dibangku paling depan disamping Marvel yang menghidupkan mesin.
"Romantis-romantisan pinggir jalan." Alea tertawa.
"Eh Devan diem aje kenapa, telat lu bego. Mukanya udah ga karuan."
"Gua udah ngejar mereka Olin dodol, cuma gara-gara ada lampu merah gua kehilangan arah mereka." Devan membela diri.
"Diem van, cepet jalanin mobilnya vel."
Marvel ikut tertawa, menyalakan mobilnya.
"Vegas, kurang diajar emang. Kita harus bales mereka." Tuturnya sambil menginjak pedal gas.
"Gua laper."
"Gua juga" Kata Olive memegang perutnya, "ke minimarket dulu ya."
"Big no live, kasian Alan. Harus cepet diobatin." Kata Olin
Alea mengerucutkan bibirnya.
"Whatever lah, melas mukanya." Kicau Olive.
"Ih."
____________
"Ya apa kata elu, lan. Lu yang salah!" Teriak Olive menutup pintu.
"Gue dikroyok sama Candra sama temennya! jadi gua susah buat lawan mereka! Mereka bertiga coy?! Gua cuma sendiri! Shh.. Pelan lin." Ujar Alan teriak, sedikit meringis saat Olin mengobati luka dipipinya.
Baru sadar hanya mereka di kamar itu.
"Hm." Olin meneruskan kegiatannya walau sedikit salah tingkah karna wajahnya ditatap terus menerus oleh Alan.
Beberapa detik kemudian,
"Lin?"
Mereka saling tatap, Alan menghentikan kegiatan Olin.
"Apa?"
"Engga." Flat face detected to Alan.
Menurunkan tangan Olin dari pipinya dan meletakkannya didada bidangnya yang berdegup kencang.
"Ni bocah ngapain sih?"batin Olin.
Deg deg deg deg deg deg deg.
Wajah Alan mendekat. Bibirnya tertarik keatas membentuk senyum kecil.
Olin menghembuskan nafasnya dengan susah. Matanya gelisah menatap Alan begitu pun Alan yang menatap lekat Olin.
Hampir,
"YAH! elah, pake acara begituan. Cepetan, nyokap Hana ngajak kita dinner di rumahnya." Reza kesal, tidak tahan untuk tertawa.
Alan dan Olin saling pandang.
Olin dan Alan seketika tertawa lepas.
Reza berjalan ke pintu, "Dasar couple gila! Cepetan ntar lu berdua ditinggal bego."
Mereka cekikikan berjalan kepintu.
____________
"Jadi, kalian eskulnya bareng?"
"Iya tante, kita gabung club teater." Jawab Alea ramah pada bunda nya Hana.
Bunda Hana ber-oh ria.
"Bunda Hana, tadi masa Devan nyentak aku." Ucap Olin sedikit cemberut.
Bunda Hana menoleh, "Bener itu van?masa kamu nyentak cewek??" Tutur bunda Hana sambil mengelus rambut Olin yang kebetulan berada disampingnya.
Olin mengangguk-ngangguk.
"Olin bego, ah setan."batin Devan kesal.
Fuck.
"Eh, engga bunda. Devan cuma kesel aja ama Olin tadi, gara-gara dia gabungin Devan ke club itu." Devan mencoba membela diri sambil menampakan senyumnya.
Dia memang tidak suka ikut-ikutan, harus dengan kemauannya sendiri.
"Lho?kenapa ga mau gabung juga?" Tanya bunda.
"Devan lebih suka Adventuring, bunda."
Olin cemberut saat Devan menatapnya secara menakutkan.
"Adventuring banyak resikonya Devan," Bunda Hana mengambil jeda untuk minum, "Kalian kalo mau liburan ke Bali aja, disana ada villa baru papah nya Hana. Kalian bisa liburan disitu." Ujar bunda melihat tidak ada percakapan lagi.
"Yang bener tante?? Kita boleh kesana??emang ga ada yang nempatin bunda?" Tanya Marvel semangat.
"Iya, bebas kok. Lagian villa baru, belum ada yang nempatin."
"Gratis ga tante?"
Siapa yang berkata itu?
Reza. Ha hah.
"Gratis kok." Jawab bunda Hana sambil terkekeh.
Lucu.
Semua tertawa.
"Yeay. Pokoknya kita harus liburan di Bali. Gue pengen liat yang bening-bening."
Plak.
Olive menoyor kepala Alan.
____________
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYSS SQUAD
Humor#540 in humor - 8 Sept 2017 Sebuah squad yang berisi kegilaan, keanehan, kelucuan yang sangat membuat squad ini menjadi famous di kalangan sekolah, komunitas, dan social media.