"Nad, i-itu bukannya kak Venno ya?"
Nadine yang sedang memainkan handphonenya pun segera melihat ke sekelilingnya mencari keberadaan Venno. Ia pun melihat kak Venno sedang duduk bersama seorang perempuan.
Cantikka POV
Kira-kira siapa ya perempuan yang sedang bersama dengan kak Venno itu? Pacarnya mungkin ya? Dia cantik banget. Pantesan kak Venno suka. Duh..kok aku ngeliat mereka bersama gitu rasanya sakit ya kayak ditusuk-tusuk? Aku kenapa ya?
"Cieee yang cemburu"goda Nadine membuyarkan lamunanku.
"Eh? Ng-nggak kok. Siapa juga yang cemburu sama dia?"ucapku lalu menundukkan kepala.
"Udah deh Ca, ngaku kalo lo tuh cemburu kan sama cewek itu? Sampe ngeliatin nya begitu banget"
"N-nggak kok. Mungkin cuma perasaan kamu aja Nad"
Ketika Nadine ingin menjawab, waitress mengantarkan makanan ke meja kami.
"Makasih ya mbak"ucapku
Kami pun makan dalam keheningan.
Sesekali, aku curi-curi pandang ke arah Kak Venno. Kulihat dia dan gadis itu tertawa lepas.
Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah saat gadis itu mengelap sudut bibir kak Venno menggunakan tisu(!). Aku yang menyaksikan adegan itu pun langsung tersedak.
"Uhuk..uhuk"
"Loh Ca? Nih minum dulu"ucap Nadine sambil menyodorkan strawberry juice milikku.
Aku pun segera meminumnya.
"Kalo makan tuh pelan-pelan aja kali Ca. Gak ada yang mau minta juga kali makanan lo itu "
"Eh? Aku tadi...laper banget soalnya. Hehe"bohongku.
"Hmm ya udah lah"
Kami pun melanjutkan acara makan kami.
"Ca, udah kan? Pulang yuk. Takutnya kesorean nanti"ajak Nadine.
"Mmm.. ntar aja Nad. Aku masih mau disini"ucapku.
Sebenarnya, aku ingin menunggu kak Venno pulang duluan. Soalnya kalau aku yang pulang duluan, aku takut kak Venno melihat ku.
Tak lama, kak Venno dan gadis itu keluar restoran.
"Eee,,Nad? Pulang yuk. Aku belum ngerjain tugas matematika soalnya"
"Yaudah yuk"
Kami pun pulang kerumah. Selama di perjalanan, aku masih berfikir, siapa gadis yang bersama kak Venno itu
"Bengong aja Ca. Kenapa?"tanya Nadine sambil menyetir mobilnya.
"Eh? Ng,, gapapa kok Nad. Gak bengong, cuma lagi liat jalanan aja"bohongku.
"Yakin? Kalo ada masalah cerita aja Ca. Kita kan sahabat. Suka dan duka kita lewatin bersama"
"Iya Nad. Makasih ya"
Sesampainya dirumahku, aku pun turun dari mobil.
"Nad, mau mampir dulu gak?"tawarku
"Mmm.. kapan-kapan aja deh Ca. Gue langsung pulang aja. Thanks Ca udh nemenin gue belanja hari ini"
"Oh yaudah. Iya sama-sama Nad"ucapku.
Dia hanya mengangguk dan melajukan mobilnya. Aku pun masuk kerumah.
Aku melepas sepatuku dan menaruhnya di rak sepatu.
"Assalamualaikum" ucapku ketika aku memasuki rumah.
"Wa'alaikumsalam, udah pulang?"ucap bunda.
"Ya udah lah Bun. Kalo belum mah aku masih di mall" ucapku sambil terkekeh.
"Ah kamu bisa aja. Yaudah mandi dulu sana. Bunda mau masak buat makan malam nanti"
Ketika melihat bunda berjalan menuju dapur, aku pun segera menuju kamar. Tetapi, ada tangan yang menahanku(?)
"Eh dek. Temen lu tadi yang ke sini cantik juga. Namanya siapa?"
"Yeh lu giliran ada yang bening dikit aja langsung dah. Namanya Nadine Claudia Allison"
"Oohh Nadine"
"Udah kan? Yaudah gue mau ke kamar"ucapku.
"Eehh tunggu"
"Apa lagi sih kak?"ucapku gemas.
"Gua punya misi rahasia. Tapi cuma kita berdua doang yang boleh tau"ucap kak Julian sok serius.
"Misi rahasia? Apaan?"
"Lu harus bantuin gua buat deketin Nadine"
"Whaatt??!! Gak! Usaha sendiri sana"
"Yaahh please Ca"
"Tapi cewek yang lu tunjukkin foto nya ke gue gimana?"
"Taunya dia udah punya tunangan Ca"ucap kak Julian dengan nada sedih.
"Kasian banget lu. Hahaha". Aku tertawa terbahak-bahak.
"Ah lu mah jahat dek. Bantuin gua ya, please. Kalo lu bantuin gua, gua traktir deh apa yang lu mau"mohonnya.
"Mmm..oke deh. Nanti gue usahain"ucapku sambil beranjak ke kamar.
"Yeeeaayy!! Thanks dek. Makin sayang aja gua sama lu. Yuhuu"girangnya sambil melompat-lompat.
"Geli najis"ucapku sambil terkekeh.
TBC
Vomment ya guys!
Thanks-JsscAP-
17 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You
Teen Fiction"Lo tau gak? Lo itu cowok paling brengsek yang pernah gue temuin" "Ca, dengerin dulu penjelasan gua" "Udahlah. Mulai sekarang, LO JANGAN PERNAH TEMUIN GUE LAGI. GUE BENCI SAMA LO!" "Ca please. Tunggu dulu. Ca!" Dan gua belajar tentang satu hal (lagi...