Twenty One

104 11 8
                                    

'Apakah sosokmu nyata? Mengapa engkau begitu sempurna, bahkan dari kejauhan? '

Hari sudah terlalu sore. Tetapi Cantikka dan Venno masih berada di dalam cafe.

"Mmmm kak, pulang yuk" ajak Cantikka.

"Kak? Jangan panggil kakak dong, kan lu udah jadi pacar gua. Panggil aja Venno. Oh panggil sayang juga boleh"ucap Venno yang diakhiri dengan senyuman jahil.

Venno terkikik puas melihat wajah Cantikka yang memerah. Tiada pemandangan yang lebih indah daripada melihat Cantikka yang sedang seperti itu.

"Yaudah yuk"ucap Venno seraya bangkit dari tempat duduknya, keluar dari cafe dan diikuti oleh Cantikka.

Sampai di motornya, Venno segera melepas jaket nya dan menyerahkannya pada Cantikka.

"Nih"

Cantikka bingung. Untuk apa jaket itu. Padahal tidak hujan ataupun dingin. Lalu mengapa Venno memberinya jaket?

"B-buat?"

"Buat nutupin paha lu biar ga keliatan"

Cantikka bingung. Tetapi ia tetap menerimanya.

' perasaan rok aku ga terlalu pendek deh' batinnya

' entah kenapa gua ga mau ada orang yang liat lu selain gua ' batin Venno.

"Naik"

Cantikka menurut. Tak lupa ia menutupi paha nya dengan jaket seperti perintah Venno.

Mereka tak tahu bahwa ada seseorang yang mengamati dengan mata hitam nya sedari tadi dari kejauhan

"Ohhh jadi itu pacar lu, Ya?"gumamnya lalu tersenyum penuh teka-teki.

"Semoga lu bisa langgeng ya"lanjutnya sambil memberi tekanan pada kata 'semoga'

Di sepanjang jalan, Cantikka tak henti-hentinya tersenyum. Ia sendiri tak tahu apa alasan bibir nya yang terus tersenyum dan jantung nya yang berdegup kencang sedari tadi.

Venno yang melihat hal itu dari spion pun ikut tersenyum simpul.

' gua suka liat lu senyum kaya gitu, Ca'

Tak terasa, kini mereka sudah sampai di kediaman Cantikka.

"Nih kak—eh maksudnya..ummm Ven, jaketnya. M-makasih" ucap Cantikka sambil menyodorkan jaket Venno.

' Kenapa dia bisa se cute ini sihh' ucap Venno dalam hati.

Pipi yang merah, wajah yang menunduk malu-malu. Suara yang terdengar gugup namun lembut. Arghh mungkin Venno bisa gila jika Cantikka seperti itu terus-menerus .

"Udah lu pegang aja dulu. Siapa tau lu butuh kan. Kalo gitu gua balik dulu ya"

"E-eh? Ga mau.. mampir dulu?"

Venno tersenyum

"Kapan-kapan"ucap Venno sambil mengacak-acak kecil rambut Cantikka. Lalu segera melajukan motornya menjauhi kediaman Cantikka.

Cantikka masih mematung. Dengan bibir dan mata yang terbuka. Lalu, dengan perlahan tangannya menyentuh rambutnya yang  diacak oleh Venno tadi. Bibirnya membuat seulas senyum yang sangat manis.

"Woi, siapa tuh? Sweet banget kayanya"ucap Julian sambil menepuk pundak Cantikka.

"Ah kepo lu. Tumben udah pulang"jawab Cantikka

"Udah lah. Awas aja kalo lu udah pacaran, sementara abang lu yang tampan ini masih jomblo"

"Biarin. Elu sih, dasar jones" ledek Cantikka sambil masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Julian.

"Eh kampret ya lu. Untung adek"kesal Julian.











A/N
Jangan lupa vote+ comment guys. Makaasii^^

01 April 2018
- JsscAP-


Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang