Ten

377 20 1
                                    

Cantikka POV

Kriiiiinngggg

Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa memasuki kelas mereka masing-masing. Ketika aku dan Nadine ingin memasuki kelas kami, ada sebuah tangan yang menarik pergelanganku. Aku menoleh.

Terlihat seorang siswa laki-laki berpakaian rapi.

"Iya kak, ada apa ya?" tanya Nadine

"Mmmm, gue boleh minta tolong gak?"ucapnya

"O-oh, minta tolong apa ya kak?"

"Gue minta tolong buat cariin murid yang rajin, patuh sama peraturan, rapi, gak pernah dapet poin ya"

"Hah? Emng buat apa kak?"

"Buat dicalonin"

"Dicalonin? Dicalonin apaan kak?"

"Dicalonin jadi anggota OSIS"

"Kalo gitu Cantikka aja nih kak, dia itu masuk kriteria anggota OSIS banget. Pinter juga kak"usul Nadine sambil menarik tanganku semangat.

Aku yang kaget karena ingin dicalonkan menjadi anggota OSIS pun menolak. Aku blm siap. Apalagi aku belum pernah berpengalaman jadi anggota OSIS.

"Hah?! G-gak, gak. Aku gak mau. Aku gak siap. Apalagi aku belum pernah jadi anggota OSIS Nad. Gak, pokoknya aku gak mau"

"Ca, gue tau lo tuh pasti bisa Ca. Ayolah Ca" bujuk Nadine.

"Kalo masalah lo belum pernah jadi anggota OSIS sih gak masalah. Semua butuh proses. Nanti lo juga terbiasa. Jadi apa lo mau gabung jadi anggota OSIS?"

Aku berfikir. Memang benar kata kakak itu. Tapi... aku masih takut.

"Mau gak? Gue gak punya banyak waktu nih"

"Harus sekarang jawabnya kak?"

"Iya. Soalnya kalo sekretaris OSIS terlalu lama kosong, gak ada yang bisa ngejalanin dengan maksimal. Jadi bisa bahaya"

Yah,, tidak salah kan untuk mencoba.

"Oke kak. Aku coba"ucapku sambil tersenyum.

"Oke, nanti pulang sekolah ke ruang osis ya. Oh iya, nama gue Rico. Gue kekelas dulu ya"ucapnya sambil berlalu pergi.

Aku dan Nadine pun menuju kelas.

"Habis dari mana kamu? Kenapa masuk kelas telat?"tanya pak Budi.

Aku pun menceritakan kejadian yang tadi sempat membuat ku telat masuk kelas.

"Oh baiklah. Duduk sana" pak Budi mempersilahkan kami duduk.

"Baiklah anak-anak, bapak ingin membagikan hasil ulangan minggu lalu. Nilai tertinggi yaitu 98, dan nilai terendah yaitu 20.

"Nilai tertinggi nya saya ya pak"teriak Dewi.

"Huuuuuuuuuuu"sorak seluruh murid dalam kelas.

"Sudah cukup. Akan bapak bacakan nilai tertinggi dan terendah nya. Bapak bacakan nilai terendah dulu. Nilai yang terendah diraih oleh... Dewi"

"Bhahahahaha, makan tuh nilai tertinggi"ucap Fikri

"Gak, itu pasti ketuker. Saya yang nilainya paling tinggi kan pak?

"Tidak, ini tidak mungkin tertukar. Baiklah, dan nilai tertinggi diraih oleh.... Cantikka. Selamat. Tepuk tangan untuk Cantikka.

Aku yang mendengar itu pun terkejut, lantas tersenyum.

"Wiiihh selamat ya Ca"
"Selamat Ca"
"Selamat ya"

"Iya makasih semua"ucapku sambil tersenyum tulus.

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang