Seorang yeoja nampak kusut. Air matanya terus mengalir membasahi kedua sisi pipinya. Ia menekan tanpa berhenti bel apartement seseorang.
ting tong~ting tong~ting tong~
Klik-pintu apartement terbuka. Seorang laki-laki tinggi menatap kejut pada gadis didepannya saat ini, “Park-jiyeon,Apa yang kau lakukan disini?”
jiyeon menghapus air matanya asal, ia menatap Myungsoo dan mengepalkan kedua tangannya. “Kim Myungsoo,nikahi aku.”
Mata Myungsoo membulat kaget atas ucapan Jiyeon barusan, “mworagu?”
“Nikahi aku. Mari kita menikah-kim myungsoo.”
“Apa kau sudah gila? Bukankah sudah kukatakan aku tidak akan menerima perjodohan itu.”
“Nde! aku sudah gila! Karena gila makanya aku memintamu menikahiku!!” Pekik Jiyeon. Air matanya kembali tumpah. Sungguh ia merasa putus asa saat ini. Bingung apa yang harus dilakukannya.
Sikap Jiyeon kembali membuat Myungsoo kaget. Ada apa dengan gadis itu? pikirnya
Myungsoo kemudian menarik kasar Jiyeon agar masuk kedalam apartementnya. Ia menutup kembali pintu apartementnya.“Apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba bersikap seperti ini?” tanyanya. Kedua mata miliknya menatap tajam pada Jiyeon yang tengah menangis.
“Ku-mohon..Nikahi aku.” pinta Jiyeon disela-sela tangisnya
Myungsoo terkekeh, “Kau benar sudah tidak waras. Dengar Park Jiyeon,sampai kapanpun aku tidak pernah menikahimu. Aku-membenci-mu.”
“Kumohon padamu, nikahilah aku.” Jiyeon kembali memohon pada Myungsoo. Ia tidak lagi peduli akan harga dirinya. Tidak peduli betapa menyedihkan dirinya meminta seorang laki-laki agar menikahi dirinya.
“SETIDAKNYA KASIH AKU SEBUAH ALASAN KENAPA AKU HARUS MENIKAHIMU!!” pekik Myungsoo kesal dan geram atas sikap Jiyeon sedaritadi.
“AKU HAMIL.” Tubuh Jiyeon ambruk kelantai. Ia terduduk sambil menangis deras.
“mwo?”
“Aku hamil – aku hamil.” gumamnya berkali-kali. Keadaan gadis itu tampak begitu menyedihkan.
“kau hamil dan minta aku menikahimu, Park Jiyeon kau sungguh menjijikan.”
“Lalu apa harus aku lakukan? Aku tidak ingin anak ini lahir tanpa ayah. Katakan apa yang harus kulakukan!!”
“Tentu saja meminta tanggung jawab dari ayah anak itu.”
“Aku tidak tahu. Aku bahkan tidak tahu siapa ayahnya.”
“mwo?” Lagi-untuk kesekian kalinya Myungsoo kaget atas tuturan Jiyeon.
“Malam itu aku mabuk. Dan esok paginya aku hanya seorang diri tanpa memakai apapun.A-aku bahkan tidak ingat apa yang terjadi malam itu. A-a ku..” Jelas Jiyeon disela tangisnya
“Kenapa tidak kau aborsi saja?”
“Kau gila? Aku tidak mungkin membunuh darah dagingku sendiri!”
“Tapi kau berani memintaku menikahimu.” Myungsoo berhenti- memberi jeda sejenak. “Apa kau tidak merasa lucu dengan dirimu Park Jiyeon? Kau dihamili laki-laki yang bahkan kau tidak tahu siapa dia. Kemudian hamil dan kau mencari aku agar menikahimu. Kau pikir itu masuk akal?”
“a-aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi..tapi aku sungguh tidak tahu harus berbuat apa lagi selain memintamu menikahiku.”
“apa kau tahu arti pernikahan? jika aku menikahimu maka aku harus berkomitmen untuk tanggung jawab atas dirimu. Aku harus hidup bersamamu, kau pikir aku menginginkan hal itu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jiyeon Series
FanfictionKumpulan cerita oneshoot, twoshoot and more.. Note : Isi cerita akan ada beberapa yang sudah pernah saya post di wordpress. So, bagi yang merasa sudah membacanya. Silahkan di baca ulang ?