Tempt (02)

320 70 18
                                    

"Saat pintu maaf telah tertutup rapat,kesalahan yang lalu tertinggal jauh dalam ingatanku, semua yang terjadi tidak pernah bisa kembali, hanya satu kata yang bisa aku ucapkan tanpa henti atas segala kesalahan yaitu sebuah kata maaf."

-

-

-

-

BUGH!

Satu tinjuan kuat mendarat mulus di pipi kanan Myungsoo,membuat pria itu terjatuh ke lantai. Sungyeol dan Woohyun tercengang,terkejut atas aksi Jiyeon begitupun dengan Myungsoo. Kedua matanya membesar menatap tak percaya pada Jiyeon.

"Kim Myungsoo! Jangan kira kamu mempunyai banyak uang, kamu bisa berbuat sesuka hatimu.Kamu tak lebih dari seorang anak papa yang berlindung dibelakang tubuh ayahmu yang berkuasa itu. Tanpa ayahmu,kau bukanlah siapa-siapa. Bodoh!!" Ucap Jiyeon kemudian meninggalkan ketiga pria tersebut.

Tanpa mereka sadari, ternyata sejak tadi ada sosok seorang yeoja yang bersembunyi dibalik tembok merekam semua kejadian barusan.

-

-

-

-

Jiyeon menginjakkan kakinya kedalam kampus dengan was-was. Langkahnya begitu lambat seperti kura-kura. Dalam hati tak hentinya berdoa agar tidak ketemu dengan Myungsoo.Wajah Jiyeon dihiasi oleh kantung mata yang tebal akibat semalaman tidak bisa tidur karena menyesali tindakannya yang gegabah. Jiyeon tak habis pikir entah darimana keberanian yang dia miliki sehingga beraninya meninju penguasa dikampus. Jika pertama kali tanpa kesengajaan namun tidak untuk kedua kali. Gadis itu meninju Myungsoo dalam keadaan sadar. Jiyeon sempat berpikir haruskah dia menemui pria itu berlutut dan minta maaf? Tapi ketika memikirkan kembali bagaimana Myungsoo dengan sengaja membuang masakan halmoninya membuat Jiyeon membuang jauh hal tersebut dari pikirannya.

Gadis itu terus melangkah sambil sesekali melirik segala sisi, berjaga-jaga agar dia bisa dengan cepat menghindar begitu melihat sosok Kim Myungsoo.

Langkah Jiyeon berhenti, terhadang oleh tiga yeoja. Ryu Hwayoung, Lee Nayeon dan Esom, satu kelompok yeoja yang terkenal di SNU. Tak ada yang tidak mengenal mereka termasuk Jiyeon.

Namun yang Jiyeon herankan kenapa mereka menghadang langkahnya? Jiyeon tidak merasa pernah mencari masalah dengan mereka. Lalu kenapa?

PLAK!

Satu tamparan tiba-tiba dilayangkan oleh Hwayoung kepipi Jiyeon.Yang seketika juga terdengar suara riuh dari para siswa yang sedang menyaksikan hal tersebut.

"Yaa!!Kenapa kau menamparku?!" Pekik Jiyeon merasa tidak terima.Ditampar tanpa alasan, siapa yang bisa menerima hal itu?

"Park Jiyeon, kau pikir kau siapa? Berani sekali kau meninju Myungsoo sunbae?" Satu kalimat yang keluar dari mulut Hwayoung kembali membuat para murid lainnya berbisik-bisik.

Jiyeon terdiam, bagaimana bisa mereka mengetahui hal itu? Seingat Jiyeon saat itu hanya mereka berempat yang berada diatap.

"Aku melihat dan merekam semua kejadian diatap." Ucap Nayeon

"Dasar tidak tahu diri! Gadis sepertimu harus diberi pelajaran."

Mata Jiyeon refleks menutup saat tangan Hwayoung kembali terangkat. Namun beberapa detik dia tidak merasakan apa-apa. Jiyeon membuka matanya dan terkejut melihat sosok yang melindunginya dari tamparan Hwayoung.

Kim Myungsoo - pria itu menahan tangan Hwayoung dan menatap tajam pada gadis tersebut.

"S-sunbae.." Lirih Hwayoung.

Park Jiyeon Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang