first date

351 52 6
                                    

Disebuah kamar bernuansa pink, terlihat dua orang yeoja tengah sibuk memoleskan benda warna-warni diwajah. Atau lebih tepatnya, seorang yeoja berusia kepala 4 itu yang terlihat sibuk mendandani yeoja puluhan tahun didepannya. Tak lama kemudian, akhirnya selesai juga acara make up mereka.

"Cha,sudah selesai." Ucap yeoja berusia itu.

Mendengar tuturan tersebut,yeoja yang didandani dengan antusias bangkit menuju kearah cermin. Matanya berbinar,seulas senyuman melekat pada wajahnya tampak sekali ia menyukai hasil makeup dari bibinya.

"Eotte?" Sang bibi berjalan menghampiri dia.

"Yeppo imo."

Sebuah senyuman bangga terlukis disudut bibir yeoja berusia itu. Senang keponakannya tidak protes dengan hasilnya.

"Sebaiknya kau cepat pergi,ini sudah hampir jam 5."

Ia melirik kearah jam dinding dan ternyata benar.Sisa 30 menit dari jam yang mereka janjikan.Maka dari itu ia pun pamit dengan bibinya kemudian pergi ketempat janjian.

Disebuah taman,tidak terlalu ramai namun juga tidak sepi. Yeoja tadi tengah duduk dikursi panjang bercat putih menunggu kedatangan seseorang.Sesekali ia menghembuskan nafas berusaha menahan kegugupannya.Yah, mengingat ini adalah first date dengan sang kekasih. Ia juga merasa malu dan sedikit risih karna tak ayal orang orang yang berlalu lalang ditaman itu sempat memperhatikannya.

Ia kembali melirik jam tangannya. Masih ada 5 menit. Sebuah cermin kecil ia ambil dari dalam tasnya. Untuk kesekian kalinya kembali bercermin melihat wajahnya apakah benar-benar sudah oke atau tidak.

"Jiyeon-a!" Sebuah seruan membuatnya kaget dan segera menyimpan kembali cermin kecilnya kedalam tas. Sebelum menoleh  kearah sumber seruan itu, Jiyeon menghembuskan nafas pelan lagi.

'Hwaiting!"

"Eoh,myungsoo kau sudah datang.” Sapanya tersenyum semanis mungkin.

"Jiyeon,neo-”

Jiyeon gugup menanti kalimat yang akan dilontarkan oleh kekasihnya Myungsoo.Apakah myungsoo akan memujinya?? Memikirkan itu membuatnya sedikit merona.Namun semua itu sirna saat sebuah suara tawaan keras menusuk pada indera pendengarnya.

"BUAHAHAHHAHA…”

Jiyeon bingung,kenapa Myungsoo tertawa? Apakah ada yang lucu?

"Myungsoo-a,w-waeirae? Kenapa kau tertawa?"

"Wa-wajahmu. Apa yang kau lakukan pada wajahmu?” Myungsoo berusaha menjawab Jiyeon disela-sela tawaannya.

Jiyeon cemberut,ia bukan gadis bodoh yang tidak mengerti apa yang membuat Myungsoo tertawa. Apalagi kalau bukan masalah penampilannya? Tapi apa yang salah ? Bukankah terlihat cantik dengan rambut yang dibuat keriting kecil seperti indomie? Hal ini sangat trend,yah itulah yang dikatakan imonya. Lalu apa yang salah dari polesan merah dikedua pipinya,bibir yang dipoles lipstik terang warna pink muda serta mata yang dihiasi assedo warna pink juga?? Ia merasa cantik dengan semua itu,tapi kenapa Myungsoo masih saja menertawainya.
Hhh~mood yang awalnya bagus berubah dalam sekejap. Maka dengan kesal, Jiyeon melangkah kakinya meninggalkan Myungsoo yang masih betah tertawa.

Menyadari hal itu,Myungsoo segara menghentikan tawanya yah meskipun sedikit sulit.Namun ia harus melakukan itu.Dikejarnya Jiyeon kemudian ditarik tangan gadis itu.

"Waeyo? Kenapa kau meninggalkanku?"

“….”

Karena tidak mendapat jawaban, ia melangkah kedepan melihat wajah sang gadis. Namun Jiyeon malah membuang muka padanya.
Myungsoo menyadari kesalahannya.Tak seharusnya ia menertawai gadisnya tadi. Maka dari itu,tangannya menarik wajah Jiyeon agar menatapnya kemudian diletakan kedua tangannya pada bahu Jiyeon.

"Mian,aku salah.” Ucapnya lembut

"Nappeun. Aku susah payah agar tampil cantik dihadapanmu. Tapi kau malah seenaknya menertawaiku. Kau membuatku malu Myungsoo.” Kesal Jiyeon

"Arayo,aku minta maaf atas hal itu."

“……” jiyeon diam menatap mata Myungsoo. "apakah benar sangat jelek penampilan aku sekarang?"

"Aniyo. Kau cantik.”

"Gotjimal." Dihempaskan tangan Myungsoo dari bahunya kemudian lagi-lagi ia berjalan hendak meninggalkan Myungsoo.

Myungsoo kembali mengejar Jiyeon dan menahannya.

"Araso,aku ngaku. Kau terlihat berbeda hari ini. Bukan berarti kau tidak cantik hanya saja dandananmu hari ini terlalu tebal dan itu membuatmu kelihatan aneh."

Jiyeon kembali cemberut,kesal mendengar jawaban jujur dari Myungsoo. Kepalanya tertunduk merasa malu dengan dirinya dan sedih. Bagaimana bisa dikencan pertamanya ia berpenampilan seburuk ini?

Menyadari itu,Myungsoo mengangkat wajah Jiyeon.

"Mian membuatmu kesal. Sebagai permintaan maafku bagaimana kalau aku memberikan kamu sebuah—”

CHU

Bibir Myungsoo mendarat tepat di bibir pink muda terang milik Jiyeon.Mendapatkan hal yang tak terduga membuat Jiyeon membelalakan matanya dan kaget. Hanya menempel beberapa detik,Myungsoo menjauhkan bibirnya.

"Eotte? Kau mau maafkan aku?”

Jiyeon merona,jantungnya berdegup laju - merasa malu. Ingin sekali ia melarikan diri dari hadapan Myungsoo sekarang juga. Tapi siapa sangka,kepalanya malah menggeleng dengan sendirinya memberikan sebuah jawaban untuk Myungsoo. Sementara itu,Myungsoo tersenyum melihat gelengan dari Jiyeon. Maka ia kembali mendaratkan bibirnya ke milik Jiyeon.

END~

Park Jiyeon Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang