Goodbye

762 83 6
                                    

All is Myungsoo side

*
*

Sudah lewat satu tahun lebih semenjak perpisahanku dengannya.Namun aku masih belum bisa melupakan yeoja yang kini hanya menjadi masa laluku. Bayang-bayang kenangan manis maupun pahit diantara kami masih terekam jelas pada memori otakku.Entah karna aku yang tidak mau melupakan kenangan itu ataupun kenangan itu yang menempel terlalu erat didalam otakku,aku tidak tahu.Hanya satu hal yang terus kuyakini pada diriku sendiri.
Hal yang perlu kulakukan saat ini bukanlah berusaha melupakannya,melainkan aku harus berusaha moveon darinya.Bagiku,dirinya terlalu berharga untuk dilupakan.Dia memberikan aku banyak kenangan selama 3 tahun bersama.

Terkadang aku masih sedih dan marah saat memikirkan bahwa hanya butuh 10 menit bagi kami mengakhiri 3 tahun lamanya bersama.Bukankah ini tidak adil?
Perjuangan yang kuhadapi saat mendekatinya dan perjuangan kami bersama saat menjalin hubungan ini.Semua hancur hanya dalam hitungan waktu menit saja.Sangat tidak sebanding. 

Dan hari ini,aku mendapat kabar buruk bagi diriku.

Dia - yeoja yang masih berada dalam hatiku - akan menikah dalam waktu berdekatan ini.

Jangan katakan lagi bagaimana perasaanku saat mendengar kabar itu.Dunia seakan runtuh, hatiku terasa tertusuk dalam oleh pisau,yang kemudian dicabik-cabik oleh sisi tajamnya.
Rasanya sangat tidak rela namun aku sadar sebuah ucapan tetap harus kukatakan.

Malam ini,kami kembali berkumpul dikedai biasanya tempat kami nongkrong.
Kami berenam-Eunji,Taehyung,Chanyeol,Soojung,dia dan aku.Seperti biasa,kami menghabiskan waktu mengobrol untuk hal-hal yang tidak penting. Jika dulu minuman cola-lah yang menjadi penemani setia kami, tapi tidak untuk sekarang. Bertambahnya usia,membuat jenis minuman yang kami konsumsi berubah.Tidak lagi minuman bersoda,melainkan minuman beralkohol.Selain mengobrol,kami juga melakukan permainan.Bagi yang kalah dia harus minum segelas kecil bir itu.Sejam lebih mungkin kami bermain,alhasil kedua gadis Soojung dan Eunji mulai kehilangan akal sehat mereka.Ucapan-ucapan aneh dan umpatan-umpatan semua keluar dari mulut mereka.Benar-benar sudah mabuk total.

Taehyung menggeleng-geleng kepala melihat aksi gila kedua sahabatnya itu.Untuk kesekian kalinya,kedua gadis itu merepotkannya.Entah itu eunji maupun Soojung,yang jelas dia harus mengantar pulang salah satunya jika sudah mabuk begini.

"Myungsoo,Jiyeon sepertinya kami harus mengantar kedua anak ini." Pamit Taehyung yang disetujui oleh Chanyeol.

"Eoh.Hati-hati dijalan."

Setelah kepergian mereka,kini tinggal aku dan Jiyeon.Untuk beberapa saat kami saling terdiam.Sampai pada akhirnya,akulah yang duluan mengeluarkan suara.

"Kudengar minggu depan kau akan menikah."

"Eoh."

"Chukae." Sebuah kalimat yang tidak ingin kuucapkan terpaksa harus keluar dari mulutku.Seulas senyuman tipis palsu tergores diwajahku.
Sungguh,aku sangat berharap Jiyeon bisa melihat kepalsuan dalam senyumanku dan ketidakrelaan atas ucapan selamatku.Tapi sepertinya tidak,aku bukan siapa-siapa lagi baginya.Seminggu kemudian kami benar-benar berakhir.Tidak ada lagi kesempatan untukku.

"Gomawo." Jiyeon tersenyum kemudian menyodorkan sebuah undangan. "kau harus datang"

Kuterima undangan merah tersebut dengan berat hati

"Ya,aku akan hadir."

Setidaknya biarkan aku melihat secara langsung dirinya yang memakai gaun pengantin.Melihat sosok dirinya yang paling cantik dalam hidupnya,walau sang mempelai bukanlah diriku.

Setelah percakapan singkat tadi,kami kembali berkutat pada pikiran masing-masing.Sebuah keheningan kembali tercipta diantara kami.

"Jangan lupakan aku." Pintaku. Aku tidak peduli apa yang akan Jiyeon pikirkan tentang diriku. Aku benar-benar tidak mau dia melupakan diriku.Aku ingin menjadi kenangan dalam hidupnya sama halnya dengan dirinya yang menjadi kenangan dalam hidupku.

"Aku akan mengingatmu." Lirihnya tanpa menatap diriku beberapa detik kemudian dia menoleh padaku

"Kau kenangan terindahku Myungsoo." Sebuah kalimat dengan senyuman indah diwajahnya sukses membuatku merasa bahagia.Sebuah rasa kelegaan meliputi diriku.
Terima kasih Jiyeon karena telah menjadikan aku sebagai kenangan indah bagimu.Maafkan aku juga karena tidak sepenuhnya tulus mengucapkan selamat untukmu. Akan tiba saatnya aku akan memberikan selamat dengan tulus.Tapi tidak saat ini,aku belum bisa melepaskanmu seutuhnya. Aku janji akan berusaha semaksimal untuk melakukan hal tersebut.Maka dari itu,untuk sekarang biarkan dulu perasaanku padamu tetap seperti ini, Park Jiyeon.

END

Cerita ini sudah pernah aku post di wordpress., bagi yang sudah pernah baca tentu tidak asing lagi. Namun disini untuk judul kuubah, ada sedikit remake juga dalam ceritanya. But inti cerita sih tetap sama. 😁😁
Satu lagi, disini aku ingin berterima kasih kepada reader yang sudah rela meluangkan waktu disela-sela kesibukannya membaca ff abalanku ini.Terlebih yang bersedia meninggalkan jejak di kolom komentar. Jinjja gomawo chingudeul 😚

See you next time, Anyeong ~

Park Jiyeon Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang