give you a choice

657 93 9
                                    

Sebutkan kata yang bisa deskripsikan suasana kantin!

Ramai - Ya

ribut -  Ya

Dua kata yang paling cocok untuk menggambarkan suasana kantin. Seperti itulah suasana kantin Daehan High School setiap harinya.Rata-rata para haksaeng kebanyakan menghabiskan waktu istirahat mereka dikantin untuk mengisi perut sekalian bergosip disana.Namun sebagian besar juga  yang memilih menghabiskan waktu istirahat dikelas,perpustakaan ataupun taman.

Seorang yeoja dengan rambut hitam dan poni tipisnya tengah mengisi perutnya dengan sebuah nampan berisi nasi dan beberapa lauk didalamnya.Yeoja tersebut duduk dimeja kantin yang terletak dipojok. Disaat yang lainnya bisa menikmati makan siangnya dengan lahap,Namun tidak untuk yeoja bernama lengkap Park Jiyeon.

"Kim Myungsoo,bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?” Jiyeon meletakan sendok makannya,kemudian menatap kesal pada pemuda yang bernama Kim Myungsoo.

Bagaimana tidak kesal? Sejak dari dia keluar kelas, Myungsoo sudah mengikutinya sampai sekarang dia berada.

"Kau tidak usah peduli padaku,lanjutkan saja makanmu.” Sahut Myungsoo dengan sebuah senyuman indah yang memperlihatkan kedua lesung pipi miliknya.

"Aku tidak bisa makan karena tatapan menjijikan darimu.Oleh karena itu,jebal berhenti menatapku!" Jiyeon kembali meraih sendoknya dan mulai melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda tadi. Baru tiga suap nasi yang masuk kedalam mulutnya.Namun lagi-lagi dia menghentikan itu.

"Kim Myungsoo,apakah kau tuli?  Kau tidak mendengarku?  Berhentilah menatapku!! Apa kau tidak makan?Kau tidak lapar?" Hardik Jiyeon kesal.

"Aniyo,hanya dengan melihatmu perutku akan terisi dengan sendirinya."

Tidak! Batas kesabaran Jiyeon benar-benar sudah hampir sampai pada garis ujung.

"Berhenti mengombal dan berhenti mengangguku.Apakah kau tidak punya kerjaan selain mengangguku? Apakah mengangguku menjadi sebuah hobi bagimu?” Jiyeon sedikit menaikkan notasi suaranya,menatap Myungsoo penuh dengan keemosian dan kekesalan.

"Aku akan memberimu dua pilihan." Myungsoo mengangkat kedua jarinya dengan wajah yang tetap tersenyum. Mengabaikan Jiyeon yang kesal karenanya.

"Bwo?"

"Pertama,kalau kau ingin aku berhenti menganggumu maka kau harus menjadi milikku.Kedua,tidak ada pilihan lain selain pilihan pertama.Jadi, pilihan mana yang kau pilih?Yang pertama atau yang kedua?”

Kekesalan yang Jiyeon rasakan melebur begitu saja,berganti dengan wajah Jiyeon yang tiba-tiba merona saat mendengar kalimat yang diucapkan Myungsoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kekesalan yang Jiyeon rasakan melebur begitu saja,berganti dengan wajah Jiyeon yang tiba-tiba merona saat mendengar kalimat yang diucapkan Myungsoo.

"kau harus menjadi milikku.”

Tanpa diduga jantungnya berdetak laju,kegugupan mendadak menyerang dirinya. Namun Jiyeon berusaha tetap bersikap normal dihadapan Myungsoo.

"K-kau bercanda? Itu bukan pilihan!"

Myungsoo tersenyum "Aku tidak mau tahu.Yang jelas,aku sudah memberikanmu pilihan.Dan kau harus memilih salah satunya."

Sebelum jantungnya yang berdetak laju meledak, sebelum wajahnya yang memerah semakin parah dan sebelum Myungsoo menyadari semua gelagatnya.Jiyeon segera mengambil keputusan untuk pergi menjauh dari Myungsoo.

"Michin-nom" umpatnya

End~

Park Jiyeon Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang