Jungkook story

444 56 8
                                    


Note : all is Jungkook side

-
-
-

Sudah dua jam lebih mungkin aku menemaninya belanja tapi sampai detik ini belum ada satupun barang yang dibelinya. Kesabaranku mulai mengurang,kurasa tak lama lagi bisa-bisa aku meledak ditempat.

"Ji,apakah belum dapat benda yang kau inginkan?" Tanyaku kesal pada seorang yeoja yang sekarang tengah memilih-milih aksesoris yeoja.

"Bentar Jungkook,aku bingung mau pilih yang mana?Aku menyukai keduanya. Menurutmu,mana yang harus kubeli?" Tanyanya seraya menyodorkan dua buah gelang pilihannya kepadaku.

"Kau beli saja keduanya."

"Tidak bisa! Harganya terlalu mahal."

Aku mendecak kesal mendengar jawabannya.Kuraih dengan kasar salah satu gelang pilihannya kemudian melihat harganya dan benar yang dikatakan, harganya cukup mahal. Membuatku mengurungkan niat yang tadinya hendak bermaksud membeli salah satunya. Aku tidak mungkin menghamburkan uangku hanya untuk gelang tak berguna itu.

"Memang mahal." ucapku seraya mengembalikannya pada dia.

"Ck, tentu saja mahal bagimu.Dasar pelit." Cibirnya

"Pilih saja salah satu Ji, aku sudah lelah."

"Susah jungkook, satunya imut dan satunya keren.Aku bingung mau yang mana."

Hhhhh...  kayaknya bisa sampai malam aku menunggunya hanya untuk memutuskan mau pilih yang mana.Perkenalkan,gadis yang kupanggil Ji ataupun Park Jiyeon.Ia sahabatku dari bangku sekolah dasar sampai sekarang menuju usia 17.Dari segi fisik,ia cantik bahkan bisa dibilang wajahnya diatas rata-rata sama sepertiku tapi perlu diketahui dia yeoja unik.Yah sangat unik bagiku,Jiyeon seperti namja yang menyukai hal yang berbau keren. Tapi disaat bersamaan dia juga menyukai hal yang berbau feminin.Dirinya sangat kuat dalam bela diri namun biasanya juga sangat cengeng.Pokoknya dalam diri Jiyeon terdapat setengah jiwa cowok dan setengah jiwa cewek. Pernah suatu hari-saat itu aku baru saja masuk kejunior high school- karena ragu dengan Jiyeon.Aku memastikannya dengan tanganku sendiri. Entah keberanian darimana yang kudapat waktu itu,aku memegang tepat pada kedua dada Jiyeon hanya untuk memastikan benarkah sahabatku itu seorang yeoja atau bukan.Naas sekali nasibku waktu itu,bukan hanya tamparan yang kuterima melainkan bugem serta tendangan yang bertubi-tubi.Untung saja waktu itu ada temanku yang melerai Jiyeon kalau sudah bisa dipastikan aku akan berakhir dirumah sakit.Lucunya,dihari esok Jiyeon malah bersikap biasa saja padaku seolah semuanya tidak terjadi.

"Kajja,kita pulang saja." ajaknya tiba-tiba

"Kau sudah menentukan mau beli yang mana?"

"Aniyo,Aku tidak jadi membeli keduanya."

"Mwo? Waeyo?"

"Setelah dilihat-dilihat mereka terlihat biasa saja.Kajja kita cari lagi ditempat lain!" Dengan entengnya gadis ini menjawab setelah membuatku menunggunya hampir 45 menit hanya untuk memilih gelang tak bermutu itu. Dan sekarang ia tidak jadi beli,malah mengajakku ketempat lain lagi??? Tidak! Aku tidak mau menemaninya lagi.Kakiku akan patah kalau aku mengikuti permintaannya.

"Aniyo aku lelah Ji,aku ingin pulang." Tolakku

"Jangan begitu Jungkook.Aku membutuhkanmu."

"Sudah dua jam lebih kau mengajakku keliling mall dan sampai sekarang belum ada satupun barang yang kau beli.Kau ingin membunuhku?" Balasku emosi

"Kau benar tidak mau menemaniku?"

"Tidak!"

Perlahan wajah Jiyeon berubah. Oh tidak! Jangan katakan ia akan melakukannya lagi. Ayolah Park Jiyeon jangan menggunakan andalanmu itu.

Park Jiyeon Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang