Part 6

29 9 9
                                    

Author Pov's

Hari ini gadis itu terbangun pagi sekali, sehingga ia menyempatkan diri mengelilingi komplek untuk olahraga. Jalanan cukup sepi hanya beberapa mobil dan motor yang lewat untuk menuju tempat aktivitas.

Ia menggunakan celana training yang pendek dan kaus putih yang ia pakai tadi malam.

"Pagi pa Maman" sapa Jessy

"Pagi non. Mau kemana eta ?" Tanya pa Maman membalas sapaan Jessy

"Mau olahraga pak. Mumpung tadi pagi kebangun tiba tiba. Saya jalan dulu ya pak. Nanti jangan tinggalin saya" pamit Jessy

"Ih iya atuh non hati hati ya" pesan Pak maman

"Siap 86" sahut Jessy sambil menirukan gaya hormat bendera

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Setelah gadis itu mandi ia menggunakan seragam yang sudah ia siapkan diatas kasur. Hari ia menggunakan seragam identitas sekolah yaitu rok kotak kotak dan kemeja dgn lengan pendek berwarna putih kemudian dilapisi blazer sekolah.

Ia berjalan menuju meja dan merapikan bukunya. Setelah selesai, ia segera turun kebawah.

"Pagi" kata Jessy

"Duduk Jessy. Makan dulu sarapannya" kata Dian

Gadis itu menurut, kemudian melahap roti sarikaya-nya. Setelag selesai, mamanya menyodorkan segelas susu ke hadapannya.

"Kenyang ma" keluh Jessy

"Minum. Biar pinter, sehat, sama ga gampang sakit" kata mamanya

"Tolong Taro di botol aja deh. Ntar aku minum di mobil" jawab gadis itu.

Jaya (papa Jessy) sibuk dengan laptopnya sambil meminum secangkir kopinya. Jessy yang melihat itu menghembuskan nafas.

" hah.. pa meja ini tuh buat makan, simpan dulu laptopnya" tutur Jessy.

"Gapapalah sekali kali. Papa ada rapat nanti di kantor klien. Dan data untuk presentasinya kemaren ketinggalan di kantor papa." Jelas Jaya

"Yehhh.. nyuruh anaknya jangan ceroboh. Tapi papa sendiri ceroboh" goda Jessy sambil memeletkan lidah

"Jessy, udah sana kamu berangkat sekolah jangan gangguin papa" kata mama lembut.

"Jajan ma" kata Jessy sambil mengulurkan tangannya.

"Kalo jajan aja ga bakal lupa" ledek papa.

"Yehh biarin dari pada papa ceroboh" ledek Jessy balik sembari menyalim tangan papa dan mamanya

" bye semuanya, jangan kangen sama Jessy ya " teriak Jessy

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Jam Pelajaran pertama dan pelajaran kedua telah berlalu. Yang diinginkan gadis itu sekarang hanyalah 'waktu berjalan dengan cepat' entah mengapa gadis itu selalu berharap keinginan hati kecilnya terkabul.

*kringg...kringg...*

'Inikah yang dinamakan bahagia' batin gadis itu cengegesan

Gadis itu segera melangkah menghampiri teman temannya. Lalu ia duduk disebelah Dena. Gadis itu heran dan bertanya pada diri sendiri, 'kenapa pada senyam senyum begini'

"Hoi !!!! Lu pada gila ya ? Senyam semyum sendiri. Serem gua" ucap Jessy keras sehingga temannya tersentak.

"Apa sih gadanta nih orang" kata Reza kesal.

"Lu pada kali yang gadanta" kata Jessy

Sedetik setelah itu ia merasa atmosphere disekitar berubah. Sekarang teman temannya memadangi dirinya penuh arti. Ia merasa seperti tersangka kasus pencurian sandal di masjid.

"Kita mau nanya ! Jawab dengan jujur !" Kata Gege menggebrak meja membuat gadis tersebut dan juga teman temannya tersentak (lagi)

"Ga gitu juga tole. Gua kaget kan. Sekali lagi jantung gua keluar" kata Vixel sambil menggebrak meja balik.

"Heh gila !!!! Kapan kelarnya kalo lu nabok nabok meja terus" sahut Rena.

"Pertama, kemarin lu beneran privat sam Ms.Sandra ? apa itu hanya omong kosong belaka" tanya Gege, kalimatnya benar benar seperti seorang CIA.

"Gua privat" kata Jessy sambil memutar bola matanya

"Kedua, kenapa akhirnya jadi gua yang salah ? Eh maksud gua, kenapa akhirnya jadi ke timezone, gramedia, dan segala macem itulah" kata Max dramatis. Teman temannya tahu bahwa pertanyaan pertama Max tadi hanya supaya suasana tidak terlalu tegang.

"Ya gitu" jawab gadis itu.

"Ya gitu gimana ?" Tanya Dena semakin kepo

"Ya gua abis privat laper, yaudah makan di mall. Abis itu karena gatau mau ngapain di rumah, dia ngajakin gua main. Yaudah gua iyain aja" Jelas Jessy

"Ketiga,....." kalimat Vixel terpotong karena Jessy telah menyelaknya deluan

"Udah ah. Apaan sihhh ? Gua udah muak, udah laper. Yuk cus ke kantin aja" ajak Jessy sambil menarik tangan Dena.

"Ehhh monyet ! Kita belum kelar nanya. Elu lagi PDKT ya sama Wendy ???!!!!" Teriak Vixel yang sudah tertinggal jauh dibelakang.

"Gakk" teriak Jessy kembali.

Tanpa mereka sadari di tiga tempat yang lain, ada 3 orang pula yang mendengar semua percakapan mereka.

"Gua gak akan biarin lu lepas lagi Jes" kata sosok laki2 itu pada dirinya sendiri.

"Kalo gua gabisa dapetin Wendy, lu juga gabisa dan gaakan Jes. Liat aja nanti" kata sesosok perempuan.

Sedangkan satu sosok lagi hanya memandangi mereka berdua (laki2 sama perempuan misterius) sambil tersenyum sinis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haii para readers tercintah 😙 baru update lagi nih pendek lagi. Mweheheh maaf ya.
Karena rada sulit bagi gua untuk mengimprovisasikan jalan ceritanya.
*maklum otak authornya kayak jalan tol pas lebaran. MACET !
Sorry juga for typoo
Jangan lupa di klik bintangnya ya di pojok kiri bawah. Gratis kok ! Gabayar 😆
Jangan lupa tinggalin komen kalian juga di part ini
That's it
Author akan usahaiin fast update. Doaiin aja agar otak author mulus semulu lengannya Kendall Jenner.
Thank you 😙

Hearts Know The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang