Malam ini Wendy memutuskan untuk Pergi ke salah satu club ternama di Jakarta.
Line
"Anti Jaim Squad"Wendy : gua tunggu di club biasa gapake lama.
Chika : on my way
Devo : gmn sih katanya mau tobat
Wendy : banyak bacot bgt sih idup lu dev
-read (2)-
Ia melajukan motornya secara ugal ugalan. Entahlah ia hanya membutuhkan tempat untuk melampiaskan amarahnya
------------------
Lantunan musik club memabukan para muda mudi tersebut. Devo sibuk menggoda banyak wanita. Sedangkan Chika mulai emosi menghadapi pemuda di depannya. Sudah berapa gelas beer yang ia minum.
"Wen, lu nyiksa diri lu sendiri kalo begitu" kata Chika sembari merebut gelas keenam Dari cowo itu
"Badan badan gua kenapa Elu yang sewot sih, Jessy Aja gapernah nyewotin gua" racau Wendy yang mulai mabok
'Makanya Gua disini Wen' dengus Gadis itu.
"Eh kutu jangan ganjen. Nih temen lu udah mabok. Ayo pulang" teriak Chika.
"Ah bikini repot Aja lu njing" umpat Devo.
Mereka kembali ke rumah. Wendy bersama Chika yang mengendarai Mobil. Sedangkan Devo mengendarai motor Wendy Dari belakang.
---------------------
Tok tok tok ....
"Astaga nak, Wendy kenapa ?" Tanya Tini panik.
"Biasa tan, mabok" celetuk Devo seakan akan itu merupakan hal yang simpel.
Dengan segera Chika menginjak kaka Devo."Yaudah nak, tolongin tante bopongin Wendy ke kamarnya. Kalian mau minum apa?" Tanya Tini
"Lemon tea seger tuh tan"
Dengan cepat Chika menabok punggung Devo"Gausah tan, kita langsung pulang. Soalnya Devo juga mabuk makanya gila" Sambar Chika
"Ok deh. Makasih ya nak"
Setelah selesai mengantar Wendy mereka segera pamit.
--------------------
"Pah, kunci Mobil Jessy kapan baliknya. Aku udah gak betah dianter jemput terus" kata Jessy.
"Tahun depan" ujar Jaya santai.
"Ih nyebelin banget sih pa. Jessy ga ngebut lagi deh. Jessy gaakan nyerempet Lagi" kata Jessy sambil mengeluarkan puppy-eyes nya.
"Yaudah. Ambil sana di ruang kerja papa"
"Yeayyy sayang papa! Makin ganteng kalo kaya gitu" seru Jessy
"Kalo ada maunya Aja. Oh iya Jes, kunci motor kamu masih papa sita" kata Jaya
"Yaelah. Masa balikinnya setengah setengah"
"Kamu mau bantah?" Tanya Jaya
"Ma, papanya nyebelin" adu Jessy
"Udah nurut Aja dek. Oiya sekalian bangunin Adek adek mu" kata Dian
Jessy menghembuskan napasnya kasar, Lalu naik keatas mengambil kunci mobilnya, tak lupa juga ia mebangunkan adeknya.
"Bangun adik adik ku yang Mirip kerbau" teriaknya
"Oh masih Gamau bangun ya ?" Sambung JessyDengan segera ia ke kamar mandi lalu mengambil air menggunakan tangannya. Lalu menyipratkannya ke muka Rina dan Dave.
"Ah monkey lu kak" teriak Rina
"Rina yang Sopan ! Jessy kaka mu" teriak Dian Dari bawah
"Bye bye adekku" Ledek Jessy sambil memeletkan lidahnya sambil menuju ke bawah untuk berangkat sekolah
"Jes, tadi malam temen temen Wendy pada dateng. Kok kamu gaikut" kata Dian hati hati
"Yaelah ma. Kalo Jessy ikut nanti ganggu mereka kan butuh quality time juga Jessy pamit dulu" ujar Jessy segera menyalim Dian, Karena Jaya sudah berangkat sejak tadi
-------------
Pagi yang cerah ini Seharusnya membawa kecerian bagi banyak orang. Tetapi Berbeda dengan Wendy. Ia duduk di bangku pinggir lapangan. Dia termenung memikirkan semua kejadian yang dialaminya. Mulai dari Jessy yang pulang bersama Rian, dan dirinya yang berakhir mabok pulang dari club.
Terdengar bunyi pantulan bola basket dari arah lain disertai teriakan perempuan
"WEN TANGKEP BOLANYA" kata Jessy sambil melakukan gerakan chest pass ke arah Wendy.
Dengan sigap pemuda itu menangkapnya. Kemudian meletakan bola tersebut di bawah kakinya. Dan melamun lagi.
"Lu kenapa sih Wen?" Tanya Jessy
Tak ada jawaban. Sehingga membuat Jessy melangkah mendekati Wendy.
"Oiya kemarin temen lu pads dateng ke rumah ya main?" Tanya Jessy sambil menggoyang goyangkan tangan Wendy.
"Hmm"
"Kok gaajak gua?"
"Ngapain ? Orang gua mabok juga" kata Wendy santai
"HAH ?! Lu ngapain mabok lagi ? Kan gua udah bilang kalo ada masalah jangan pendem sendiri. Ada gua kok yang bakalin dengerin Keluh Kesah seorang Wendy" cerocos Jessy panjang lebar.
"Gua lagi suka Sama cewe Jes..."
"Jadi selama ini lu homo, suka sama cowo" potong Jessy dengan tampang terkejutnya.
"Lucu Amat sih reaksi lu" kekeh Wendy sambil mencubit kedua pipi Jessy
' aduh manis banget semyumnya diabetes gua lama lama' batin gadis itu
"Terus Terus lu lagi suka sama siapa?" Tanya Jessy penasaran
'Skak mat. Matilah gua, yakali gua nembak sekarang. Mikir Wen mikir gimana cara Kabur' gumam Wendy
"Jes gua anterin ke kelas yu. Udah mau bel nih!" Ajak Wendy
"Oh iya. Gua sendiri aja deh. Bye"
"Eh Jes lu pulang naik apa?"Tanya Wendy
"Mobil gua udah balik Wen jadi bawa mobil ndiri" kekeh Jessy
"Oh ole deh bye"
Dihari yang masih pagi itu Wendy kembali terpuruk. Dari pinggir lapangan ia melihat Jessy ke kelas ditambah dengan Rian yang merangkulnya. Tak terlihat perlawanan sedikit pun dari gadis itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yeayyy update nih. Sorry kemaren kemaren gabisa update Karena ada sedikit masalah dengan kuota saya'Yaelah thor bilang aja kuota abis'
-> nah ntu benerGimana nih chapter 15 nya ? Next chapter kaya nya bakal ada yang dilema.
Spoiler neh : 2 chapter lagi menuju part nagis2annya.
Jadi biar Gua semangat updatenya jangan lupa dong bintangnya !!! Gratis kok gabayar.
Sama komen biar Gua makin semangat buat dan ngedit ceritanya.
That's it
Thank you
I love you 😘❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Hearts Know The Way
Teen FictionJESSICA AVE Cewek ini biasa dipanggil Jessy. Cewek berparas cantik ini memasuki tahap terakhirnya pada masa SMP. Namun, tiba2 mantan kekasihnya datang. Mengubah jalan hidupnya. Dengan bantuan dan dukungan teman temannya, akankah ia mendapatkan happy...