Part 20

37 5 1
                                    


'Cinta emang Ga harus memiliki. Tapi Kalo orang lain yang memiliki cintanya makan hati dong namanya'

                         ~~~~~~~~~

"Ma, pa, Jessy mau masuk dunia modeling" ujar Jessy.

Jaya yang mendengar hal itu langsung mengalihkan pandangannya dari piringnya.
"Memangnya kamu sudah dapat manajement yang sesuai sama produktivitas kamu ?" Tanya Jaya.

"Udah pa, aku juga satu manajement sama Rian. Kebetulan manajement Rian kekurangan model. Dan Rian diminta buat nyariin model baru" jelas Jessy panjang lebar.

"Ya sudah papa sih dukung dukung saja karena ada Rian yang jagain. Dia juga yang jadi photographer kamu, makanya papa tenang" jawab Jaya.

"Mantap pa" kata Jessy mengacungkan jempolnya.
"Mama setuju Kan ?" Sambung Jessy.

"Setuju. Tapi, kamu harus bisa bagi waktu. Mana waktunya belajar mana waktunya kerja. Dan yang paling penting, papa dan mama gamau kalau kamu terlibat dengan pergaulan anak muda jaman sekarang yang salah" ujar Dian.

"Kalo itu Jessy bisa ma" jawab Jessy.

"Kamu Gak berangkat, ini udah setengah tujuh loh" celetuk Jaya.

"Yaudah Jessy pergi dulu" pamit Jessy lalu menyalim orang tuanya. Dan dengan segera ia menyambar kunci mobil yang ada diatas nakas.

-----------------------

"Bro lu kok kayanya galau banget. Ada apa nih" kata Devo menepuk bahu Wendy

"Gua udah ngungkapin perasaan Gua ke Jessy" jawab Wendy.

'Uhukk...uhukkk.uhukkk'

Mendengar batuk tersebut Wendy dan Devo memandang Chika dalam waktu yang cukup lama.

"APA?!" Tanya Chika sewot.

"Batuk bu haji ? Minum baygon. Batuk hilang, nyawa melayang" celetuk devo sambil membentuk tanda 'oke' menggunakan jarinya.

"Bodo udah ah gua balik deluan udah bete gua disini" ujar Chika meninggalkan 2 sahabatnya itu.

"Kapan Lu mau nembak Chika?" Tanya Wendy tiba tiba.

Devo yang ditanya pun keselek. "Apaan sih ?" Elak devo.

"Udah Gausah ngeles lagi gua udah tau bro Lu suka ama dia udah dari lama" jelas Wendy.

"Gatau Lah dianya aja jual mahal banget ama gua, makanya Ga laku laku" keluh devo.

"Cinta Ga harus memiliki kaya gua ama Jessy. Anjay" ujar Wendy.

"Cinta emang Ga harus memiliki. Tapi Kalo orang lain yang memiliki cinta doi, makan hati dong namanya" ucap Devo bijak.

"Bisa ae Lu tong" ejek Wendy.

"Kuy Lah cabut" ajak Devo sambil beranjak dari kursinya.

------------------

'Jika senyummu saja bisa,
Mencuri perhatianku.
Maka hadirmu juga bisa,
Mengubah jalan hidupku.
Cukup sekali saja, aku pernah merasa, betapa menyiksa kehilanganmu.
Kau tak terganti, kau yang selalu kunanti, tak Kan ku lepas lagi.
Genggam tanganku, bersama jatuh cintaaa....'

Ya, Jessy berada di rooftop sekolahnya menyenandungkan lagu tersebut. Hari ini dia tak berniat masuk pelajaran ekonomi. Hatinya benar benar bimbang. Hatinya, ingin ia kembali. Tetapi logikanya, menyuruhnya untuk berhenti dan tidak kembali lagi pada Rian. Memang benar kata orang 'Cinta ini kadang kadang tak ada logika' LOL !

Tanpa ia sadari seseorang mengamatinya, dan kemudian orang itu berdeham.

"Hmmm..." deham orang tersebut.

Jessy langsung membalikan kepalanya.

"Rian ?! Sejak kapan Lu disitu?" Tanya Jessy terkejut.

"Sejak Lu menyanyikan lagu yang penuh arti tadi" jawab Rian lugu.

Blushh... pipi Jessy memerah seketika. Melihat hal itu Rian berinisiatif menjawil dagu gadis itu.

"Lucu amat sih. Pipinya kaya kepiting rebus" goda Rian.

"Apaan sih" jawab Jessy setengah berteriak lalu meninggalkan Rian menuju koridor sekolah.

Dengan sigap Rian mengejar gadis itu lalu menggenggam tangan Jessy. Jessy pun menghentikan langkahnya kemudian menatap Rian.

"Apa ?!" Tanya Rian heran.

Lalu Jessy membalas pertanyaan Rian dengan tatapannya

'ini-kenapa-jadi-pegangan-tangan'

"Oh ini ? Kan Lu tadi kode tuh, berhubung gua peka makanya gua lakukan" jawab Rian sembari mengangkat genggaman mereka.

"Kapan gua kode?" Tanya Jessy heran.

"Tadi masa lupa sih. 'Genggam tanganku, bersama jatuh cintaaa....' " tiru Rian.

"Udah ah" Jessy berlari meninggalkan Rian di koridor.

"Jessy !!! Tunggu !" Teriak Rian.

"Apalagi" jawab Jessy membalikan badannya.

"Would you be mine ?" Tanya pemuda itu.

Yaampun jantung gadis itu seperti sedang berlari sekarang. Ia benar2 illfeel. Dia akan mengikuti kata hatinya meskipun logikanya terus menolak.

"Balikan nih?" Tanya Jessy.

"Memang gua bilang 'Lu mau Ga Balikan sama gua?' Ga Kan? Gua nembak Lu lagi ! So give me the answer girl" jawab Rian.

"Yes, I'm yours boy" jawab Jessy.

Rian melangkahkan kakinya mendekati Jessy. Kemudian mendekap gadis itu dipelukannya.

Wendy yang melihat hal itu berdiri persis di belakang Jessy bersama dengan Devo di sampingnya. Hatinya hancur. Inilah alasan ia benci yang namanya cinta. Semua kata cinta tak berakhir dengan bahagia.

"Kalo mau mesra mesra an jangan di depan umum ya guys." Cela Devo. Ia tahu perasaan Wendy saat ini. Pemuda itu kacau. Dengan raut yang lurus ia meninggalkan Jessy dan Rian, tak lupa juga Devo.

"Congrats ya kalian. Gua deluan. Bhay" ujar Devo.

Rian menampilkan senyuman di wajahnya. Kemudian ia mengajak Jessy kembali ke kelas.

-------------------------

"Lu serius Ga sih jalanin misi kita ?!" Kata seorang gadis frustrasi.

"Ga" jawab laki laki Dihadapannya santai.

"Gua salah nyari partner kaya Lu !" Ujar perempuan itu jengkel.

"Yaudah ya. Btw makanannya gua aja yang bayar. Anggap aja sebagai PJ" ujar Rian santai.

"Lu jadian sama dia ?!" Tanya gadis itu histeris.

"Yaaaa..., bisa jadi" jawab pemuda itu singkat.

"Well Done boy. Gua aja yang nraktir" sahut gadis itu.

Mereka pun sama sama tersenyum diatas penderitaan 2 insan yang saling menyanyangi
.
.
.
.
.
.
.
Maaf late update-nya karena minggu Kemaren Byk PR dan ulangan.
❤️️
Jgn lupa vote dan comment nya ya !!!
❤️️❤️️❤️️
🌸Follow
Ig : @friz.els

Hearts Know The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang