Author Pov's
Setelah bergulat dengan soal soal yang dilontarkan oleh para juri dan penguji. Kini tibalah waktunya untuk pengumuman pemenang. Jumlah skor dari masing masing sekolah telah diperoleh.
"Hayooo penonton pada kepo ga siapa juara satunya? Kira kira siapa ya? Coba Mana suaranya Fierox High School." Tanya MC
Para suporter langsung berteriak.
"Universal High School? " kata Mc
Suporter berteriak juga.
"Pemenangnya adalah Fierox High School. Dengan score 475. Selamat !!!" Seru MC.
Lalu masing masing sekolah memberikan selamat kepada Tian dan Jessy. Juri juri pun memberikan mendali, piagam, piala.
Itulah alasannya mengapa Jessy selalu dimajukan setiap ada lomba. Ia selalu membawa harum nama sekolahnya.
"Selamattt kids, perjuangan kalian gak sia sia. I'm so proud of you" kata Ms. Sandra girang sambil mencubiti pipi Jessy dan Tian gemas
"Selamat ya Tian!! Ini Rian, sahabat gua dari kecil dulu. " seru Geno.
"Rian." Katanya memperkenalkan diri. "Selamat ya Tian! " sambungnya
"Selamat ya Jessy " Kata Rian sambil melangkah untuk memeluk Jessy.
"Ehmmmm. Ya makasih" kata Jessy canggung karena ia menolak pelukan Rian.
"Maaf." "Makan yuk, gua yang traktir! "Kata Rian mengalihkan pembicaraan
"Boleh boleh"
-------------------------------------
Setelah makan. Siswa yang lain serta Ms. Sandra telah pulang. Hanya tersisa Geno, Rian, Tian, dan Jessy.
"Yan, balik yu" ajak Geno pada Tian.
"Gua kaga bawa motor dongo."
"Yaudah kali kali gua bonceng Tapi jangan nempel nempel amat ya" kata Geno
"Iya lah. Jibang banget. Nanti berdiri lagi anu gua" kata Tian
"Gila ya lu berdua" Rian terkekeh.
"Yaudah ya. Deluan. See you. Muahh" kata Geno melangkah pergi disusul Tian.
Tinggal tersisa Rian dan Jessy sekarang.
"Bareng gua yuk Jes. Gaada yang jemput kan? " ajak Rian
"He he. Gausah gua ama Wendy aja" Kay Jessy kembali menatap layar ponselnya.
Rian segera mencebik dan memutar Bola matanya.
'Wendy lagi Wendy lagi, huh'
Jessy sudah minta Wendy untuk jemput. Tapi ia belum tiba juga sampai sekarang.
Satu jam berlalu.....
"Udah lah. Wendy gabakal dateng. Sama GU aja. Ayo" kata Rian lalu menarik tangan Jessy
"Yaudah sih elah. Kasar amet" keluhnya lalu segera nail keatas motor.
Lalu Rian mengantarkan Jessy pulang ke rumahnya.
-------------------------------------
"Chik gua cabut dulu ya mau jemput Jessy" kata Wendy pada Chika lalu pergi.
"Wendy tunggu" teriak Chika.
"Apaan? "
"Anterin gua pulang dong nyokap gua gabisa jemput" pintanya
"Kan ada Devo"
"Lu tolol apa gimana sih? Lu kan tau dia, Kalo udah berurusan sama BP keluarnya bakalan tahun depan. Keburu bangkotan gua disini. Plis ya"
"Yaudah GC"
Wendy segera mengantar Chika Tapi sat diperjalanan Chika meminta berhenti di Intermedia untuk membeli peralatan sekolahnya yang hampir habis.
"Gabisa nanti aja apa Chik? Kasian Jessy"
"Bentar aja kek. Masa lu lebih mentingin gebetan daripada sahabat" ujar Chika kemudian memasuki intermedia.
'Lama banget sih, masa beli begituan aja hampir 45 menit' dumel Wendy dalam hatinya.
Entahlah apa yang dilakukan gadis itu di dalam sana.
Setelah Chika keluar Wendy segera melajukan repsol-nya secepat mungkin. Sampai membuat Chika bertanya tanya
'Astaga gua baru sadar segini khawatirnya Wendy pada Jessy' batin Chika, tersenyum.
Sampai di depan rumah Chika. Perempuan itu segera Turun. Tanpa basa basi Wendy segera pamit dan bergegas.
Setelah sampai di restaurant yang di beri tahu oleh Jessy tadi melalui chat, ia masuk dan mencari Jessy. Hasilnya nihil ! Jessy tidak ada di dalam situ.
Saat Wendy keluar, ia melihat pemandangan yang membuat hatinya hancur.
Disana ia melihat Jessy pulang diboncengi oleh Rian.
Ia kembali ke motor dan pulang dalam perasaan kecewa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hearts Know The Way
Teen FictionJESSICA AVE Cewek ini biasa dipanggil Jessy. Cewek berparas cantik ini memasuki tahap terakhirnya pada masa SMP. Namun, tiba2 mantan kekasihnya datang. Mengubah jalan hidupnya. Dengan bantuan dan dukungan teman temannya, akankah ia mendapatkan happy...