Part 7

54 9 8
                                    

Setelah pulang sekolah, Jessy dan teman temannya berjalan menuju parkiran mobil. Tetapi langkah mereka terhenti sedetik setelah melihat Wendy.

"Yo watsapp broo" seru Max, Vixel, dan Reza sambil menyodorkan tangan mereka satu sama lain seakan akan ingin meninju.

"Watsap watsap bae. Lu kata aplikasi ?" Kata Gege

"Sirik aja lu. Pacar Wendy aja ga cemburu masa elu cemburu. Cemburuin gua ajalah" kata Max

"Ezezez." Seru sekelompok remaja itu berbarengan.

Siapa sangka yang tadinya teman sekarang jadi memiliki rasa 'lebih dari sekedar teman'.

"Kayanya ada berita yang gak gua tau nih. Apaan sih ? Bagi bagi dong" goda Jessy yang sebenarnya tahu bahwa Max memiliki rasa terhadap Gege. Karna lelaki itu sendiri yang bilang kepada mereka, kecuali Gege pastinya !

"Jadi si anu suka sama si anu. Nah si anu-nya juga suka. Tapi si anu sok sokan jual mahal sama si anu" kata Dena disambungi tawa mereka semua yang meledak meledak

Sedangkan Gege yang merasa dirinya lah yang menjadi bahan obrolan hanya dapat merasakan bahwa pipinya mulai memanas.
Dan Max yang tadi bacotnya luar biasa menjadi speechless. Bukankah itu suatu pencapaian yang harus dihargai saudara saudara ? *lah authornya jadi pidato ya :v

"Udah udah kasian tuh si anu mukanya udah merah" Wendy pun angkat bicara.

"Yaudah hahahah..." tawa Jessy

"Jes pulang bareng yuk" tawar Wendy

"Ah udahlah yu pada bubar. Kita hanya jadi nyamuk semata. Bubar Jalan !!! Nasib jomblo, terima ajalah" instruksi Vixel.

"Apasih jayus banget idup lu Xel !" Geruru Jessy sambil menginjak kaki Vixel.

"Awww"  teriak Vixel

Lalu Jessy kembali memandang Wendy...
"Gimana ?" Tanya cowo itu

"Yaudah. Gua bilang pak Maman dulu. Biar langsung jemput adek gua" jawab Jessy.

"Ih demi apaa. Gua nge ship kalian banget. Pleease kek jadian. Benci banget guaaaa....." seru Dena.

"Ahelah ship gua ama Cammeron aja lah !" Kata Jessy berusah menetralkan mimik wajahnya.

"Ngapain nyari yang belum pasti kalo disini udah ada yang pasti" kata Wendy

"Tarikkk mangggg"teriak Vixel dan reza sambil berjoget seperti org dangdutan

"Kan somay maksudnya jangan salah paham ya" kata Wendy.

"Yaudah bakil (synonim : balik) yu, ntar gua dimarahin kalo kelamaan" kata Rena

"Yodah Wen, gua kamar mandi dulu ya. Baru ke Pak Maman" kata Jessy

"Mau ditemenin gak?" Goda Wendy

"Etdah nih bocah ya" kata Reza sambil menjitak pala Wendy

"Gaklah canda. Yakali. Gua tunggu kantin aja ya"

"Sip sip. Goodbye epribadehh. Kita  aja yang bilangin ke pa Maman Jes !" kata Gege dan Dena.

"Bye" kata Rena

"Balik ya bro. Kalo jadi jangan lupa traktiran lah" kata Reza sambil berbisik bisik.

Seseorang yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka (lagi) tidak bisa menahan emosinya.

---------------------------------------------------
Jessy Pov's

'Anjir serem juga ni toilet kalo udah pulang sekolahan' batinku

Aku memasuki toilet bilik pertama dan mengunci pintunya. Aku mendengar pintu toilet terbuka dan beberapa peremuan masuk. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan. Fucking don't care what did they do !

Hearts Know The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang