Part 22

45 4 2
                                    

"Tapi terkadang takdir tak bisa dilawan, kamu hanya dapat menerimanya"
🍁🍁🍁🍁🍁

"Jes I know it's hard. Tapi gua mau kita putus" kata Rian.

"Makasih ya Ri. Makasih hari ini Lu udah menerbangkan gua ke langit ke-7, lalu melemparkan gua ke jurang yang paling dalam" ujar Jessy sambil tersenyum meredam isakannya.

"AAAAAA...." teriak Jessy menggema keseluruh penjuru rumah sampai seseorang membuka pintu kamar Jessy dan menyalakan lampu.

"Kamu kenapa lagi Jes ? Nightmare or just mimpi ketemu idola kamu" tanya mama menampikan dahi berkerutnya

"Its just nightmare ma. Jessy takut kalo Rian pergi lagi kaya dulu." Tangis Jessy.

"Gaada yang perlu ditakuti Jes, selama kamu dan Rian saling mengerti satu sama lain, saling membangun kepercayaan, kalian Gak akan pisah. Tapi terkadang takdir tak bisa dilawan, kamu hanya dapat menerimanya. Jika suatu saat nanti, kalian memang harus pisah, kamu Gak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, jadikan pengalaman itu menjadi gurumu di waktu yang akan datang" jelas Dian sembari mengusap rambut Jessy lembut.

Jessy hanya mengangguk anggukan kepalanya. Sampai Dian kembali berbicara

"Jes..."

"Kenapa MA ?" Tanya Jessy

"Kamu tau Wendy dimana, tadi pagi jam 2, mamanya Wendy ke sini nyariin Wendy ?" Tanya Dian.

"Tadi malem, abis pulang dari caffe, Jessy sempet berhenti di halte karena Jessy ngantuk ditambah lagi hujan. Terus tiba tiba Wendy dateng namengin kepala Jessy dari hujan, terus pergi gitu aja" cerita Jessy.

"Ohh ya sudah nanti mama bilang ke mama-nya Wendy" ujar Dian.

"MA... mama nge rasa Gak sih, Wendy nge jauhin Jessy akhir-akhir ini" tanya Jessy.

"I'm Not really sure, tapi kenapa kamu bisa menyimpulkan Kalo dia nge jauh ?"tanya Dian balik.

"Semenjak 2 hari yang lalu, tepat saat Rian nembak Jessy lagi, Wendy lewat sama Devo, setelah itu Wendy mulai menghindar dari Jessy. Jessy Gatau, Jessy punya salah apa ?" ucap Jessy menghela nafas.

'Anak muda jaman sekarang, rasa peduli terhadap sekitar memang sudah berkurang ternyata apa terlalu polos, mungkin ?' batin Dian.

"I don't know too. Maybe you should ask him for his time to talk about this" ujar Dian dibalas anggukan oleh Jessy. Dian sengaja tidak memberitahu Jessy. Ia ingin putrinya, menghargai perasaan orang lain juga, tidak egois, dan peduli terhadap orang-orang atau lingkungan , situasi di sekitarnya. Padahal sudah jelas bahwa Wendy cemburu.

Dian tahu persis apa yang dirasakan Wendy. Rasa dimana kamu menyayangi seseorang terlalu dalam tanpa bisa memilikinya. Rasa dimana hanya mengaggumi dari jauh tanpa bisa mengungkapkan. Rasanya sangat sakit, dan rasanya seperti kamu merasa berada dalam lautan kutub utara, dingin, beku, sunyi.

--------------------------

"Woi bro, kemana aja lu, tadi malem ditunggu in di tempat biasa tapi ga nongol nongol batang idung lu" sapa Devo diikuti Chika dibelakangnya.

"Tau nih, lu gatau aja tadi malem ada DJ baru woi ganteng" seru Chika berlebihan.

"Halah dia sama Gua juga gantengan gua" celetuk Devo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hearts Know The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang