Part 21

47 5 4
                                    

'Hati ini masih belum siap untuk terluka untuk kedua kali nya, hari ini '

                       ⚜️⚜️⚜️⚜️

*Line*
Rena : Gua perlu bicara sama Elu.
Jessy : ngomong disini aja.
Rena  : Gua perlu kita ketemu Jes. Cafe deket sekolah biasa jam 7.
-read-

'Ada apa lagi ini ? Gua gamau lepas kontrol lagi. Gua gamau Rena sakit hati karena ucapan Gua kaya kemaren lagi' batin Jessy.

Jessy segera masuk ke kamar mandi. Ia membiarkan air menyapu pikirannya. Melepaskan segela beban penatnya.

Setelah selesai mandi ia menuju lemarinya. Ia mengambil sebuah hotpants berwarna hitam dan tank top putih kemudian tak lupa ia melapisinya dengan jaket hitam. Ia sengaja memilih pakaian itu, supaya ketika pulang ke rumah nanti ia tak perlu repot- repot berganti baju lagi. Ia mengambil sling bag-nya di dlm lemarinya beserta kunci mobilnya. Ia segera menuju kamar mama nya.

"Maaa" ucap Jessy sambil mengetuk ngetuk pintu kamar orang tua nya.

"Ya kenapa Jes ?" Tanya mama dari dalam kemudian membukakan pintu.

"Ma Jessy pamit dulu ya mau ketemu sama Rena" kata Jessy.

"Yaudah pulang nya jangan malem malem ya. Jangan ngebut ngebut bawa mobilnya. Hape ya disimpen dulu ditas jangan mainin hape pas lagi nyetir" ujar mama panjang lebar sambil mengelus ngelus pundak Jessy.

Ah! Jessy suka ini, tangan mamanya sangat lembut. Tangan itu seolah olah mampu mampu mengangkat beban dari pundaknya.

"Iyaaa mama ku yang bawel.  Yaudah mah Jessy pergi dulu. Papa belum pulang ya ?" Tanya Jessy.

"Udah tuh lagi mandi" jawab mama.

" Yaudah ma Jessy pergi dulu, titip salam sama papa" pamit Jessy kemudian menyalim tangan ibunya.

"Hati-hati Jes" kata mama sekali lagi. Jessy hanya membalikan badannya dan tersenyum tulus.

------------------

"To the point aja. Lu mau ngomong apa ?" Tanya Jessy datar.

"Santuy aja. Pesen dulu minuman lu" kata Rena sambil mengetikan pesan di room chat-nya.

"Huh" helah Jessy.

Jessy menuju kasir kemudian memesan satu coffee vanilla frape. Setelah apa yang diinginkannya selesai. Ia kembali ke meja dengan membawa pesanan itu.

"Gua. Mau. Lu. Sama. Rian. Putus." Kata Rena dengan penekanan nada di setiap katanya.

"Maksud lu apa ya ?" Tanya Jessy.

"Lu bego apa gimana sih ?" Ujar Rena.

"Gua gatau lu ada masalah apa sama Gua. Tapi tolong jangan campur masalah kita dengan kisah cinta Gua" jawab jessy tegas.

"Hahah... kisah cinta kata lu ?" Tawa Rena sinis.

"Apa bisa dibilang cinta kalau lu dulu ninggalin orang yang lu sayang ? Apa bisa dibilang cinta kalau lu udah menghancurkan hati Rian dengan bersikap munafik. Bilang kalo lu udah move on dari dia. DAN SEKARANG LU MALAH BALIKAN SAMA DIA HAH ?"  Ucap Rena.

"ITU MASA LALU GUA DAN LU GAADA KAITANNYA SAMA SEKALI. Paham ? Gua mau pulang ada tugas. Maaf Gua gabisa lama lama" ujar Jessy mengambil kopi dan sling-bag nya kemudian menuju Mobil.

Ia mulai men-stater Mobil dan meninggalkan cafe. Semua memory masa lalu yang sudah ia kubur dalam dalam kembali terlintas di benaknya. Matanya mulai memanas dan emosinya semakin memuncak. Ia menepikan mobilnya, mengingat ia sudah berjanji pada ibunya akan kembali dengan selamat.
Ia keluar dan duduk di sebuah halte bus.

Hearts Know The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang