Part 16 : dilema

42 6 9
                                    

Ya benar ! Sekarang muncul masalah
lain. Jika sebelumnya Wendy yang merasa dilema, sekarang giliran Jessy. Awalnya gadis itu tidak menyangka jika akhirnya seperti ini. Dia merasa Rian telah menarik perhatiannya lagi.

Mulai dari membelikan air mineral ketika selesai latihan, mengatarnya pulang disaat Wendy sedang sibuk dengan dunianya, mengajak makan siang.

Entahlah ini hanya terlalu rumit bagi gadis polos seperti Jessy. Di satu sisi, bisa dibilang dia menyukai partner basketnya itu
Dan sekarang gadis itu bimbang, apakah Wendy menyukainya juga. Sedangkan tadi pagi pemuda itu memberi tau bahwa ia sedang menyukai seorang gadis. Itulah yang membuat Jessy gelisah seharian.

Dan di sisi lain, ia mulai bertanya tanya, layakah Rian berlabuh lagi di hatinya.l

Rumit sekali

----------------

"Jessy malem minggu ada acara ga?" Tanya Rian yang sedang berjalan dengan Jessy menuju parkiran

"Gak tuh. Memangnya kenapa?"

"Mau jalan gak?"

Jessy Tampak berpikir sejenak "Boleh deh! Berarti besok ya ?" Mendengar jawaban Jessy, dengan antusias Rian mengangguk mantap.

"Jam 4 gua jemput ya Jes." Kata Rian

"Hmm"

"Hmm maaf ganggu. Gua mau ngomong sama Jessy." Selak Wendy tiba tiba sambil berdeham.

Atmosphere diantara mereka berubah. Semuanya canggung. Tak ada yang angkat suara.

"Yaudah yu. Ri, Gua ama Wendy dulu ya !" Akhirnya Jessy pun angkat bicara.

Mereka pun meninggalkan Rian yang telah membalikan punggungnya menuju kelas.

"Kenapa Wen ?" Tanya Jessy dengan wajah berseri seri.

"Kenapa lu ? Senyam senyum sendiri, gila ya !" Ujar Wendy

"Gua seneng banget Rian tuh sikapnya berubah. Dia Jadi lebih lembut baik manis sama Gua. Apalagi ditambah besok dia mau ngajak Gua malem mingguan" ujar Jessy girang. Mukanya merah, matanya berseri, tangannya meremas ujung rok, menandakan suasana hatinya yang sangat baik.

"Lu bilang anti sama yg namanya mantan?" Tanya Wendy gugup.

"I..iya sih. Tapi dari pada nunggu yang ga pasti ! Lagian kan semua orang berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua" ujar Jessy gagap sambil menggaruk pipinya yang tidal gatal.

"Oh ya udah Gua balik ya, lu bawa mobil kan ?"

"Iya"

"Yaudah bye" kata Wendy dan langsung berlalu. Tak ada lagi usapan tangan yang mengelus kepalanya sehingga membuat rambutnya berantakan, tak ada lagi cubitan di pipinya sebelum ia kembali ke rumah mengendarai Mobil. Hari ini berbeda tidak seperti 2 bulan yang lalu.

"Kok aneh"katanya"bodo ah" sambungnya lagi sambil mengedikan bahu.

'You give him second chance. How about me ? You even don't give me the first one' batin Wendy kecewa.

---------------------

Holla gases. Gmn nih part 16 nya ??? Pendek ya ? Iya.

Diusahaiin deh Kalo update ga pendek2. Soalnya :
1. Kadang otak Gua Susan mikir (buat nyari konflik.
2. Jalan ceritanya udeh ada diotak. But, sometimes ganiat ngetik. Soalnya lama krn ada auto correct.
3. Mulai sekarang author-ne mulai nyicil pelajaran,latihan, segala macem lah tiap malem krn April nanti mau UN

Lah Jadi cut hat ?

Ok itu aja. Jgn lupa voment nya ya !!! Gratis kok.

*Para pembaca harap aktif juga dalam memberi vote dan comment. Jadi bikin authornya semangat.


Thank you
I love ❤️ you all

Hearts Know The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang