"Mark, bangun! Sekolah!"
Teriakan dari ibu membuatku terbangun. Aku dengan malasnya bangun dari tempat tidurku. Lalu menuju kamar mandi untuk mandi.
Setelah mandi, aku berpakaian menggunakan seragam sekolahku. Aku lalu mengambil tasku dan turun kebawah untuk sarapan.
Dibawah, sudah ada ayah dan ibu yang sedang makan.
"Pagi," sapa diriku kepada mereka berdua.
Ibu melemparkan senyumnya kepadaku dan ayah hanya mengangguk sambil membaca koran.
Atmosfir terasa sangat canggung. Dikarenakan ibu dan ayah semalam baru saja bertengkar.
Aku mendengar semuanya saat semalam mereka bertengkar.
Ayah yang selalu pulang malam karena ia selalu minum-minum bersama bosnya dan ibu yang mengeluh karena ayah menelantarkan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.
Tetapi aku memilih untuk diam karena itu bukan urusanku.
Setelah sarapan, aku berpamitan dengan orang tuaku lalu berangkat menuju sekolah dengan naik sepeda.
Sebenarnya bisa saja aku berjalan kaki tetapi menggunakan sepeda lebih cepat sampai.
Tidak memakan waktu cukup lama dikarenakan jarak dari rumah ke sekolah hanya 10 menit menggunakan sepeda.
Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju kelasku. Dan sampai di kelas, sudah banyak yang datang tetapi tidak ada satupun yang menyambutku.
Aku lalu menuju tempat dudukku yang berada di belakang di samping jendela dan duduk disana.
Hal tersebut normal saat tidak ada seseorang yang menyapaku.
"Selamat pagi!!"
Dan seperti biasanya, setelah aku datang pasti dia selalu muncul.
Seisi kelas langsung menyambutnya.
"Pagi, Wendy!"
"Pagi, Wen!"
"Pagi juga!"
Pemilik suara itu adalah seseorang yang bernama Son Seungwan. Biasanya ia dipanggil Wendy oleh anak-anak kelas.
"Selamat pagi, Mark!"
Dan seperti biasanya juga, ia selalu menyapaku dengan suaranya yang nyaring.
Aku hanya memalingkan wajahku.
Mengapa ia harus menyapaku?
"Sudahlah, Wendy. Tidak usah menyapanya. Lagi pula untuk apa juga?" Ujar seseorang.
Kulihat, itu adalah Kang Seulgi. Teman dekat Wendy. Aku sering melihat mereka bersama.
Ya. Itu benar. Untuk apa?
"Tidak bisa seperti itu. Bagaimana pun, dia juga teman sekelas kita," jawab gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
regret
Fanfictiontentang Mark yang ingin mengulang waktu kembali. ;; TRIGGER WARNING / self-harm, suicide ;; READ AT YOUR OWN RISK