i warned you this chapter is kinda suicidal /?
time skip ; 5 days
Dan beberapa hari belakangan hari ini ada cukup banyak hal yang berubah.
Wendy sudah kembali ke rumahnya (karena neneknya sudah kembali) dan dia sekarang menjadi lebih ceria lagi.
Seulgi yang terkadang suka menghampiriku untuk membicarakan tentang kondisi Wendy.
Ibu dan ayah tetapi sayangnya belum pulang. Aku tidak tahu mereka kemana dan mereka sendiri tidak memberitahuku kemana mereka pergi.
Yah, walaupun kehidupan sekolahku tidak ada yang berubah. Kecuali para guru lebih memberikan banyak tugas dan latihan ujian karena sebentar lagi ujian akan dimulai.
"Pagi, Mark!"
Wendy menyapaku dengan melambaikan tangannya kepadaku.
"Pagi juga"
Aku lalu menyadari bahwa pergelangannya menambah luka lagi.
Apakah dia melakukannya lagi?
Aku langsung membawanya pergi keluar kelas dan membawanya ke tempat yang tidak terlalu ramai oleh murid-murid.
"Perlihatkan tanganmu"
Wendy terdiam. Aku yakin ia tidak ingin memperlihatkannya.
"Wendy, aku mohon"
"Ti-Tidak!" Ia sedikit membentakku.
"Son Wendy!"
Akhirnya ia memperlihatkannya. Dan benar apa kataku.
"Mengapa kamu melakukannya lagi?"
Ia tidak menjawabnya.
"Mengapa..?"
"I-Itu bukan urusanmu!"
"Tentu itu urusanku! Aku tidak suka melihatmu seperti ini! Kamu tidak seharusnya melakukannya!"
"T-Terserah aku, Mark! Like what I said before, this is my body and I can do whatever!"
"If you keep hurting yourself, it doesn't make anything done! Tolong jangan sakiti dirimu! Aku tidak suka saat melihatmu melukai dirimu sendiri!"
Wendy tidak mengeluarkan satu kata pun.
"Kalau kau ada masalah, kau bisa bilang padaku. Atau pada Seulgi. Bukankah kamu sendiri yang bilang bahwa kita adalah teman?"
Wendy lalu menangis. Aku lalu memeluknya dengan erat.
"Aku tidak ingin melihatmu seperti ini. Aku ingin melihatmu bahagia. I just want to see your smile from the bottom of your heart.."
"Tapi bagaimana... aku lelah, Mark... kau tahu, kemarin tiba-tiba ayahku datang ke rumahku dan melukai nenekku... aku menangis melihatnya.. aku sangat takut..."
Aku lalu mengusap-usap kepalanya. Aku harap dengan ini ia akan merasa baik-baik saja.
"I don't know but slowly I'm giving up..."

KAMU SEDANG MEMBACA
regret
Фанфикtentang Mark yang ingin mengulang waktu kembali. ;; TRIGGER WARNING / self-harm, suicide ;; READ AT YOUR OWN RISK