Few years later...
3rd person's P.O.V
Terdapat seorang laki-laki mengenakan jas sedang berjalan menuju ke makam sambil membawa buket bunga yang besar.
Ia lalu berhenti di depan sebuah makam. Terdapat nisan yang bertuliskan nama,
Son Seungwan.
Laki-laki tersebut lalu menaruh buket bunganya diatas makam tersebut. Ia lalu berjongkok sambil memegangi nisan tersebut dan sedikit mengelusnya.
"Halo, Seungwan." ucap lelaki tersebut. "Atau aku harus memanggilmu, Wendy?"
"Bagaimana kabarmu disana?" Ia bertanya walaupun ia tahu bahwa tidak akan ada yang menjawabnya. Walaupun ada, hanya desiran angin yang melakukannya.
"Aku baik-baik saja... dan tahukah kamu, sekarang aku sedang bekerja di salah satu perusahaan terbesar dan pangkatku akan naik," ia memberi jeda sebentar, "hal yang bagus bukan?"
"Dan tahukah kamu, bahwa Seulgi sudah menikah dengan Im Jaebum dan ia sedang mengandung anaknya yang pertama?"
"Kalau kamu ada disini, pasti kamu akan heboh. Selain itu, tahukah kamu kedua orang tuaku..."
"Bercerai..."
Lelaki tersebut lalu terdiam kembali mengingat waktu dimana kedua orang tuanya bercerai. Ia ikut dengan ibunya, tetapi karena sekarang ia sudah bekerja ia memutuskan untuk tinggal sendiri di sebuah apartemen.
"Tak lama setelah kepergianmu, kedua orang tuaku memutuskan untuk bercerai. Mereka melakukannya karena mereka rasa, mereka tidak cocok satu sama lain,"
"Dan kau tahu, ibuku merindukanmu."
"Ketika ibuku tahu bahwa kamu telah meninggal, ia sangat sedih dan ia tidak mau makan selama hampir seminggu,"
"Wendy..."
"Aku..
kangen..."
Ia menundukkan sedikit kepalanya agar tidak ada seorang pun yang mengetahui bahwa ia sedang menangis.
Lelaki tersebut sangat merindukan Wendy, seorang sahabat yang dulu selalu menemani hari-harinya.
Tetapi sayangnya gadis itu sudah berada di alam sana.
"I'm still can't move on from you..." gumamnya.
Ya, lelaki tersebut awalnya tidak menyadari bahwa ia memiliki perasaan terhadap gadis tersebut.
Tetapi saat ia menyadarinya, semua sudah terlambat.
Ia sangat menyesali perbuatannya.
"Mark...?"
Terdengar seseorang memanggil namanya.
Lelaki bernama Mark tersebut mendongak lalu segera berdiri. Terdapat seorang perempuan hamil dan disampingnya adalah sang suami. Yaitu, Seulgi dan Jaebum.
"Seulgi...? Im Jaebum..?" Mark buru-buru menghapus air matanya.
"Kau menangis..?" Tanya Seulgi.
"Ah tidak.. ini keringat.."
"Pft, seorang Mark Tuan−"
Seulgi langsung menyikut Jaebum. Ia lalu duduk dengan kursi yang dibawanya. Dikarenakan ia tidak mungkin berjongkok.
Seulgi menatap makam Wendy. "Sudah berapa tahun, ya..."
"Entahlah.."
Jaebum lalu berjongkok di depan makam Wendy. "Sejujurnya, aku masih tidak percaya bahwa ia sudah berada di alam sana.."
Mark hanya mengangguk.
"Omong-omong, bagaimana dengan bayimu, Seulgi?" Tanya Mark.
"Baik-baik saja... dan mungkin beberapa bulan lagi aku akan melahirkannya,"
"Begitu..." Mark lalu menatap pasangan yang berada di depannya. Sepertinya Seulgi dan Jaebum hidup bahagia.
"Mark Tuan, sepertinya kamu harus mencari pengganti Wendy," kata Jaebum.
"Jae!" Seulgi menyikut suaminya.
"Tidak, Jaebum benar. Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini,"
"Tetapi, apakah kamu tidak apa-apa..?"
Mark mengangguk. Dan mereka pun terkadang berbincang-bincang tentang masa lalu mereka.
Tak lama kemudian, Seulgi dan Jaebum memutuskan untuk pulang.
Dikarenakan Seulgi mengeluh tidak enak dengan kondisinya.
Mark memilih untuk menetap sebentar dan merenung kembali.
Ia lalu membersihkan nisan Wendy dan ia memutuskan untuk pulang juga.
Tetapi sebelumnya, ia menoleh ke belakang menatap kembali makam Wendy dan memunculkan sebuah senyuman.
Good Bye, Son Seungwan.
Ia lalu berjalan keluar dari pemakaman.
Mungkin ia tidak menyadarinya, bahwa Wendy juga ikut tersenyum di alam sana.
END
ada bonus kok ^__^
KAMU SEDANG MEMBACA
regret
Fanfictiontentang Mark yang ingin mengulang waktu kembali. ;; TRIGGER WARNING / self-harm, suicide ;; READ AT YOUR OWN RISK