26 Juni 2017
Hai Devano
Bagaimana turnamen tadi pagi? Bisa aku tebak pasti kamu mendapat juara umum lagi. Selamat, Van. Pasti orangtua mu bangga. Mereka beruntung memiliki seorang putra berprestasi sepertimu.Meskipun begitu, kamu tidak terlihat sombong, Van. Pantas saja banyak perempuan yang mengharapkanmu termasuk aku. Kamu ramah dan baik kepada semua orang termasuk perempuan-perempuan di luar sana. Aku tahu maksud kamu bukan untuk mempermainkan mereka, hanya saja mereka menyalah artikan bentuk perhatianmu. Devano lucu kalau sedang di kejar perempuan centil dari kelas sebelah. Hihi.
Kalau kamu menyadari, tadi pagi saat babak penyisihan, diam-diam aku melihatmu dari bangku penonton yang ramai. Kemampuanmu sekarang berbeda dengan kemampuan saat SMP lalu. Kamu lebih banyak menyerang dan menggunakan taktik lincah yg menjebak. Aku terpukau.
Bahkan aku sampai melupakan tujuan awalku datang ke taman kota untuk meminjam buku di perpustakaan dekat taman. Itu rutinitasku setiap hari Minggu. Duduk di bangku pojok perpustakaan dengan setumpuk buku biologi dan perjalanan penemuan Avicenna. Terdengar membosankan yah? Memang, tapi aku suka. Sesekali ku selingi dengan membaca novel.Tapi aku kurang suka novel karena nasib si tokoh utama sangat beruntung dan membuatku iri. Bukannya aku tidak suka alurnya, tapi aku iri dengan tokohnya yang biasa di deskripsikan dalam kategori sempurna. Aku lebih suka membaca biografi tokoh dunia terutama dalam bidang biologi. Avicenna misalnya. Sekarang kamu tahu 'kan? Kenapa aku menggunakan nama itu sebagai identitas surat? Yah karena aku suka dan ingin seperti dia. Ibnu Sina, itu mimpiku. Lalu apa mimpimu, Van? Menjadi atlet karate yang terkenal? Ku harap kamu dapat menggapai mimpi itu dengan mudah. Aamiin
Tertanda
Avicenna
~To Be Continue~
Selamat hari raya idul fitri bagi semua umat muslim. Author minta maaf kalau ada salah baik disengaja maupun engga. Abaikan tanggal yah, ngasal itu 🙊.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senbazuru Tegami (END)
Short StoryPuluhan surat berbentuk origami bangau terlihat memenuhi loker Devan minggu-minggu ini. Semenjak hubungannya dengan Kendra kandas, surat itu datang seolah berusaha menghilangkan luka lama. Ingin ia membalas dan bertanya banyak hal. Tapi si pengirim...