21 Juni 2017
Hai Devano
Hari ini kamu terlihat lebih bahagia dari kemarin. Seolah tak ada lagi kemurungan di wajahmu. Kenapa? Sudah memperjuangkan Kendra dan ia mau menerimamu kembali? Selamat! Aku ikut senang mendengarnya.
Atau karena alasan lain? Aku harap alasan mu bahagia adalah aku. Tapi sekali lagi aku tersadar bahwa aku bukanlah apa apa untukmu selain pengagum yang aneh. Aku menyadari itu.
Lalu, bagaimana hubungan persahabatanmu dengan Bagas? Aku melihat kalian bertengkar di kantin kemarin gara-gara Bagas menyudutkanmu dengan cara mencarikan pengganti Kendra. Tak kusangka Kendra begitu berarti untukmu sampai tak ada sosok lain yang kamu harap selain dia.
Tapi sepertinya hari ini kamu dan Bagas terlihat baik-baik saja. Kalian memang kompak seperti saudara. Aku iri dengan kalian terutama denganmu, Van. Kamu punya banyak teman yang tersebar di berbagai kelas, tak sepertiku yang hanya memiliki seorang teman. Bagiku, teman itu tak perlu banyak, satu saja tak apa yang penting setia. Teman banyak itu hanya bonus yang didapat orang baik sepertimu.
Oh iya. Aku dengar, minggu depan ada turnamen karate antar sekolah di dekat taman kota. Kamu mau ikut, Van? Aku harap begitu. Pendaftaran terakhir besok lusa. Kalau kamu mau mendaftar jadi peserta, bisa ku simpulkan kamu telah usai membaca suratku ini dan yang kemarin.
Mungkin suratku terdengar aneh dengan kualitas diksi yang kurang kaya. Memang, aku tak handal dalam menulis surat cinta, namun aku cukup handal menulis proposal kok. Surat cinta? Apa kamu merasa seperti membaca surat cinta dari seorang yang misterius? Haha.. kuharap kamu tidak merasa terganggu ya, Van karena surat dari cewek origami ini.
Tertanda
Avicenna
KAMU SEDANG MEMBACA
Senbazuru Tegami (END)
Cerita PendekPuluhan surat berbentuk origami bangau terlihat memenuhi loker Devan minggu-minggu ini. Semenjak hubungannya dengan Kendra kandas, surat itu datang seolah berusaha menghilangkan luka lama. Ingin ia membalas dan bertanya banyak hal. Tapi si pengirim...
