15|Begin

4.7K 589 85
                                    

|hyunnrc|

Warning: yaoi, boyslove, drama, angst, mature, typo(s)
.

.

.

Happy Reading!

Suara pelatuk yang ditarik membuat Jimin tersentak. Hyunwoo malah tertawa dipangkuannya, mengira sang eomma sedang mengajak bermain. Jimin menghembuskan napas kesal. Segera ia lemparkan tatapan tak suka pada pemuda yang duduk bersila disampingnya.

"Ganti film saja kenapa sih? Mengagetkan saja."

"Ini sebentar lagi selesai, hyung." jawab Jungkook mengunyah snack— yang Jimin belikan waktu pulang ke rumah— sambil terkekeh sedikit.

"Darimana kau tau jika filmnya akan selesai?"

Tidak segera menjawab, Jungkook perlahan menggeser posisi untuk mendekat pada Jimin, mengistirahatkan kepala dibahu kakaknya. Jimin diam saja saat Jungkook semakin menempel.

"Entah. Aku sudah mulai mengantuk soalnya."

Sebuah cubitan mampir kepaha Jungkook. Jungkook mengaduh keras namun tak mengeluarkan sepatah kata sekadar untuk membalas. Hyunwoo tertawa lagi. Ah, Hyunwoo sepertinya bahagia sekali.

Keadaan hening lagi, suara helikopter dan teriakan anak laki-laki kembali menguasai ruang tengah. Jimin menatap layar TV serius, meringis pelan saat anak laki-laki itu tiba-tiba diseret paksa oleh seorang tentara.

"Jungkook jangan tidur." kata Jimin pelan.

Jungkook menegakkan badannya. Bosan, ia mengambil Hyunwoo agar duduk di pangkuannya. Jimin yang bebas, ganti menyeruput cokelat yang daritadi belum tersentuh.

"Hyun, mau adik nggak?" Bibir Jimin terkatup, tak melayangkan protes apapun. Namun, ia  hampir mengeluarkan cokelatnya lagi dari mulut tadi. 

"Hm? Mau? Bilang sama eomma dulu. Nanti Kookie buatin." Jungkook tersenyum lebar. "Aduh!"

Pukulan keras ia terima dikepalanya, Jungkook menatap Jimin minta dicubit, "apa sih sayang?" bukannya menjawab Jimin semakin membabi buta memukuli punggung Jungkook.

"Aduh duh, hyung!" Jungkook tertawa puas. Jimin merona hebat.

"Bego!" umpat Jimin singkat, padat, dan jelas kepada Jungkook.

Unch, kenapa Jimin jadi malu-malu kucing begini? Jungkook jadi pengen gigit beneran.

"Jungkook!" kemudian Jimin memekik pelan saat bibir Jungkook mencuri ciuman dari bibir penuhnya.

"Kau tidak boleh mengumpat didepan Hyunwoo, Jimin-ah." Jungkook terkekeh gemas melihat ekspresi kesal Jimin.

"Bodo!"

"Astaga Jungkook hentikan!"

Hitung-hitung sebagai balas dendam karena Jimin memukulinya. Jungkook memberi ciuman bertubi-tubi pada pipi bulat didepannya. Jimin tertawa lepas sambil terus menghindarkan pipinya dari serangan bibir adiknya. Hyunwoo lagi-lagi tertawa melihat sang ibu terlihat begitu bahagia.

Jika bisa, mungkin Hyunwoo akan berkata, kau harus bahagia lebih banyak, eomma.

"Hentikan sekarang juga, Jungkook." Jimin sudah lelah menghentikan tawanya. Napasnya terengah, pipinya memerah, memandang wajah Jungkook dengan senyum yang ditahan. Ia rasa ia tertawa terlalu keras tadi.

When love have to choose | kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang