7|So That I Love You

6.5K 628 119
                                    

|hyunnrc|

Warning: boyslove, yaoi, drama, angst, mature, full nc, typo(s)
.


.

.

Happy Reading!


Jimin merinding saat merasakan napas panas Jungkook dilehernya. Dua menit kemudian, punggungnya ditubrukkan pelan ke dinding dingin kamar mandi. Jungkook menatapnya intens.

"Are u ready, babe?" Jimin mengangguk.
.

.
Jimin memilih mengalah pada keadaan. Mengikuti nafsu dan sedikit kata hatinya untuk menyerahkan diri kepada Jungkook.

Seberapa kuat ia tahan, ia akan tetap jatuh pada lubang hitam ini.

Katakan berengsek pada Jimin!

Jimin sudah tak berharap dipanggil hyung lagi jika Taehyung mengetahuinya. Kalau ditanya apa ia masih sayang pada Taehyung? Jawabannya adalah sangat.

Tapi kenapa ia tega? Karena Jimin sudah lelah. Ini mungkin bentuk rasa kecewanya entah pada siapa.

Ia menyerah.
.

.
"Aah Jungkook,"

Lehernya sudah dipenuhi kissmark dari Jungkook. Kaosnya sudah tak rapi lagi. Jungkook mengobrak-abriknya.

Bibir Jungkook daritadi sibuk dengan bahu dan daun telinga Jimin. Tangan kanannya menelusuri lagi tubuh Jimin, bermain di dadanya. Tangan kirinya perlahan membuka zipper Jimin. Jimin terkesiap.

"It's okay, hyung. Calm down."

Lutut Jimin melemas, merasakan tangan besar Jungkook menyelusup ke dalam celananya.

"A-akh Jung ah kook,"

Jungkook meremasnya, Jimin menengadah. Jungkook kembali menawan bibir ranum Jimin. Menghisap dan menggigitnya bergantian.

Tangan Jimin meremas kuat surai belakang Jungkook. Menjambak gemas, sambil terus mengerang saat dirasa tangan adiknya semakin liar bermain. Lehernya tak luput dari gigitan Jungkook.

"Akh!" satu jari berhasil masuk ke dalam dirinya.

"Ahh ungh angh Jungkook, more."

"Keep moan for me, babe."

Satu jari Jungkook menyusul memasuki hyungnya. Bergerak cepat mencari titik kenikmatan Jimin. Sesuatu dibalik celananya daritadi sudah mengeras semenjak mendengar desahan kakaknya.

Bibirnya ia pertemukan lagi pada milik Jimin, mengeksplornya lebih dalam dan kasar. Jarinya ia gerakkan dengan gerakan menggunting, kemudian menekuk di dalam sana.

"Jung anghh Jung, almost. Ah yeah there, deeper!"

Jungkook semakin bersemangat menggerakkan jarinya. Lidahnya mengeksplor dada Jimin.

"JUNGKOOK!"

Jimin menjerit keenakan saat mencapai puncaknya. Napasnya tersengal, lulutnya semakin melemas.
.

.
"Fuck, u'r so damn tight, hyung!"

Kaki Jimin sudah melingkar manis dipinggang Jungkook. Badannya yang berpeluh masih menempel pada dinding kamar mandi.

Jungkook sudah menurunkan celananya, sekilas memperlihatkan juniornya yang menegak. Kemudian tanpa menunggu lagi memasukkannya ke dalam diri Jimin.

"Akhh, take it slowly, Jung." gantian bibir Jimin yang bermain dileher Jungkook. Menggigit dan menghisapnya hingga muncul ruam merah.

"Ahh ahh, akh! Appo Jungkook." ia merasa sesuatu membelahnya. Sangat sakit. Refleks kembali menggigit Jungkook. Airmata menggantung diujung matanya. Jungkook menggeram rendah, dinding Jimin mengapit miliknya.

"Sorry hh hyung. Hold on, it'll be okay." ia mengusap pipi bulat Jimin, tersenyum.

"Oh akh, slowly Jungkook."

"U can bite my shoulder if u get too much pain."

Jungkook bergerak pelan. Jimin terpejam kesakitan. Perlahan tapi pasti, Jungkook terus menanamkan juniornya pada lubang Jimin. Memaju mundurkan pinggulnya lebih dalam.

"Are u okay, hyung?"

"Totally fine ah. Let yours ah go deeper, Jung." Jungkook menyeringai.

"Ah ungh ah ah Jungkook. Yashh like that, oh uh."

Seperti keinginan Jimin. Jungkook semakin melesakkan juniornya. Merasakan bagaimana Jimin merematnya. Ia menggeram pelan. Terus mempercepat gerakannya dibawah, sambil berusaha menompang tubuh Jimin.

"Damn!"

"Oh yeah, ungh Jungkook. Faster, there anghh ohh."

Bibirnya kembali menciumi dada Jimin. Memberinya kiss serta bitemark. Memegang pinggang Jimin agar terus diposisinya.

"Jung anghh, ah ah yeah uh. I-i'm oh Jung, faster!"

"Fuck hyung! Louder babe, call ah ma name louder,"

"Ah ah yash Jungkook hh faster Jungkook angh oh Jung,"

Jungkook tak terkendali lagi. Hyungnya akan sampai, begitu juga ia. Semakin mempercepat tusukannya, menghantam kuat dan tepat pada lubang merah Jimin.

Astaga ini terlalu gila! Bagaimana lubang Jimin yang ketat menjepitnya, dan desahan yang semakin keras kian merangsangnya.

"Jung, I'm cuming!! Aahhhhh,"

"Jimin!" Jungkook menyusul klimaks, cairannya keluar di dalam Jimin, memenuhinya.

Mereka terdiam sejenak. Merasakan sensasi bagaimana terisi penuh. Pipi keduanya memerah, rambut berantakan. Kemudian tatapannya bertemu.

Bibir Jungkook mencium Jimin lagi. Melumatnya kasar, hingga suara kecapannya menggema.

Jimin mengerang. Membuka mulutnya, membiarkan lidah Jungkook mengabsen gigi rapinya. Menarik lebih dekat tengkuk Jungkook.

Jungkook menang. Tangannya tak henti memainkan nipple Jimin. Ia melepas tautannya.

"U'r so fckn amazing, babe. Thank u."

Jimin hanya mengangguk sebagai respon. Mengatur napas serta detak jantungnya. Kegiatan pagi itu ditutup dengan ciuman lembut dikening Jimin.

Itu yang pertama untuk mereka. Bisa kalian rahasiakan dari Taehyung?
.

.
TBC

note:
huwaaaaaaaaa/ditimpuk

biar aku ga dibully/wat aku bakal jelasin kalo ini nc pertama aku, huwaaaaaa/timpuklagi. aku bisa baca tapi gabisa buatnya, haha--' maaf kalo jelek:)

iya iya tau, unfaedah bat kan ya? >\\< nyari maksiat emang.

gaes, lagi baper:( menurut kalian vkook itu.. gmna sih?menurut pandangannya kalian gitu/?

APAKAH MEREKA MEMANG LEBIH MANIS DARI JIKOOK? /santaibang

08 Juni 2017(H-5)

When love have to choose | kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang