16|First Love

5.1K 578 141
                                    

|hyunnrc|

Warning: yaoi, boyslove, drama, angst, mature, typo(s)
.

.

.

Happy Reading!

Taehyung berjalan pulang dengan Hyunwoo. Sempat mampir sebentar ke supermarket pinggir jalan untuk membeli eskrim dan beberapa hal lainnya.

"Enak?"

"..nak." Taehyung tertawa sebentar, terhibur oleh keimutan Hyunwoo. Lalu rautnya kembali masam, tanpa ada binar kebahagiaan yang terpancar.

Tinggal beberapa langkah lagi, ia akan sampai rumah. Rasanya lelah sekali, apalagi membawa beban Hyunwoo dan belanjaannya. Ya walaupun keinginannya sudah terwujud dengan membeli eskrim.

Ia menghela napas lega. Segera menuju dapur —setelah mengistirahatkan Hyunwoo— untuk menaruh belanjaannya.

Bukk.

Belanjaannya jatuh. Begitu juga bahunya yang ditarik gravitasi. Disana Jeon Jungkook terlihat baru saja mencium sudut bibir kakaknya, jangan lupakan tangannya yang melingkar manis dipinggang Jimin.

Sial!

Taehyung marah. Ia sudah tak tahan untuk menghajar bocah itu. Maka segera ia ayunkan kakinya mendekati Jungkook.

"Bangsat kau Jeon Jungkook!"

Sebuah pukulan dari taekwondoin cukup untuk merobek ujung bibir si pria Jeon. Jungkook terhempas dengan sudut bibir yang robek.

"Taehyung!" Jimin terkejut, ia melebarkan matanya dan melangkah mundur. Namun, Taehyung seperti tak menghiraukan pekikan Jimin.

"Sialan! Apa maumu Jungkook?! Kau berselingkuh! Dengan kakak iparmu sendiri, cih," nadanya penuh penekanan. Sorot mata itu menyiratkan semua rasanya. Marah, kesal, kecewa, sakit.

Pukulan Jungkook terima lagi dipipi satunya. Tak main-main, pukulan itu membuat Jungkook merasakan nyeri yang teramat pada rahangnya. Lagi, Taehyung melayangkan pukulan keperut suaminya. Membuat Jungkook seketika pusing, lalu jatuh tersungkur.

Taehyung bukan uke menye-menye. Ia bisa menjadi seperti ini kapan saja karena keadaan.

Jimin bungkam, begitu juga Jungkook. Pemuda itu tak berusaha melindungi diri sedikitpun. Jimin sebenarnya ingin menghampiri Jungkook dan menghentikan Taehyung, tapi rasa takut telah menguasainya. Itu bukan Park Taehyung yang patuh lagi.

Kemudian suara Taehyung kembali membelah udara. "Apa kau sudah tak mencintaiku? Seharusnya dari dulu kau katakan! Tidak usah membuat keadaan menjadi rumit begini, berengsek!"

Ia mendekat untuk mencengkram kerah Jungkook. Jungkook tak melawan, sadar inilah yang harus ia dapatkan. Dilihatnya airmata sudah membasahi mata yang dulu selalu ia tatap minat.

"Mulai detik ini, jangan anggap aku istrimu lagi! Dan aku juga tak akan menganggapmu sebagai suamiku. Kita berakhir detik ini juga."

Deg.

"T-taehyung."

"Jangan berani sebut namaku!"

Sorot tajamnya beralih ke kakak satu-satunya, menatap Jimin nanar. Menjelaskan semua rasa terlukanya. Hanya beberapa detik, sebelum Taehyung berbalik tanpa mengucap sepatah kata.

Blam!

Pintu rumah ditutup kasar dengan sengaja. Menyisakan Jimin dan Jungkook yang akhirnya hanya diam berdiri karena kehilangan kata-kata.
.

When love have to choose | kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang