5. filosofi dandelion

27.7K 1.8K 43
                                    

Shofi menggenakan kemeja pendek dipadu dengan celana jeans panjangnya . Rencananya hari ini Shofi akan berjalan - jalan untuk menghilangkan sedikit stresnya .

kaki Shofi menuruni tangga satu persatu sampai ia melihat siluet Adam dan Kina yang sedang bercumbu diruang tamu .

Shofi merasa air matanya hampir jatuh tapi diabaikannya . Sampai tiba diruang tamu ia Shofi menghentikan langkahnya

"Aku pamit mau jalan-jalan mas , lanjutkan apa yang mau kamu lakukan "

tanpa mendengar jawaban Adam Shofi mmeilih berjalan menjauh dengan menyentuh dadanya yang terasa sesak

sampai saat kaki Shofi telah keluar rumah , saat itu pula luruh air mata Shofi .

***

Adam mengernyitkan dahinya , entah kenapa bayangan wajah Shofi saat menyuruh Adam melakukan apa yang mau ia lakukan sedikit membuatnya kesa .

Apa yang salah ? kenapa?

"mas ? kenapa berhenti ? " tanya Kina manja

"aku lelah Kina , aku mau tidur " balas Adam dengan mengusap pipi Kina.

Adam berjalan meninggalkan Kina diruang tamu .

Kina yang merasa diabaikan Adam mengepalkan tangannya geram.

"brengsek" batin kina

***

Shofi terus menyusuri jalanan , sesekali ia menendang batu kecil yang menghalangi jalannya .

air mata Shofi sampai kering karena terus menerus menangis . Sampai akhirnya ia tiba ditaman komplek perumahan.

Shofi duduk disalah satu bangku taman , pikirannya terus melayang.

Shofi memikirkan hubungannya dengan adam yang sudah 6 bulan tidak ada kemajuan . hahhh... shofi menghembuskan nafasnya kasar .

lalu dengan tiba tiba datang seorang lelaki tanpa permisi duduk disebelah Shofi
" suka cokelat nggak ?" tanya pria tersebut

"haa " balas shofi . Shofi mengerutkan keningnya bingung

laki laki tersebut justru tertawa melihat raut wajah Shofi " suka cokelat nggak kamu ? " tanyanya lagi

"suka " balas Shofi

lelaki tersebut tersenyum "tau bunga dandelion ? " tanyanya lagi

Shofi menoleh "tau "

"tau filosofi dandelion ? "

Shofi mengeleng " nggak "

lelaki tersebut tersenyum lagi
"dandelion itu bunga yang sederhana , tapi dia bunga yang kuat "

"maksutnya ? " tanya Shofi

"bunga dandelion itu rapuh , saat ia tertiup angin maka bunga tersebut akan berterbangan "

"lalu ? "

"tapi dia tidak menyerah , saat ia berterbangan dilangit , ia akan menjelajahi angkasa . melawan kencangnya angin yang menerpa sampai suatu saat ratusan bibit bunga dandelion akan jatuh kembali ke tanah . tapi perjuangan dandelion belum selesai , kenapa ? karena saat ia sudah ditanah belum tentu ia mendapat tempat yang nyaman . tidak jarang ia akan jatuh diantara semak berduri , tanah gersang , bahkan air yang mengalir . tapi apa kamu tahu ? "

"Apa " tanya shofi dengan wajah penasaraan

lelaki tersebut kembali tersenyum , ia menengadahkan wajahnya keatas melihat awan yang bertebaran dilangit
"tapi saat tiba waktunya , ia akan kembali muncul dari bibit kecil menjadi bunga dandelion yang indah .

banyak yang mengira dandelion adalah bunga yang tidak menarik , tapi itu salah dandelion akan terlihat cantik kalau kita tahu bagaimana perjuangan ia menjadi bunga dandelion .

maka dari itu kalau kamu punya masalah hadapilah masalahmu , menangis sesekali tak apa tapi jangan terlalu sering .

Apabila kamu lelah berhentilah sejenak , tapi jangan lupa kamu lanjutkan apa yang ingin kamu capai . jadilah kuat seperti dandelion " ucapnya tulus

Shofi tertegun mendengar cerita lelaki tersebut , bahkan tanpa sadar ia kini mulai tersenyum melupakan masalahnya .
"terimakasih , aku mengerti sekarang . Aku akan berusaha menjadi dandelion " ucapnya penuh kemantapan .

lelaki tersebut tersenyum dengan menganggukan kepalanya , ia pun mengulurkan tangannya kearah Shofi
" namaku Mara , siapa namamu wahai gadis dandelion ? "

Shofi tertawa kecil , Shofi membalas uluran tangan lelaki tersebut
" Shofi namaku Shofi wahai bapak pencerita "

Mara tertawa "aku harap kita bisa berteman "

"tentu " balas shofi

Shofi dan Mara tertawa bersama , tidak disangka dengan sebuah cerita dandelion mereka bisa berteman . bahkan mereka baru bertemu kurang dari 10 menit yang lalu .

"Ah aku harus pulang sepertinya aku sudah terlalu lama disini " ucap Shofi

"bagaimana kalau aku antar ? " tanya Mara

Shofi pun mengelengkan kepalanya
"Tidak usah aku bisa pulang sendiri , senang bertemu denganmu Mara " balas shofi dengan senyum tulusnya

"baiklah , sampai jumpa bunga dandelion ku " balas Mara dengan kekehannya .

Shofi tersenyum , ia melambaikan tangannya kearah Mara . Mara pun membalasa lambaian tangan Shofi .

Sedikit semi sedikit punggung Shofi mulai menghilang bersama matahari yang tenggelam .

"bunga dandelion ku ? apa aku sudah gila ? dia sudah menikah Mara " ujar mara lirih .

ya tanpa sengaja tadi Mara melihat cincin pernikahan dijari manis s
Shofi .

Tapi salahkah Mara jika ia merasa jatuh cinta pada Shofi sang bunga dandelionnya tanpa Shofi ketahui ?

***

Cinta Istri Pengganti✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang