Cinta Istri Pengganti✔

11. perasaan sesak

Shofi baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah . Shofi memilih merebahkan badannya diranjang untuk menghilangkan rasa capeknya.

"Hah.... " hela shofi .

Shofi merasa tidak tenang , ada perasaan menganjal sejak kejadian kemaren malam .

shofi memikirkan mara , Ia merasa tidak enak pada mara karena sikap adam . Shofi bahkan tidak menyangka , Mara yang ia kenal ternyata justru teman Adam sendiri yang membuat Adam salah paham.

Diambilnya handphone yang ia letakan diatas meja kamar , sempat ragu Shofi mencari kontak nomor Mara . ya Shofi dan Mara sempat bertukar nomer hp saat Mara mengantarkan Shofi pulang belanja dipasar .

untuk : mas Mara
Mas maaf atas kejadian kemarin malam

tidak selang lama hp Shofi berderign , Mara membalas pesannya.

dari : mas Mara
Iya nggak apa apa Shofi itu semua salah paham . Biar nanti aku yang jelasin ke adam apa yang sebenarnya terjadi. jaga diri kamu baik-baik :)

Shofi tersenyum lega membaca balasan pesan Mara . kini Shofi bisa beristirahat dengan tenang tanpa gelisah 

Saat Shofi akan memejamkan matanya terdengar suara gedoran pintu yang keras .

Shofi berlari menuruni tangga dan saat pintu terbuka Shofi menatap Kina dengan tatapan terkejut, bagaimana tidak Kina dipapah seorang lelaki dengan tubuh lemah.

"Kina ? kamu kenapa ? " tanya Shofi kawathir . Ya Shofi benar benar khawatir melihat keadaan kina saat ini .

Bagaimana tidak Kina terlihat seperti seseorang yang sedang mabuk dengan pakaian yang berantakan

"Ahh berisik lo , awass !!! " teriak Kina dengan tangan mendorong tubuh Shofi .

langkah Kina beberapa kali hampir jatuh jikasaja lelaki tersebut tidak menahan tubuh kina .

Shofi berjalan didepan menunjukan kamar kina kepada lelaki yang memapah Kina.

Shofi melepas hak tinggi yang masih Kina kenakan , tidak lupa pula Shofi mengambil selimut agar dapat menutupi tubuh Kina yang tampak terbuka.

Shofi sadar lelaki yang tadi memapah Kina menatapnya.
"terimakasih sudah mengantar Kina " ucap Shofi sambil tersenyum

Lelaki tersebut tersenyum " iya sama-ama kebetulan aku bertemu dengan nya diklub tadi pagi , saat aku tanya dimana rumahnya ya ia menjawab alamat rumah ini "

kening Shofi mengerut, Kina di klub? nagaimana bisa ? .

Shofi sempat mendengar Adam berbicara pada temannya bahwa Kina sedang liburan dibali , tapi Kenapa.

"ah iya terimakasih , maaf merepotkan "

"tidak apa apa . Apa dia adikmu ? "

Shofi terdiam, Adik ? bahkan Kina bukan Adiknya.

"iya" hanya kata itulah yang keluar dari mulut Shofi .

pria tersebut menganggukan kepalanya " ya sudah kalau begitu , aku pamit pulang . ini kartu namaku kalau ada apa-apa kamu bisa menghubungiku " ujarnya tulus .

"Iya terimakasih " balas Shofi dengan tersenyum .

Shofi mengantarkan pria tersebut sampai dipintu depan.

Shofi pun menhela nafas , ia merasa bingung sekarang. Ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada Kina .

Shofi sadar Kina telah berbuat jahat padanya tapi jujur Shofi sudah menganggap Kina seperti adiknya sendiri meski Shofi tahu Kina adalah seseorang yang hadir dihidupnya dan Adam .

shofi mengigigit bibirnya, dengan ragu jari Shofi mengetik pesan kepada mas adam

untuk: mas adam
Mas kina ada dirumah
Sent

Shofi menghela nafasnya setelah mengirim pesan pada Adam.

Shofi menatap kina yang kini terlelap diranjang . Dengan hati-hati Shofi menganti baju Kina dengan pakaian yang lebih tertutup.

Shofi mengusap pelan kepala Kina dengan penuh kasih sayang "jangan ceroboh Kina, kasihan mas Adam dia sayang kamu " ucap Shofi dengan suara parau .

**

Setelah menganti pakaian Kina, Shofi segera keluar dari kamar.

Shofi kini mulai berkutat didapur untuk membuatkan sup ayam untuk Kina, berharap dapat meringankan mabuk Kina .

Tidak selang lama bel rumah berbunyi lagi dan nampaklah Adam dengan pakaian berantakan dan juga nafas yang tersegal .

"Shofi mana Kina ? " tanya Adam khawatir

Shofi tersenyum miris " Kina dikamar mas  , dia ti.."

belum selesai Shofi menjawab pertanyaan Adam , Adam sudah terlebih dahulu berlari menuju kamar Kina .

Shofi pun menatap nanar punggung Adam yang menjauh
"aku juga sakit mas " ucap Shofi dengan lirih

**

Shofi mengetuk pintu kamar Kina dengan ragu , Shofi takut ia akan melihat secara langsung kembali yang membuatnya terluka.

Shofi meneguhkan hatinya, sebelum akhirnya mengetuk pelan pintu kamar Kina

"Masuk " ucap Adam dari dalan kamar

shofi melangkah masuk kedalam kamar Kina , nampak Adam yang tengah mengusap lembut kepala kina yang masih terlelap.

Shofi mengigit bibirnya menahan air matanya yang rasanya ingin tumpah
"mas ini sup untuk Kina, kalau nanti Kina sudah bangun suruh Kina makan sup ini " ucap Shofi dengan tersenyum

Adam menganggukan kepalanya tanpa menoleh sedikit pun kearah Shofi .

Shofi mengangguk , lali memilih untuk segera pergi sebelum pertahanan yang ia buat runtuh saat ini
"Ak..aku.. keluar mas " ucap Shofi parau .

shofi menutup pelan pintu , tangan Shofi menekan dadanya yang kini kembali terasa sakit.

saat pintu tetutup saat itulah Adam menatap kearah pintu .
"Terimakasih Shofi " ucapnya pelan Yang tidak dapat didengar oleh shofi .

***

Shofi memijat keningnya , melihat Adam yang begitu menyayangi Kina jujur membuat hati terasa sakit .

Shofi mengambil jaket dan juga sepatu , Shofi memilih keluar dari rumah sebentar untuk mencari udara segar .

Shofi kini duduk disalah satu bangku panjang taman . Rambut panjang nya tergerai bebas terkena hembusan angin .

Shofi menatap beberapa anak kecil yang tengah bermain ditaman , Shofi tersenyum miris . Anak ?

Shofi mengusap air mata yang mulai berjatuhan dipipinya .
"jangan bermimpi terlalu jauh Shofi " .

hp Shofi berdering ,nomer Mara kini muncur dilayar.

"ya mas mara "

"Shofi kamu dimana , kamu baik baik aja kan ? " tanya Mara khawatir karena mendengar suara parau Shofi

Shofi tersenyum "aku baik mas , aku ditaman komplek . Kenapa ? "

"Tunggu aku disana , aku akan kesana 5 menit lagi "

"nggak usah mas aku cuma sebe.." belum selesai Shofi berbicara Mara lebih dulu menyelanya.

"Jangan ! Aku tau kamu baru sedih tunggu aku disana aku akan kesana Shofi "

Shofi mengangguk pelan" iya " .

Shofi mengehembuskan nafasnya pelan , mungkin saat ini Shofi memang membutuhkan teman untuk mengurangi rasa sedihnya saat ini .

**