Siksa

333 35 3
                                    

An Anime Fanfiction
Naruto © Masashi Kishimoto
KnB © Fujimaki Tadatoshi
YnKM © LovelyLavender2712

Siksa

Hinata terus terisak. Saat rasa perih dari luka yang mendera tubuhnya kembali terasa. 

Sudah dua minggu ini Seijūro menyekap Hinata di kamar lelaki itu sendiri. Tidak membiarkan Hinata keluar walaupun hanya untuk mandi. Dan dua minggu ini Seijūro terus menyiksa Hinata. Dengan benda tajam ataupun serangan fisik.

Hinata sedang menangis di pojok ruangan saat pintu terbuka dan menampakkan Seijūro yang membawa sebuah nampan.

“Makan, Cintaku, aku tidak ingin kau mati sebelum aku menikahimu,” ucap Seijūro dingin. Ia duduk, menata nampan ke atas meja pendek di hadapan Hinata.

Tangan Seijūro dengan lincah menyumpitkan sup tofu ke dalam mulut Hinata. Namun gadis itu memalingkan wajah.

Seijūro menggeram tertahan, “Kau harus makan. Ini perintah!”
“Aku ingin bertemu Ayahku, aku ingin bertemu keluargaku!” teriak Hinata dengan sisa tenaganya.

Seijūro menatap tajam gadis itu--yang lagi-lagi menangis-- kemudian meletakkan sumpit ke meja. Tangan kekar itu dengan cepat bertengger di kedua pipi Hinata. Mencengkeramnya dengan sekuat tenaga, menarik wajah manis yang dipenuhi lebam itu mendekat ke arah wajah Seijūro yang dingin namun tajam bagai mata pisau.

“Tidak! Karena kau hanya milikku!” dan kembali untuk yang ke sekian kalinya suara tamparan terdengar keras.

Dan Hinata jatuh tak sadarkan diri.

***

Seijūro membolak-balikkan benda di tangannya. Sebuah jepit rambut berbentuk seperti jarum dengan ukiran naga di sepanjangnya. Milik Hanabi. Yang sengaja diambilnya sebagai bukti bahwa ia sudah membunuh gadis kecil itu.

“Kau boleh membunuhku dan seluruh keluarga Hyuuga, tapi kumohon... Jangan siksa Kakakku. Ini, berikanlah pada Hinata. Katakan aku mencintainya.”

Gigi-gigi Seijūro beradu, disertai suara gemeretuk keras. Ia bisa saja mematahkan benda rapuh dan jelek ini hanya dengan sekali genggam, tapi mengingat hal yang dikatakan sang bungsu Hyuuga sebelum ajalnya membuat Seijūro menahan diri.

Kakakku yang memberikan jepit rambut itu. Agar aku terlihat seperti gadis pada umumnya. Dia bekerja siang malam di café, mencari toko jepit rambut di penjuru Tokyo tengah malam demi memberiku sebuah hadiah ulang tahun.

Seijūro menggenggam erat benda itu, ia menatap Hinata yang terbaring di atas ranjangnya. Gadis itu tidak sadarkan diri setelah Seijūro menamparnya untuk yang kesekian kali.

Dan ketika gadis itu ambruk, Seijūro baru tersadar.

“Jadi selama ini... Apa aku salah?” gumamnya lirih.

Dan untuk kedua kalinya setelah kehilangan Ibunya, Seijūro kembali meneteskan air mata.

Ia menggenggam erat tangan Hinata, kemudian membisikkan kata-kata cintanya.

“Aku mencintaimu, Hinata, sungguh-sungguh mencintaimu. Sampai aku ingin membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri.”

Lalu berakhir, pemuda itu memberikan kecupan lembut di bibir Hinata.

.~.

Yandere-kun No Koi Monogatari [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang