12. Sure About Your Feeling?

2.9K 430 35
                                    

Pagi ini matahari bersinar membagi kehangatannya membuat semua orang bahagia menjalani hari mereka. Kecuali sang leader naga.

Jiyong terduduk lemas didalam van nya. Kali ini dia akan ke lokasi syuting wgm episode terakhir.

Pandangannya kosong menatap keluar jendela. Jiyong seperti manusia tak semangat hidup saat ini. Manajernya bicara saja bahkan tak direspon olehnya bisa jadi dia juga tak mendengarnya.

"Yak, kwon! Kau baik-baik saja?" Tanya Manajernya.

Jiyong mengangguk singkat lalu menghela nafas berat. Tangannya merogoh ransel yang ada dipangkuannya untuk mengambil handphonenya.

'Dia bahkan tak menghubungiku' batin Jiyong. Lagi, Jiyong menghela nafas berat.

Jiyong membaca riwayat chat-nya bersama Taeyeon. Sesekali dia tersenyum mengingat pesan demi pesan tersebut. Tiba-tiba senyumnya luntur saat dia sampai dibagian Taeyeon mengajaknya bertemu.

Dia teringat bagaimana Taeyeon mengakhiri 'hubungan' mereka. Lagi, dadanya terasa nyeri. Sejak ditinggal Taeyeon dikafe kemarin dadanya terasa sesak.

Jiyong menghirup nafas dalam lalu mengarahkan pandangan keluar jendela lagi. Banyak hal yang dia pikirkan sekarang.

Apa Taeyeon baik-baik saja?

Apa Taeyeon masih menangis karenanya?

Bagaimana reaksi dia saat bertemu Taeyeon nanti?

Wah, bahkan seorang Kwon Jiyong yang notabene tak pernah peduli dengan hal tak penting semacam itu tiba-tiba berpikir keras karena itu.

Mobil van mereka berhenti disebuah taman kota. Kali ini konsepnya hanya kencan biasa di taman lalu berpisah. Padahal Jiyong ingin melakukan sesuatu yang spesial.

"Jiyong-ah, bawa buketnya" perintah manajernya. Dan Jiyong langsung meraih buket bunga mawar merah yang sudah mereka siapkan.

"Kau hanya perlu bersikap romantis seperti biasa lalu akhiri semuanya tak perlu canggung anggap saja sedang berakting"

Jiyong mengangguk mendengar intruksi manajernya. Entahlah, disaat seperti ini dia bahkan tak yakin bisa berakting seperti awal variety show ini dulu.

Jiyong keluar dari van nya. Hal yang pertama dilihatnya Taeyeon. Bahkan matanya sendiri tak berbohong akan perasaannya.

Jiyong menatap Taeyeon lama lalu mengalihkan pandangannya saat Taeyeon menyadari bahwa Jiyong memandangnya.

Jiyong berjalan mengekori manajernya menuju Ahn PD. Dia membungkuk memberi salam.

"Ah sayang sekali, Jiyong-ah. Padahal saat ada kau dan Taeyeon rating acara ini tinggi sekali" ujar Ahn PD seakan menyesal syuting hari itu menjadi syuting terakhir. Jiyong hanya merespon dengan senyum tipis. Bahkan senyumnya tau kalau dia tak ikhlas semua ini berakhir.

Ahn PD memberi aba-aba untuk memulai pengambilan gambar. Dan para juru kamera pun langsung memulai pengambilan gambar.

Jiyong berjalan kearah Taeyeon yang sedang duduk di salah satu bangku taman. Taeyeon menoleh kearah Jiyong lalu tersenyum. Dan tanpa disadari bibir Jiyong tertarik membentuk senyuman lebar. Jiyong benar-benar merindukan senyuman wanitanya itu.

***

Taeyeon P.O.V

Dia berjalan kearahku dengan raut wajah tegasnya sama seperti pertama kami bertemu dulu. Tangannya menggenggam sebuah buket mawar. Aku tersenyum. Bisakah aku menganggap kali ini saja dia hanya berjalan kearahku?

Dan diapun tersenyum lebar. Oh tuhan! Senyuman itu membuatku gila. Padahal aku sudah berjanji akan mengakhirinya.

"Uri yeobo" panggilannya terdengar di indera pendengaranku. Bahkan aku bisa merekam ulang di otakku bagaimana caranya memanggilku saat itu. Jujur aku menyukainya.

•GTAE• We Are In Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang