Middle (5)

6.4K 514 141
                                    

"Serius Vi?" tanya Alika yang berada di samping Via.

"Lo berdua kenapa lebay banget sih? Gue anggepnya biasa aja tuh." ucap Via sambil memasukkan bukunya ke dalam loker sebelum menguncinya.

"Gue rasa, Genta emang suka deh sama lo," Della merubah posisinya sebelum melanjutkan perkataannya. "Lagian juga, gak ada salahnya sih lo pacaran sama dia, selagi lo bisa jaga diri. Siapa tau lo bisa ngerubah sikap dia jadi agak kalem dikit. Gue yakin kalau lo sama dia beneran pacaran, pasti lo bakal jadi relationship goals."

Via langsung menggeleng kepalanya sebagai penolakan keras atas perkataan Della.

"Kemaren aja lo jelek-jelekin Genta, sekarang malah dukung dia sama Via." Cibir Alika sambil bersidekap.

"Udah ah, gak usah bahas dia. Lagian juga-" ucapan Via terhenti karena tidak sengaja menabrak orang di belakangnya.

Melihat buku-buku yang dibawa oleh orang yang ia tabrak terjatuh, Via langsung merunduk dan membantunya membereskan buku-buku itu.

"Eh, sorry gue gak sengaja-" Via memberi buku-buku tadi kepada pemiliknya. "Kevin?"

Laki-laki itu menaikkan alisnya pertanda jika dia tidak mengenali perempuan di depannya ini.

"Gue yang waktu kemaren terlambat, nama gue Olivia. Btw, makasih ya udah mau tolongin gue kemaren." ucap Via sambil tersenyum.

"Jadi nama lo, Olivia. Kalau gitu, lo bisa tolong bantu gue bawa buku-buku ini ke ruang guru gak? Anggep aja, sebagai tanda terimakasih lo karena kemaren gue udah bantu."

"Iya boleh kok." Jawab Via menyetujui, "Oh ya, lo berdua duluan aja ke kantin, nanti gue nyusul." 

"Oh, oke Vii" kata Alika pergi bersama Della.

Setelah itu Via dan Kevin berjalan beriringan menuju kantor yang letaknya tidak terlalu jauh, namun entah kenapa Via tidak menganggapnya demikian. Pasalnya banyak pasang mata yang melihat mereka sambil berbisik-bisik, membuat Via merasa tidak enak berjalan di samping Kevin. Statusnya sebagai anak dari pemilik sekolah-lah dan sikap dinginnya menjadikan ia ice prince di sekolah ini.

"Lo pacarnya Genta?" tanya Kevin memecah keheningan di antara mereka.

"E-enggak kok,"

"Terus, sejak kapan lo kenal sama dia?"

"Awal minggu ini, kenapa lo tiba-tiba tanya tentang Genta?" tanya Via dengan tatapan heran ke arah Kevin.

"Gue cuma mau bilang sesuatu sama lo, karena lo udah terlanjur deket sama dia."

"Bilang apa?"

"Lo harus jauhin Genta, kalau mau perasaan lo gak disakitin sama dia." Ketika Kevin berhenti berbicara, pintu kantor terbuka dan munculah orang yang sedang mereka bicarakan tadi.

Seketika pandangan kedua cowok itu bertemu dan membuat atmosfer di sekitar mereka menjadi dingin. Keduanya saling memberikan tatapan benci selama beberapa detik, sebelum akhirnya Via menemukan keganjalan di antara mereka dan menghentikannya.

"Lo abis ngapain dari kantor, Ta?" tanya Via sambil menyenggol lengan Genta.

Namun, mereka masih tetap tidak melepaskan tatapannya. Genta dengan tatapan sinis dan Kevin dengan tatapan dinginnya.

"Tadi Bu Retno panggil gue karena bolos pelajaran dia," jawab Genta enteng.

Via pun baru menyadari jika sebelum istirahat tadi, cowok itu izin ke toilet namun ia tidak kembali ke kelas sampai bel istirahat.

MiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang