Via terduduk di bangku koridor kelas sedari tadi, Della dan Alika pergi entah kemana. Namun saat ia ingin mencari mereka, tiba-tiba saja kedua orang tersebut datang membawa sebotol minuman dingin.
Della mengulurkannya ke Via, "Nih kasih ke Genta, anggep ini cara kita support mereka."
"Iya Vi, pasti Genta terima kok." Alika ikut bersuara.
"Masa gue sendiri sih. Ayo, lo berdua juga ikut." Della dan Alika menggeleng menolak perkataan Via.
Della mendorong pelan Via untuk pergi, "Udah sana pergi ah, buru!" Via hanya bisa pasrah saat kedua temannya mengibaskan tangan seolah mengusirnya.
Akhirnya Via memberanikan diri untuk menghampiri Genta dengan timnya, walaupun sejujurnya ia sangat takut. Gadis itu tersenyum kecut, padahal dulu ia tidak seperti ini tidak ada rasa takut saat bersama Genta dengan teman-temannya. Hanya karena hal yang Via tidak ketahui membuat semuanya berubah dan rasanya seperti ada tembok tak kasat mata yang dibuat Genta untuk membuatnya menjauh.
Saat Via hampir mendekati tim Genta, matanya melihat ada Cia di sana di tengah-tengah Genta dengan timnya sambil tertawa. Senyum yang tadi sempat mengembang di wajah Via, langsung hilang entah kemana. Gadis itu pun berbalik hendak pergi sebelum akhirnya seseorang menghalanginya.
"Hmm, Genta." Cowok itu terkekeh pelan.
Via menatap tajam ke arahnya, "Maksud lo apa?"
"Dari pada ga diminum mending buat gue," ucap cowok itu mengambil minuman di tangan Via dan meminumnya hingga tersisa setengah.
"Gue gangerti sama lo yang ga di ajarin sopan santun atau emang lo sendiri yang ga punya otak," ujar Via ketus.
"Wow wow, santai aja dong." Devan mengangkat kedua tangannya, "kenalin nama gue Devan, sorry buat yang sebelumnya dan barusan." Devan mengulurkan tangannya namun tidak dibalas Via.
Cowok itu kembali menarik tangannya, "Oke kalau lo masih marah sama gue dan minta ganti rugi sama minuman lo," mata Devan jatuh pada handphone milik gadis itu yang ia taruh di kantong seragamnya, kemudian tangannya mengambil benda itu.
"Temuin gue di ruangan tim gue habis sparing, see u soon cantik." Devan mengacak rambut Via pelan, lalu kembali ke timnya untuk melanjutkan pertadingan. Meninggalkan Via yang menggerutu setelah ia tinggal sendiri.
Gadis itu memutuskan untuk menghampiri temannya yang sudah berada di tempat mereka tadi, ia berjalan dengan wajah tertekuk.
"Gimana Vi? Genta mau kan?" tanya Alika yang tidak menyadari raut wajah Via yang terlihat masam.
Della yang menyadari itu menyenggol lengan Alika, "Lo keliatan kesel gitu Vi."
Gadis itu menghela napas, "Gue gajadi ngasih minumannya ke Genta, malah tuh cowok brengsek yang ngambil minuman sama hp gue." Via menceritakan sambil menujuk ke arah Deva yang sedang bermain.
"Kok dia bisa ambil minuman sama hp lo?"tanya Della keheraan.
"Tiba-tiba aja dia ada di depan gue terus yaudah begitu," Via menjeda ucapannya, "gue minta tolong sama lo berdua buat temenin ambil hp gue selesai sparing ya, please." Via memohon dengan wajah memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Middle
Teen Fiction[ WATTYS 2017 CATEGORY THE NEWCOMERS ] Semua ini terasa menyakitkan, setelah kebenaran terungkap. Bahwa ternyata kita berada di tengah perasaan yang salah... Prhasian©2020-All Rights Reserved 20 Mei 2017