20: Tanpa Nama

97 25 4
                                    



# yang sider jomblo forever #




Di sore hari, jalanan daerah kota Busan nampak sepi. Tidak seramai dan sebising Seoul tentunya. Namun tak lama kemudian, suasana tenang itu diusik oleh suara tangisan terdengar samar.

Ternyata suara itu berasal dari gadis kecil yang berusia sekitar tiga tahunan. Ia tengah menangis histeris di sisi kanan jalan dab tetap melangkahkan kakinya menuju arah utara.

Gadis kecil yang malang itu menangis tersedu-sedu sambil sesekali menunduk menatap sedih sepatunya. Sepasang sepatu baru yang ia dapatkan dari sang nenek sebagai hadiah ulang tahunnya kemarin.

Tak jauh dari sana, ada seorang anak laki-laki yang berjalan di belakang gadis itu. Mungkin umur mereka sebaya.

Pria kecil itu mengerutkan dahinya heran saat menatap punggung sang gadis. Suara tangis gadisㅡyang tengah menyeret kaki kananㅡberhasil menangkap perhatiannya. Ia penasaran apa yang terjadi pada gadis kecil itu sehingga menangis histeris.

Dengan langkah kaki yang tidak begitu lebar, pria kecil itu berusaha menghampiri gadis yang tengah memakai baju terusan dengan motif bunga matahari. Setelah langkahnya sudah sama, ia menoleh.

Hal pertama yang pria kecil itu lihat adalah sebulir air mata yang keluar dari pelupuk mata gadis meluncur dengan mulus melintasi pipi yang cukup tembam.

Karena tidak tega melihatnya, pria kecil itu menepuk bahu sang gadis.

"Berhenti!" Kata itu sontak membuat si gadis kecil memberhentikan langkahnya, seperti terhipnotis.

Gadis itu hanya membalas dengan sorot mata tajamnya.

"Kenapa menangis?"

Bukannya menjawab, gadis kecil itu justru mengencangkan suara tangisnya. Hal tersebut tentu membuat pria kecil di hadapannya makin kebingungan.

"Sepatuku...," rengek gadis itu sambil menutupi wajah dengan siku mungilnya.

Pria kecil itu langsung menunduk untuk melihat sepatu sang gadis.

"Oh, apa sepatumu menginjak kotoran?" Tanya pria kecil memastikan.

Gadis itu menggeleng. "T-talinya..... talinya lepas."

"A-aku..... tidak bisa memasang talinya lagi. Huweeee, aku sudah merusak sepatu dari nenek." Sambung sang gadis sedikit terbata disusul oleh tangisan super histerisnya.

Sang gadis menatap pria kecil yang tengah berjongkok di depannya. Bingung apa yang akan pria kecil itu lakukan padanya.

"Ini tidak rusak, kau hanya perlu mengikatnya lagi...," pria kecil meraih tali sepatunya. "Nah, seperti ini."

Gadis itu merasa takjubㅡkedua bola matanya berbinarㅡmelihat tali sepatu sebelah kanannya terikat kembali. Yah, walaupun tidak serapih ikatan neneknya tadi.

"Waaaah, kau hebat. Terimakasih!" Pekik sang gadis saat si pria sudah berdiri tegak di hadapannya.

"Sama-sama, jangan menangis lagi ya."

Dengan segera gadis kecil itu menyeka air matanya. Kemudian ia memamerkan senyum lebar adalannya.

"Nah begitu." si pria ikut tersenyum sembari menepuk-nepuk puncak kepala gadis kecil itu dengan pelan.


* * *


Kenapa dulu aku menangis histeris hanya karna tidak bisa mengikat tali sepatu? Ckck. Eunji tersenyum konyol mengingat sebagian memori tentang masa kecilnya itu.

Dan kisah itu mau tak mau mengingatkan Eunji tentang cinta pertamanya. Benar, pria kecil tanpa nama yang menolongnya kala itu adalah cinta pertama Eunji.

Masalahnya Eunji tidak tau siapa dia.

Sampai akhirnya dia menyimpulkan sendiri kalau pria tanpa itu adalah..........


Byun Baekhyun.


Kenapa? Karena sikap hangat Baekhyun mirip dengan pria tanpa nama itu. Selama Eunji berteman dengan Baekhyun, ia dapat merasakan aura dari pria tanpa nama.

Eunji memang belum menanyakannya langsung pada Baekhyun. Ia malu kalau seandainya Baekhyun sudah melupakan hal itu atau mungkin saja Baekhyun bukan orang yang Eunji maksud.

Dan itu juga yang membuat Eunji menyukai Byun Baekhyun. Eunji tidak dapat menyangkal kalau ia menyukai Baekhyun. Hal itu memang benar.

Siapa yang tidak suka dengan teman sebaik Byun Baekhyun?

Awalnya memang Eunji menyukai Baekhyun sebagai temannya. Namun hal itu berubah ketika Eunji mulai memandang Baekhyun sebagai seorang pria.

Wajar kan kalau sikap Baekhyun yang sangat ramah itu mampu mendobrak pintu hati Eunji?

Baekhyun selalu mengingatkannya pada pria tanpa nama itu!

Itu lah sebabnya Eunji sempat berharap Baekhyun membalas perasaannya dulu.

Ya, dulu.

Karena setelah kehadiran Ljoe dalam kehidupannya, Eunji perlahan lupa tentang rasa sukanya terhadap Baekhyun yang ia anggap pria tanpa nama itu.

Ljoe menyita seluruh perhatian dan hati Eunji tanpa tersisa dalam sekejap.

Kini di hatinya sudah ada Ljoe.

Tapi, bagaimana bisa......

Baekhyun malah mengatakan kalimat yang dulu ia harapkan sekarang?

Dan kenapa juga Eunji masih merasa sedikit senang mendengarnya?

Apakah dia masih menyimpan rasa itu pada Baekhyun? Cinta pertamanya itu?

Tidak boleh! Sekarang kau 'kan sudah tidak mengharapkan pria tanpa nama itu lagi, Jung Eunji. Sadarlah! Ingat Ljoe! Eunji beragumen di dalam hatinya.


* * *

Hayoooo pilih #TeamLjoe atau #TeamBaekhyun?(:

Anw, mohon maaf lahir batin ya semuanya🙇♡

Like & comment for next chapter!

Miss Right // Ljoe × EunjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang