【Dua】

394 17 14
                                    

Cerita part sebelumnya
Zivana yang berdomisili di Melbourne tengah melamun dan mengenang saat pertama ia bertemu dengan Ryan. Bagaimana ia mengincar foto laki-laki itu, sampai bagaimana laki-laki itu menyadari bahwa dirinya difoto.
Sebentar lagi Ryan akan berulang tahun dan liburan kali ini Zivana akan pulang ke Indonesia, namun ia tidak memberitahukannya kepada orang tuanya. Alma―sahabat Zivana―memiliki tugas untuk memberi tahu orang tua Zivana tentang ... apa? Apakah tentang kepulangannya? Ataukah tentang yang lain?

"Ki, nggak taunya cewek itu cuma beda setahun sama kita!" seru Ryan takjub, tiga bulan setelah ia merasa diincar dan difoto oleh Zivana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ki, nggak taunya cewek itu cuma beda setahun sama kita!" seru Ryan takjub, tiga bulan setelah ia merasa diincar dan difoto oleh Zivana. Saat itu ia dan Elki sedang istirahat dan duduk-duduk di warung kopi depan tempat mereka bekerja.

"Tau dari mana, lo?" tanya Elki bingung.

"Nih. Dia sendiri yang bilang." Ryan menunjukkan ponselnya pada Elki.

"Hah?! Lo tau nomer HP dia dari mana?!" tanya Elki semakin bingung.

"Tadi waktu dia mau pulang, dia nanya nomer HPgue, terus tadi dia missed call gue gitu deh. Namanya Zivana," pamer Ryan.

"Wah, wah, wah ... ternyata dia beneran niat ngincer lo, ya? Tumben ada customer yang mau ngincer TG," ujar Elki sambil geleng-geleng kepala.

"Eh, kalo TG-nya secakep gue sih pasti banyak customer yang ngincer, Ki!" sahut Ryan sambil membusungkan dadanya. Elki menjitak kepala temannya itu.

"Sombong lo! Eh, tapi ... gue nggak nyangka kalo ternyata dia cuma setahun di bawah kita. Berarti ... dua puluh tahun, kan?"

"Yup! Edan, kan? Mukanya nggak nunjukin kalo dia ternyata udah setua itu!"

"Tua? Kalo dia udah tua, berarti kita harusnya udah punah, dong!" canda Elki. Mereka berdua pun tertawa bersama.

"Ki ...," panggil Ryan pelan setelah mereka berhenti tertawa.

"Mmm?"

"Kayaknya gue suka sama cewek itu deh ...," sahutnya pelan.

"Zivana?" tanya Elki dengan tololnya.

"Ya iya lah, bego! Emang dari tadi kita lagi ngomongin siapa?!" geram Ryan tidak sabar.

"Hehehe ... sorry bro ... sorry." Elki menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Gimana dong?" tanya Ryan beberapa saat kemudian.

"Gimana apanya?" Elki balik bertanya dengan bingung.

Look At Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang