Cerita part sebelumnya
Zivana datang ke kos Raka untuk membicarakan rencana jalan-jalan mereka keesokan harinya. Di sana ia berkenalan dengan Tabita. Ia juga akhirnya memaparkan apa yang ia lakukan selama ia menghilang dari lingkaran pertemanan mereka selama ini."Zee! Katanya kamu lagi ada di Indonesia, ya? Ketemuan, yuk!" Aline―teman Zivana semasa kuliah di Indonesia―meneleponnya pada saat ia tiba di rumah kurang lebih setengah jam kemudian.
"Ayo aja ... mau ketemuan kapan?"
"Kamu di sini sampe kapan?"
"Ehm ... lima hari lagi aku harus ke Jepang. Kamu tau tentang kerjaanku itu, kan?"
"Yup. Aku tau. Hm ... kalo besok aja gimana?"
"Wah, kalo besok aku mau pergi ke Dufan, Lin."
"Ke Dufan? Hari gini ke Dufan? Sama siapa?" cecar Aline heran. Zivana terdiam sejenak sebelum menjawab,
"Sama Ryan dan kawan-kawan." Aline tidak langsung mengomentari jawabannya temannya itu. "Lin?"
"Ryan?" Aline berusaha memastikan pendengarannya.
"Iya."
"Kenapa harus sama Ryan, Zee? Kamu masih dalam misi buat balikan lagi sama dia?" selidik Aline. Zivana menarik napas.
"Kenapa sih semua orang yang tau kalo aku mau pergi sama Ryan nyangkanya aku masih dalam misi buat balikan lagi sama dia? Memangnya nggak boleh ya aku pergi sama dia cuma dalam rangka persahabatan aja?" Zivana berkata dengan kesal, namun ada nada menyayangkan dalam suaranya. Aline terdiam sejenak.
"Bukannya gitu, Zee ... tapi kan kamu udah lumayan lama nggak pulang ke sini dan kamu udah lama banget nggak berhubungan lagi sama Ryan. Kenapa disaat kamu pulang ke sini, kamu malah mau pergi sama Ryan? Semua kan pasti mikir kalo kamu memang pengen balikan lagi sama dia." Zivana terdiam sebentar sebelum akhirnya menjawab dengan suara serak,
"Ada sesuatu di balik itu semua, Lin ... dan sesuatu itu bukan untuk akhir yang bahagia kayak balikan lagi sama Ryan." Di ujung telepon yang lain, Aline mengernyitkan dahinya dengan bingung.
"Ada apa, Zee?" Zivana terdiam sejenak sebelum akhirnya menceritakan semua yang dialaminya. Aline terdiam sangat lama ketika Zivana selesai bercerita, sehingga Zivana harus menyadarkan sang ibu muda itu.
"Aline ... kamu masih di situ?"
"Zi-Ziva ...." Aline berkata pelan dengan suara serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me [✓]
General FictionMemaafkan orang lain itu sulit, tapi lebih sulit lagi untuk memaafkan diri sendiri. Itulah yang dirasakan oleh Anselma Zivana, gadis manis berusia 24 tahun yang kini berdomisili di Melbourne untuk meneruskan kuliahnya. Ia adalah gadis yang senang me...