"Eh, lo ngerasa nggak sih kalo tuh cewek ngeliatin gue terus?" tanya Ryan pada Elki, teman sekerjanya di tempat billiard bernama Kankei itu.
"Cewek yang mana? Kegeeran kali lo! Mana ada sih customer yang mau buang-buang waktu untuk ngeliatin TG* macem kita? Kalo mereka ngeliatin juga, paling mereka minta mejanya diracking, kalo nggak mau order makanan minuman, kalo nggak mau minta bill. Apa lagi? Udah deh, lo nggak usah mimpi yang muluk-muluk!" papar Elki panjang lebar.
*Table Guard"Eh! Yan! Lo denger omongan gue nggak sih?! Yan! Ryan!!!" tegur Elki sambil menyikut tulang rusuk temannya itu.
"AAWW!! Apa-apaan sih lo, Ki?! Sakit, tau!!" protes Ryan. Elki mengikuti arah pandangan Ryan sebelumnya.
"Oooh ... cewek itu? Manis sih, Yan ... tapi dia kan ramah sama semuanya. Coba lo tanya sama semua TG, pasti semuanya udah pernah disenyumin sama dia. Yah ... emang keluarganya dia ramah sih, nggak kayak customer yang lain," cerocos Elki lagi.
"Tapi ... apa TG yang lain pernah difoto sama dia?" tanya Ryan pelan.
"Per― Hah?! Difoto? Lo difoto sama dia?! Kok lo bisa tau kalo lo difoto sama dia? GR lo!"
"Flashnya, Ki ... flash! Flashnya ngarah ke sini!!" Ryan berkata dengan tidak sabar.
"Emang lo yakin dia ngarah lo? Mungkin aja dia ngarah gue, tampang gue kan nggak kalah cute sama lo."
"Eh―!!"
"Udah ... udah ... protesnya nanti aja. Ada yang mejanya perlu diracking tuh!" potong Elki sambil mendorong Ryan ke salah satu meja.
※※※
"Yaaah ... pergi deh," keluh Zivana saat laki-laki incarannya beranjak dari fokus lensa kamera ponselnya.
"Udah deh, Kak ... ke sini mau main apa mau cari gebetan?" celetuk Yose―adik sepupu Zivana yang menjadi lawan mainnya saat itu―yang merasa agak kesal karena lebih sering menunggu gadis itu mengincar sosok laki-laki yang digebetnya daripada mengincar bola billiard.
"Hehehe ... dua-duanya, dong! Kan sambil menyelam minum air," jawab Zivana sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Tenggelem, dong," sahut Yose cuek.
"Yoseee ...," ujar Zivana setengah geli setengah keki.
"Emang yang mana sih orangnya?" tanya Yose sambil meletakkan cue* yang digunakannya dan duduk di sebelah kakak sepupunya itu.
*Tongkat atau stik yang digunakan sebagai alat penyodok bola dalam permainan billiard yang biasanya terbuat dari kayu atau serat komposit dalam berbagai motif corak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me [✓]
Ficción GeneralMemaafkan orang lain itu sulit, tapi lebih sulit lagi untuk memaafkan diri sendiri. Itulah yang dirasakan oleh Anselma Zivana, gadis manis berusia 24 tahun yang kini berdomisili di Melbourne untuk meneruskan kuliahnya. Ia adalah gadis yang senang me...