【Tujuh】

192 9 1
                                    

Cerita part sebelumnya
Elki mengalami mimpi yang merupakan flashback dari pertemuan terakhirnya dengan Zivana. Elki juga berharap bahwa baik Ryan dan Zivana tidak pernah mengenal perempuan yang bernama Tita.

"Jadi lo yang namanya Anselma Zivana?" cetus seorang gadis yang tiba-tiba duduk di depan Zivana di sebuah pujasera siang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi lo yang namanya Anselma Zivana?" cetus seorang gadis yang tiba-tiba duduk di depan Zivana di sebuah pujasera siang itu.

Sehari sebelumnya, Zivana menerima SMS dari sebuah nomor tak dikenal yang mengatakan kalau si pengirim pesan singkat itu ingin bertemu dengannya keesokan siangnya.

"Iya, aku Zivana. Kamu siapa, ya? Rasanya aku nggak kenal sama kamu. Kamu tau nomer aku dari mana?" tanya Zivana penasaran.

"Dari cowok lo." Gadis itu menjawab dengan sinis.

"Cowok aku? Ryan? Kamu siapa sih?" tanya Zivana semakin penasaran.

"Gue mantannya Ryan. Tita!" Zivana terdiam dengan mata terbelalak saat mendengar nama itu. "Kenapa? Kaget? Asal lo tau aja ya ... lo itu udah ngerebut cowok gue, tau!" sentak Tita kasar.

"Ngerebut ... Ryan?"

"Nggak usah berlagak bego, deh! Jangan pura-pura nggak tau kalo Ryan sebenernya masih jalan sama gue waktu dia pedekate sama lo!" Zivana kembali terdiam dengan mimik terkejut.

"Kenapa? Lo kira gue nggak tau?! Lo kan yang ngehasut Ryan buat ngejauhin gue terus mutusin gue?!" tuduh Tita.

"Bukan!" sangkal Zivana tegas.

"Terus?" tuntut Tita. Zivana menarik napas sebentar.

"Aku nggak pernah minta Ryan untuk mutusin kamu, aku juga nggak pernah minta Ryan untuk milih antara aku sama kamu―kalo aja pertanyaan itu sempet muncul di benak kamu―aku cuma minta Ryan untuk ngejalanin semua apa adanya, jangan terlalu maksain."

"Maksud lo?" tanya Tita tidak mengerti.

"Maksudnya, aku nggak harus jadi pacarnya dia, kan? Aku nggak mau berbahagia di atas penderitaan orang lain. Aku waktu itu bilang ke Ryan kalo mungkin aja di luar sana ada orang yang lebih membutuhkan dia daripada aku, orang yang rasa sayangnya ke dia lebih besar daripada rasa sayang aku ke dia. Tapi Ryan malah marah, dia bilang walaupun di luar sana ada orang yang kayak gitu, dia tetep milih aku buat jadi pacarnya―"

"Bullshit!!" potong Tita sambil menggebrak meja. "Huh! Percuma aja gue ke sini! Buang-buang waktu! Gue kira lo bisa diajak ngomong baek-baek, tapi ternyata enggak!" tukas Tita sambil berdiri.

Look At Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang