【Tiga】

262 12 18
                                    

Cerita part sebelumnya
Ryan kembali memikirkan Zivana ... dan di hari yang sama dengan itu, ia bertemu lagi dengan Yose―saudara terdekat Zivana. Ia juga mengaku kepada Elki bahwa ia masih menyukai Zivana dan terkadang masih sering datang ke rumahnya. Di belahan dunia lain, Zivana terlihat berjalan tertatih-tatih menuju dapur demi segelas air. Tindakannya itu menuai omelan dari mulut Alma.

"Akhirnya ujian selesai jugaaa!!" seru Zivana girang sambil melompat-lompat kecil keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya ujian selesai jugaaa!!" seru Zivana girang sambil melompat-lompat kecil keesokan harinya.

"Hhh ... siapa yang bakal nyangka kalo tadi malem kamu nggak enak badan?" sahut Alma sambil tersenyum kecil melihat kelakuan Zivana itu.

"She's sick?" tanya Davin―pacar Alma―dengan khawatir.

"Emm―"

"Not a serious ill, just a little bit fever and headache." Zivana memotong kata-kata Alma.

"Are you sure?" tanya Davin sangsi.

"Very sure ... this is my body, Dave ... I'll know if something wrong happen with it," jawab Zivana tenang. Davin terdiam sambil mempelajari mimik Zivana sejenak.

"Okay, it's up to you, princess," komentarnya kemudian yang berhasil mengundang tawa dari Zivana dan Alma.

"Lain kali kalo ngomong di deket Davin harus lebih hati-hati, ya? Dia udah lumayan bisa menguasai bahasa Indonesia," bisik Zivana pada Alma sewaktu Davin mengalihkan pandangannya sebentar dari mereka. Alma mengangguk.

"Sorry, Zee ...," sesal Alma.

"Never mind, pal," jawab Zivana sambil tersenyum.

"Hey ... I've heard from Alma that five days from now you'll back to Indonesia. Is that true, Zee?"

"Yap. What's the matter, Dave?"

"Why?"

"What do you mean with 'why'?" tanya Zivana tidak mengerti.

"You've said that you won't back to Indonesia before you graduate, right? And in the other side, you're parents have moved to South Africa, right?" tanya Davin bingung. Zivana melirik Alma sekilas.

"This is for special moment, Dave," jawab Zivana pada akhirnya.

"What moment?"

"I won't tell you, Mister," goda Zivana. Davin pun tertawa sambil menepuk-nepuk bahu Zivana yang hanya bisa mengangkat sebelah alisnya.

"Hey ... why must five days again, Zee?" tanya Davin lagi.

"Two days again I must go to Japan."

Look At Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang