Kaki laba-laba itu mengangkat Hwaryun, dengan tenang Hwaryun merekatkan selembar jimat di kaki itu.
Seketika kaki laba-laba hingga tubuh siluman tersebut terlapisi api sementara Hwaryun terjatuh.
Api itu bukan api biasa, warna api itu biru keoranye-an.
Anehnya, api tersebut tidak mampu melumat habis monster itu, monster tersebut hanya meringis kesakitan.
Melihat keanehan itu... Khun dan yang lainnya segera keluar dari mobil. Mereka langsung membantu Hwaryun berdiri.
Mata merah monster itu kini ikut terbakar api.
"Aarghh.. K-kk.. argh.." monster itu mulai berbicara lagi.
Hwaryun dan yang lainnya melangkah mundur.
Mata api Sang monster mengarah pada Khun... Khun terperanjat kaget.
"Krr... Khun.. arghhar.. harghh.." Monster itu bergerak mendekati Khun.
Sebelum merayap lebih jauh lagi...
...Hwaryun segera memotong akar-akar beringin yang bergelantungan di sekitarnya dengan pisau lipat milik Rachel yang ia sembunyikan di sakunya.
Hwaryun mengayunkan akar itu, akar itu seketika memanjang dan mengikat ekor ular, kaki laba-laba, dan leher monster itu sekaligus.
Monster itu menggeram, ia memberontak...
...tetapi api yang mengelilinginya melemahkan pergerakan monster itu.
"AKU MEMBUTUHKAN BANTUAN KALIAN! CEPAT!" Hwaryun berseru, kentara sekali ia kesulitan menahan monster itu.
"KALIAN KELILINGI MONSTER INI DAN AKU DENGAN FORMASI LINGKARAN!" Serunya lagi.
Tersadar dari kebingungan mereka, mereka segera membentuk formasi lingkaran.
Tak kehabisan akal, mereka memotong akar beringin dan menggunakannya untuk menyatukan tangan mereka sehingga membuat formasi lingkaran yang utuh dan besar.
"JANGAN PERNAH LEPASKAN PEGANGANMU DAN PERCAYALAH PADAKU!" Seru Hwaryun.
"Æppĕraccio!"
Angin muncul dari tempat monster itu berpijak, bergerak keatas, membesar menjadi badai.
Khun dan yang lainnya terperangah dan semakin mengeratkan pegangan mereka.
Percaya pada Hwaryun, itulah yang mereka pegang saat ini.
Badai semakin membesar, menyelimuti Hwaryun dan monster yang masih memberontak itu.
Badai berputar sebesar formasi mereka--tidak, 1 inci didepan mereka.
Sekalipun jarak mereka dengan badai dekat, badai itu tidak menyentuh ujung pakaian mereka.
Oh tidak.
Badai itu telah melahap Hwaryun dan si monster.
Ehwa refleks melepas pegangannya, "HWARYUN!"
Seketika itu pula badai membesar dan menghempaskan mereka semua ke belakang.
Sedetik kemudian, badai itu lenyap, seolah memakan Hwaryun dan si monster.
"Ma.. maafkan.. aku." Gumam Ehwa, ia merasa bersalah.
"Hwa... ryun.." Tubuh Ehwa bergetar.
Khun yang pertama kali tersadar ke dunia nyata, merasa iba dengan Ehwa.
Ia mendekati Ehwa dan merangkul tubuhnya yang bergetar hebat...
...Khun berusaha menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Way to the Rainbow [Tower of God fanfiction] [RE-PUBLISHED] ✔
Fanfiction[Teenfict - Fantasy - Thriller] BACALAH DENGAN BIJAK!1! • Cerita para tokoh Tower of God di dunia nyata. Kisah kehidupan masa SMA mereka. Dimulai dari Bam yang berpacaran dengan Endorsi, dan Khun yang diikuti seseorang. Dimulai dari kebahagiaan dan...