Albinos (Hoaqin×Anna One-shot)

371 30 8
                                    

Dedicated to AgungRatudjenar
One-shot was requested to be posted by her 🤗

.
.
.

Albinos


08.55 A.M.
Funabashi, Jepang.

Aku berjalan menuju sekolah dengan penuh kepercayaan diri. Rambut putih panjangku tertiup angin, mata putihku menatap tajam orang-orang yang pernah menindasku. Para penindas itu kini menatap segan padaku. Aku merasa seperti orang terpandang.

"Pagi Hon-sama."

Aku membungkukkan tubuhku 90° dihadapan Hon-sama yang berdiri didepan sekolah. Hon-sama adalah guru sabuk hitam sekaligus pemilik sekolah ini. Sekolah Kishi No Yoru. Sekolah bagi anak-anak yang ingin belajar sedikit akademik dan banyak bela diri.

"Pagi. Ingat hari ini kau tes kelulusan Hoaqin-san."

"Aku sudah siap, Sama."

Aku menegakkan tubuh kemudian memasuki ruangan bertarung para samurai. Hari ini, aku tes kelulusan. Bila aku lulus, maka aku akan menjadi samurai sejati yang disegani dan siap melindungi negaraku.

Yah... Aku tidak tertarik untuk menjadi pelindung negara sih.

"Hei albino, ku sarankan kau tidak bertingkah sok seperti itu. Apa kau tidak tau bahwa nyawamu diujung tanduk bila kau menatapku remeh seperti tadi itu?"

Seseorang mencerocos didekat telingaku. Telinga putih dan suciku ini langka, berani-beraninya ia berkata dengan kotor di dekat telingaku.

Ia adalah mantan penindasku.

Tetapi yang membuatku kesal adalah kenyataan bahwa ia berbicara seolah ialah yang berkuasa.

Seseorang yang sok berkuasa, sebenarnya adalah mereka yang takut dikuasai, 'kan?

"Heh, jawab!"

Aku menyeringai... Aku menoleh dan menatapnya sengit.

"Aku ada tes hari ini, mau jadi lawanku?"

.
.
.

Swiiing~!

Clang!

"Sudah cukup! Hentikan Hoaqin-san!"

Aku menghentikan gerakan tanganku seketika, berikan waktu sedetik saja, maka kepala ini akan copot setengah dari tubuhnya. Kurasakan pandangan takut mengarah padaku.

Aku nyaris saja memotong lehernya.

"Kau lulus. Bodohnya aku memberimu tes, tanpa tes pun kau pasti lulus."

Hon-sama menggeleng-geleng kepala dan langsung mengambil samuraiku.

Sementara lawanku; mantan penindasku itu terluka di lengan kanan-kirinya; terkena sabetan samurai--mungkin, dan sepertinya kakinya keseleo. Dua orang asisten Hon-sama segera membopongnya ke ruang kesehatan.

"Kau sudah lulus dan sekarang kau bebas. Samuraimu akan kukembalikan bersama dengan surat resmi kelulusan." Ucap Hon-sama.

"Baik Sama." Aku menekuk tubuhku kemudian keluar dari ruangan itu.

Kira-kira pergi kemana ya?

Aku berjalan menelusuri kota, hanya untuk melihat-lihat saja. Udara hari ini sejuk sekali, ditambah lagi, matahari tertutupi awan yang cukup tebal.

Oh ya, sekedar info saja, aku tidak mengenakan seragam samuraiku selama ini. Kami hanya mengenakan Karategi biasa ketika latihan atau bertarung.

Rainy Way to the Rainbow [Tower of God fanfiction] [RE-PUBLISHED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang