Aku melangkahkan kakiku santai, memasuki kelas. Kuperhatikan murid-murid yang tertawa pelan, tampak amat damai.
Oh tak hanya itu, ada j*lang-j*lang berseragam sempit yang membicarakan temannya, tampak mengenaskan.
"Hoy Khun! Ngapain dikelas aja? Yang lain udah nunggu di kantin. Ikut ga?" Shibisu menepuk pundakku.
"Hmm, boleh."
Aku ke kantin bersamanya. Nama asli Shibisu adalah Lee Soo Ship. Tapi entah kenapa ia
dipanggil Shibisu--padahal itu terdengar seperti "Si Bisu", tapi ia menanggapinya dengan santai.Ia selalu berbicara--seperti sekarang (iya, aku tidak menanggapinya), tapi jika sedang serius, ia adalah penyusun rencana yang baik.
*BRAK*
"Halo semuaa!!" Seru Isu
Aku mengedarkan mataku pada mereka satu persatu. Aku tersenyum tipis saat melihat Bam. Ah, seperti biasa.
Tapi... Anak itu bukannya anak yang tadi menjaga gerbang?
Dia bergabung dengan kami? Pftt.
"Ah, Khun. Gadis rambut hitam bermata pink disana namanya Ehwa. Ehwa Yeon. Ia dulunya dari kelas seberang, kau mungkin tidak mengenalnya." Shibisu mengenalkan ia padaku.
"Ohh," aku mengambil posisi duduk di sebelah kiri Bam.
Shibisu di depanku, Rak diantara Shibisu dan Ehwa, dan Endorsi di sebelah kanan Bam.
"Hey apa kalian sudah tau peringkat kalian? Hari ini peringkat murid di sekolah dipajang di mading!" Endorsi membuka percakapan.
"Oh ya?! Hah tak diragukan, kali ini aku yang di peringkat pertama! Mengalahkan Khun!"
"Mimpi kau! Aku bertaruh kau pasti di peringkat 20-an!"
"Kalau aku di 20-an, kau berapa? 50-an?"
"HEY?! AWAS KAU!"
"KURA-KURA MAKANANKU BERANTAKAN!!"
Yah, aku mengabaikan mereka. Mereka sangat kekanakan.
"Bam, bagaimana kabarmu?" Tanyaku.
"Tentu saja baik! Makin baik malah! Ahaha," ia blushing.
"Ohh kau jadian dengan wanita berbahaya itu ya? Selamat ya! Yah walaupun aku lebih suka bila kau bersama senior Yuri itu."
"Ahaha habis bagaima-"
"Apa-apaan kau?! MAU KU KERITING RAMBUTMU HAH?!" Endorsi menginterupsi.
"Tck. Berisik."
"Hey!"
"Maaf tapi-" Ehwa bersuara pelan.
"Kalian diamlah, Ehwa ingin bicara." Perintah Shibisu.
.
.
.
.Krik. Hening seketika.
.
.
.
."Ahaha, apa ada yang mau menemani ku melihat peringkat? Kelas baru ini membuatku sulit beradaptasi." Ucapnya.
Sekolah kami terdiri atas SMP dan SMA yang digabung. Setiap tahun kelas kami diacak. Beda tahun, beda teman kelas. Kebetulan kami berenam berada dalam satu kelas kali ini.
"Canggung sekali. Padahal tadi kau berani memerintahku dengan tatapan dingin," ucapku.
"Hey! Itu karena penampilanmu tadi pagi tidak layak disebut sebagai murid berprestasi sekolah!" Ia terlihat membara.
Wah seperti ini sifatnya. Sumbu pendek. Aku tersenyum miring.
"Apa-apaan senyum itu?!"
"Ahaha, teman-teman sudahlah. Ayo kita lihat!" Shibisu menenangkan suasana.
"Aku dan Bam pergi dulu."
Endorsi menarik Bam semaunya, Bam terlihat sedikit terkejut tapi ia tak menolak.
Kuharap wanita itu tidak 'merusak' Bam.
Awas saja kalau dia berbuat yang aneh-aneh.
"Ayo kita lihat!"
Kami berempat pergi melihat mading.
Gadis Ehwa itu... Menatapku tajam.
Aneh, gak mungkin kan masih marah hanya karena masalah sepele?
Masa bodoh lah. Mungkin ia PMS.
[To be continued ...]
Tinggalkan jejak yaa!^^
-Khun A.A's fiancee
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Way to the Rainbow [Tower of God fanfiction] [RE-PUBLISHED] ✔
أدب الهواة[Teenfict - Fantasy - Thriller] BACALAH DENGAN BIJAK!1! • Cerita para tokoh Tower of God di dunia nyata. Kisah kehidupan masa SMA mereka. Dimulai dari Bam yang berpacaran dengan Endorsi, dan Khun yang diikuti seseorang. Dimulai dari kebahagiaan dan...