Ep.19

54 9 0
                                    

Kak Sandra dan Kak Gabriel pergi setelah aku sampai di hadapan Daniel. Aku hanya bisa melihatnya terbaring tanpa berkata apapun.

Aku merasa sangat takut dan bersalah. Tapi beruntung dia selamat. Dia sangat beruntung.

"El," panggilan itu membuatku terkejut. Daniel memanggilku.

"Ya? A... Ada apa?"

"Terima kasih. Kau seperti malaikat. Kau selalu menyelamatkanku."

"Tidak masalah. Kau sangat beruntung, Dan. Kau masih hidup." aku tersenyum padanya.

"Ya. Aku... Sangat beruntung.

"Tapi... Kenapa kau kembali? Bukankah seharusnya kau berpesta?"

Aku kembali terkejut mendengarnya bertanya seperti itu. Tapi aku langsung menjawabnya.

"Sebenarnya... Aku khawatir kau tidak ke pesta setelah setengah jam. Jadi aku kembali dan menemukanmu duduk di ruang kepala. Aku langsung menghubungi rumah sakit dan menghampirimu."

Daniel mengerutkan keningnya. Sepertinya dia mencoba mencerna ucapanku barusan. Sepertinya aku salah bicara. Ya ampun... Aku bodoh!

Apa yang terjadi jika dia tahu aku berbohong?

"Jadi... Kau tahu semuanya, ya?" wajahnya berubah menjadi serius.

"Ta... Tahu apa?" tanyaku gugup.

"Ayahmu." jawabnya.

"Aku tidak tahu!"

"Jangan berbohong padaku! Mengakulah! Aku tidak bodoh!" suaranya menjadi lantang. Dia terlihat marah padaku.

"Aku tidak bohong!"

"Kau sungguh mengetahuinya, kan? Kau tahu semua perkataannya, kan?" suaranya semakin lantang saja.

"Aku tidak tahu apapun, Dan. Aku benar-benar tidak tahu!"

Drap drap drap

"Daniel, ada apa? Kenapa kau berteriak begitu?" aku melihat Kak Sandra dan Kak Gabriel berlari ke arah kami.

Plak...

Rasa perih tiba-tiba ada di pipi kananku. Rasanya seperti di tampar. Aku memegang pipiku dan melihat Daniel yang tengah duduk dan menatapku dengan kemarahan yang bergejolak.

"Sekarang katakan! Kau tahu semuanya, kan?"

Aku melihat ke bawah dan mengangguk pelan.

"Keterlaluan!"

"Daniel, sudah. Cukup.

"Lagipula kenapa kau marah-marah pada Ellie?" aku melihat mereka berdua yang berusaha menenangkan Daniel.

"Iya, Dan. Itu tidak baik. Lebih baik kau bicarakan semuanya baik-baik."

"Diam! Aku sedang mengurusnya! Lebih baik kalian pergi dan jangan ganggu urusanku dengan Ellie!"

"Tapi, Dan-"

"PERGIIII!!!!"

Aku terkekut mendengarnya berteriak sangat kencang. Kak Sandra dan Kak Gabriel tidak bisa melawannya. Mereka langsung pergi meninggalkanku dan Daniel yang sangat marah.

"Daniel, maafkan aku. Aku-"

"Cukup! Aku tidak perlu permintaan maaf darimu! Semuanya sudah terlambat. Sekarang kau sudah tahu segalanya.

"Pertama, kau sudah tahu soal kematian ayahku. Dan sekarang... Kau tahu soal permusuhanku dengan ayahmu."

"Maafkan aku. Aku tahu kau tidak ingin orang lain mengetahui semua masalah dan penderitaanmu. Aku tidak sengaja mendengar dan melihatnya.

Bitter Fate (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang