Ep.21

55 9 0
                                    

Mulmed: Silent Sky by Seven Lions (feat. Karra)

*Lagu ini jadi inspirasiku untuk membuat semua penderitaan Daniel. Khususnya pas Daniel sedih.

.
.
.

"Kalau Anda tidak ingin bermain, sebaiknya Anda pergi saja dari sini."

"Saya tidak bisa pergi begitu saja. Saya punya jadwal menjaga Anda sampai malam nanti."

Sampai malam? Benarkah? Wanita yang suka mengadukan soal keadaanku pada Tuan Thomas ini akan tinggal sampai malam? Sampai Ellie pulang nanti, begitu?

"Sampai malam?!

"Siapa yang memberikan jadwal bodoh itu?"

"Tentu saja Tuan Thomas. Beliau bertugas mengatur segalanya. Anda tidak ingat?"

Memang. Pasti Tuan Thomas yang bertugas melakukan semua ini. Tuan Thomas adalah orang yang kedua yang percaya bahwa aku gila, setelah dokter itu sendiri. Beliau selalu menasehatiku dan memberiku pengajaran untuk bisa kembali normal.

Aku sempat kehilangan kebahagian setelah aku tidak bisa masuk sekolah selama seminggu. Ditambah ayah yang selalu mengacaukan pikiranku. Pembunuhan itu terulang di pikiranku setiap harinya aku tidak bisa menyelamatkannya. Aku terlalu lemah!

Sejak Tuan Thomas percaya hasil pemeriksaan dokter, aku mulai membencinya. Aku membenci semua orang yang percaya bahwa aku gila. Aku tidak gila! Aku baik-baik saja! Aku masih waras! Aku tidak sakit!

Aku tidak akan melukai siapapun. Aku tidak akan melukai kedua kakakku. Mereka tidak bersalah. Mereka percaya padaku. Mereka masih menganggapku sebagai adik mereka meskipun mereka sering mendengar keluh kesal Tuan Thomas dan Nyonya Silvia soal aku yang selalu membentak dan melukai mereka.

Aku tidak akan kasar pada mereka. Karena mereka sangat baik dan menyayangiku seperti adik kandung mereka. Mereka adalah temanku. Mereka adalah kakakku.

Tapi aku pasti akan kehilangan kendali saat melihat mereka yang tidak percaya. Aku kehilangan kendali dan menjadi sangat marah. Aku akan berkata kasar, membentak, bahkan melukai mereka.

Aku akan melakukan apa saja agar orang-orang yang tidak percaya itu tersakiti. Akan kusiksa mereka. Akan kumaki mereka. Akan kubentak mereka.

Aku akan apa saja sampai mereka tidak ingin menemuiku lagi selamanya.

"Keterlaluan! Apa tidak ada kesepakatan dariku sebelum membuat jadwal itu?"

"Tidak ada. Yang dibutuhkan adalah keputusan bersama dari semua penjenguk."

Aku langsung membanting bantal setelah mendengar perkataan wanita itu. Bulu dan kapuk terbang di sekitarku.

"Ganti jadwalnya."

"Tidak bisa, tuan. Itu sudah jadi keputusan terbaik. Tidak bisa diganti lagi."

Aku langsung menatap mata wanita itu tajam.

"Aku tidak mau tahu! Jadwal itu harus diganti sekarang juga!

"Aku tidak mau Anda dan Tuan Thomas masuk dalam daftar penjenguk. Aku hanya ingin Kak Gab dan Kak Sandra saja yang menjagaku!"

"Tidak bisa begitu, tuan. Siapa yang akan menjaga Anda dari pagi hingga sore? Mereka harus kuliah."

"Tidak ada. Tidak ada yang akan menjagaku saat itu. Lebih baik aku sendiri daripada harus bersama Anda dan Tuan Thomas."

"Tapi, jika sesuatu terjadi pada Anda-"

"Aku tidak peduli! Aku benci kalian berdua! Aku benci dengan semua kelakuan kalian padaku! Aku benci dengan semua peraturan yang kalian buat! Kalian berdua berbeda setelah aku pulang hari Sabtu kemarin! Apa yang salah dari kalian berdua?"

Bitter Fate (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang