Ep.02

102 11 0
                                    

Aku melihat pohon yang rindang di dekat jendela. Dua anak burung berkicau di sarangnya menunggu induknya yang mencari makan. Seksekali mereka melihatku yang lagi-lagi harus berbaring.

Bagus. Sekarang Ellie benar-benar melakukan semua hukuman itu. Lari dua putaran saja belum. Apalagi sepuluh?

Aku hanya bisa salahkan diriku sendiri karena tidak bangun pagi seperti biasanya. Dan aku hanya bisa menyesali perbuatanku kemarin sore.

Tapi aku benar-benar berterima kasih pada Tuan Thomas yang sudah mengerjakan tugas Sejarahku.

Hm... Menyebalkan.

Apa hanya ini yang bisa kulakukan sekarang? Tidur? Berdiam diri?

Lebih baik aku tidur saja dan akhiri demam gila ini.

Aku pun memejamkan mataku dan mencoba untuk tidur meskipun hanya sebentar. Aku ingin semua ini berakhir secepatnya. Maka dari itu aku harus berusaha untuk sembuh.

Ckrek...

Ngek...

Siapa yang masuk kemari di saat aku mencoba untuk tidur?

Ah... Mungkin hanya Suster Elya. Aku akan mencoba untuk kembali tidur.

"Dia belum bangun juga. Benar kata Tuan Thomas. Kondisinya semakin buruk saja."

Bukannya itu suara Ellie? Dia mengatakan itu cukup kencang. Aku bisa mendengarnya.

Ngek...

Blam...

Tap tap tap tap...

Suara langkah seseorang memecah keheningan. Semakin lama semakin dekat denganku. Tak lama langkahnya berhenti. Tangan kananku diangkat dan dipegang kuat-kuat oleh dua tangan kecil yang halus.

Aku hanya ingin mencoba untuk tidur. Tapi ada yang menggangguku. Aku mencoba mengacuhkannya dan berusaha keras untuk tidur dengan nyenyak.

"Aku sudah selesaikan semua hukumanmu, Dan. Kau tidak layak mengerjakan itu semua saat ini. Meskipun kau melawanku dan menolakku dengan kasar, tapi aku tetap pada pendirianku. Aku ingin membantumu.

"Andai kau mau mengerti dan mengizinkanku melakukan semua itu sejak awal, kau tidak akan berusaha lari sampai pingsan di depanku dengan kaki yang terkilir.

"Bisakah kau mengerti semua yang kulakukan untukmu? Bisakah kau tidak bersikap kasar di sekolah? Kau orang yang baik, Dan. Sama seperti ayahmu."

Kata-katanya langsung menusukku hingga rasa sakit muncul dalam hati. Aku sungguh menyesal tidak bisa menahan tubuku lebih lama agar bisa melakukan hukuman itu sendiri. Tanpa melibatkan Ellie yang nantinya harus melakukan hukuman yang sama denganku tanpa bantuan siapapun.

Bitter Fate (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang