.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hembusan nafasnya terdengar jelas di telingaku, membuat dentuman keras dari jantungku.
"I love u"
Ucapnya.
Aku membuka mataku, menarik nafas panjang dan menoleh perlahan.
Seorang pemuda tampan menatapku penuh cinta, matanya yang sendu membawaku larut kedalam permainan cintanya.Aku bergumam saat bibir basahnya menyentuh samping leherku, membuatku terhempas dengan perkataan yang tak mampu lagi aku rangkai.
"Mas Damar." Lirihku.
Kurasakan tanganku berada di genggamannya, dibelai lembut dan dikecupnya pungkuk tangan kanan ku.
Wajah sendu mas Damar menatapku dalam, bibir bawahnya yang terbelah bergetar ringan.
Mas Damar mendekatkan wajahnya kepadaku, semakin dekat hingga membuatku memejamkan mata saat sebuah benda kenyal menyentuh bibirku.
Aku terlena dalam dekapan mas Damar, bibirnya yang basah dan hangat menyapu seluruh inci demi inci tubuhku. Membuatku menggeliat bagaikan cacing di teriknya siang.
Mas Damar menuntunku, membuka celana jeans hitam nya dan mengeluarkan benda pusaka miliknya.
Aku terkejut saat melihat kejantanannya, besar sekali.
Bahkan 3x lebih besar dari milik kakak iparku.Aku menyapu pangkal penis mas Damar dengan lidahku, mengecup lubang penisnya perlahan dan memasukan ujung lidahku kedalamnya.
Mas Damar menggeliat keras, cengkraman tangannya dirambutku meminta lebih.Aku menghisap kepala penis mas Damar kuat dan memasukan seluruh batang penisnya kedalam mulutku, besar dan panjang nya penis mas Damar membuatku sedikit kesulitan, kurasakan pangkal penisnya yang melesak masuk melewati kerongkonganku.
Aku memajumundurkan kepalaku, menghisap penis mas Damar yang jantan dengan cepat.
Mas Damar terlihat meraung maracau tak karuan hingga akhirnya dia membenamkan wajahku lebih dalam untuk menghisap penisnya.Penis Mas Damar terasa membengkak lebih besar sebelum akhirnya cairan hangat keluar dan memenuhi mulutku.
Rasa asin dan amis menjadi satu, membuatku mual dan memuntahkan semuanya.Aku menyeka air mata yang refleks keluar dari mataku dan mengambil beberapa lembar tisu untuk membersihkan bibirku dari sperma mas Damar.
"Enak banget dek." Ucap mas Damar yang masih terus mengusap penisnya yang melemas.
"Mas yakin gamau coba di masukin? Aku kasih diskon deh!" Ucapku.
Mas Damar memejamkan matanya.
"Engga ah.. Ini aja udh cukup kok. Enak banget." Racau nya.Aku menggumam dan mengenakan celana dalam milikku.
"Rasanya 3x lebih enak dari lobamg istri mas loh!" Rayuku.Mas Damar menatapku bingung.
"Masa sih? Tapi lobang anus itu sempit banget. Kasihan kamu nya nanti kesakitan pasti." Ucap mas Damar."Sakit awalnya doang kok, nanti kesana nya juga enak. Lagian semakin sempit semakin enak loh mas, nanti penis mas pasti ngerasa puas banget." Jelasku.
Mas Damar mengusap rambutku.
"Kamu ini bisa aja.. Yaudah ntar mas coba ya, tapi kalo ketagihan kamu harus tanggung jawab." Kata mas Damar tersenyum.Aku mengacungkan jempolku kearahnya.
Mas Damar mengemasi penampilannya dan memberikan ku sejumlah uang yang telah kami sepakati sebelumnya."Nih mas kasih lebih, makasih ya!" Ucap mas Damar memberiku uang sebelum akhirnya dia meninggalkanku dikamar sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Bitch, I Love U!
RomanceRate: 18+ Like dan coment abis baca, hargai tulisan admin ya! Masukan dan kesan sangat berarti untuk admin dlm membuat cerita ini! Menceritakan tentang seorang pelacur gay yang mencoba merubah dirinya, dengan bantuan Fajar (tetangga dan kakak kelas)...