Selamat membaca Readers!!!!
Jangan lupa di like dan comment yaaa💕.
.
.
.
.
.
.Mas Anton semakin mendekatkan tubuhnya, tangan kirinya menggenggam tangan kananku. Nafasnya sudah semakin dekat dan jelas sekali terasa di tengkuk leherku.
"To... tolong jangan mas! Aku gak bisa!" Elakku berusaha menjauhkan diri darinya.
Ya Tuhan, rasanya aku ingin berlari dan memberontaknya, tapi entah mengapa rasanya sulit sekali untuk melangkahkan kaki ku pergi.
Berhenti.. kamu bisa Rad! Buktikan bahwa kamu berubah, mas Fajar akan membenci ini.
"Kalian ngapain?" Ucap seseorang yang sontak membuat kami terkejut.
Suara itu, aku mengenalnya.
"Ma..mas Damar?"
.
.
.
.
."Terimakasih atas pertemuan hari ini, semoga bapak berkesan dengan proyek yang kami rencanakan." Ucap mas Anton.
"Aku sangat tertarik, dan pembawaan nya juga sangat bagus. Oh iya dimana Fajar?" Tanya mas Damar.
Aku dan mas Anton saling bertatapan melempar pandangan bingung.
"Ah sepertinya sudah cukup sore, kalau begitu kami pamit untuk pergi ya pak." Ucap mas Anton.
"Sebentar, kamu pergi duluan aja ya Ton, ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan dengan Radju." Pinta mas Damar.
Mas Anton menatapku beberapa kali, aku pun tersenyum dan sedikit menganggukan kepala kepadanya.
"Yasudah, saya permisi dulu. Selamat sore." Pamit mas Anton yang kemudian bergegas pergi.
***
"Apa kita akan diam seperti ini sampai tokonya tutup?" Ucap mas Damar memecahkan suasana.
"Ah.. ma..maaf." balasku.
Ya rasanya sangat akward, setelah cukup lama aku tidak bertemu dengan mas Damar. Dan lagi mengingat bagaimana kami berpisah saat itu.
"Bagaimana kabarmu mas?" Tanyaku.
Mas Damar membenarkan posisi duduknya.
"Sangat baik, kamu?" Tanya nya kembali."Aku juga baik mas hehehe." Balasku.
"Baguslah." Jawabnya singkat.
"Proyek ini tetap kamu lanjutin ya mas? Aku pikir kamu udah membatalkan nya." Tanyaku.
Mas Damar menelan roti yang baru saja di kunyahnya.
"Sudah terlanjur, gak bisa main batalin aja dong. Kamu tenang aja, aku pure berbisnis kok." Jelasnya."Bagaimana dengan keluargamu?" Tanyaku kembali.
"Baik," ucapnya.
"Mereka ada disini, dirumah mertua ku. Sekali lagi aku minta maaf atas kebohonganku dulu ya."
Aku tersenyum.
"Santai mas hehehe, aku udah bener-bener ngelupain semuanya kok." Responku."Termasuk perasaanku?" Tanya nya.
Aku terdiam, rasanya bingung bagaimana aku harus meresponnya. Terlebih sekarang jujur aku sudah seperti kehilangan rasa dengannya.
"Semua sudah berakhir mas, saat aku sadar dan paham dengan diriku.. aku tau bahwa yang aku rasakan saat itu bukan cinta. Ya kebanyakan memang gay seperti ini, mereka terlalu banyak menyukai orang berdasarkan fisiknya dan juga sexualnya saja. Tapi untuk urusan cinta aku rasa sulit." Jawab ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Bitch, I Love U!
RomanceRate: 18+ Like dan coment abis baca, hargai tulisan admin ya! Masukan dan kesan sangat berarti untuk admin dlm membuat cerita ini! Menceritakan tentang seorang pelacur gay yang mencoba merubah dirinya, dengan bantuan Fajar (tetangga dan kakak kelas)...